Tamanni

Chapter 3

[Selamat! Anda telah menyelesaikan quest]
[Anda naik level]
[Anda naik level]
[Anda mendapatkan Eve Boots]
[Anda mendapatkan Judul Greatest Level 1]

[Greatest Level 1]

Anda adalah orang yang berlevel 1 tetapi mempunyai banyak status poin

•Mengabaikan hukuman level ketika musuh memiliki level yang tinggi]

"Hiss..."

Adam mendesah. Akhirnya dia menyelesaikan quest classnya, ada beberapa hal yang diketahui setelah membereskan latihannya.

"Aku ingin mendapatkan statistik lebih banyak dengan melangkah sedikit demi sedikit, tapi itu percuma."

Pertama-tama, untuk mendapatkan satu statistik tambahan, itu ditetapkan pada setengah meter, jadi rencana untuk meningkatkan statistik sebanyak mungkin tidak berhasil.

"Tidak apa-apa..."

Dia sudah puas mendapatkan 240 status poin. Dia juga mendapatkan judul dari pencapaiannya.

"Class legendaris yang terbaik."

Awalnya dia memang ragu dan memakai kondisi yang membuatnya kembali menjadi level 1. Tapi keraguannya hilang setelah melakukan pelatihan. Di masa depan, banyak tempat latihan seperti sekarang dan itu akan membuatnya lebih kuat.

[Eve Boots]

Rating: Normal(pertumbuhan)
Daya tahan:  160/160
Pertahanan: 12

Ini adalah item khusus Eve yang dibuat olehnya sendiri. Berkah khusus Dewi Aista membuat kutukan tidak berfungsi.

•Memberikan 7% tambahan pengalaman

Syarat pemakaian: Eve, Eve's successor
Berat: 350]

Setelah memeriksa item yang diperoleh, Adam berteriak kagum. Dikatakan bahwa kutukan tidak berpengaruh pada item ini.

"Masih ada harapan..."

Berkah Dewi Aista yang membuat kutukan Eve tidak bisa memanfaatkan efek item dipatahkan.

Jika dia memiliki item dan mendapatkan berkah Dewi, maka kemungkinan hal yang sama akan terjadi.

"Tapi itu mustahil."

Bahkan pendeta yang bekerja untuk melayani Dewi hanya diberikan berkah normal. Di sini ditekankan 'Berkah Khusus' yang mana diperlukan pencapaian tertentu.

Adam tidak tahu pencapaian apa yang membuat Eve diberkati, tetapi tidak perlu memikirkannya terlalu dalam, dia sangat bersyukur dengan ini saja.

Adam kembali dengan pikiran ringan. Dia berterima kasih (?) Karena tidak perlu melewati lorong panjang lagi. Dia tidak tahu kenapa, mungkin ada kaitannya dengan ujian tadi, tetapi dia tidak peduli, itu membuat semuanya lebih cepat.

"Manis..."

Setelah dia keluar dari bawah tanah, membuatnya tersadar kembali dengan udara segar.

Dia mengatakan sesuatu yang memalukan ketika dia menginjakan kakinya ke permukaan. Jika ada orang yang melihatnya, dia akan mati karena malu. Namun, sangat jarang orang berkeliaran di hutan ini, bisa dibilang hanya dia saja yang hadir.

"Aku masih punya waktu."

6 jam lagi sebelum batas hariannya main game. Adam memutuskan untuk pergi ke kota terdekat.

~~~

Adam tidak bisa keluar dari hutan hidup-hidup. Monster yang menyerangnya berada pada level 110-160. Dia hanya menjadi mangsa empuk mengingat levelnya hanya 3.