22.

429 58 6
                                    

Selamat membaca🤗

Kejadian malam itu terus saja berputar dalam ingatan Chaeyoung, bagaimana pria keji itu mengambil mahkotanya.

Saat ini dia hanya duduk melamun menghadap kearah jendela yang memperlihatkan langit mendung di kota Daegu.

Air mata dipipinya seolah mengalir tanpa henti, hanya itulah yang bisa dia lakukan.

"Sayang.... Taehyung memanggil lembut.

"Pergi kau, aku membencimu" Suaranya tak keras namun terdengar jelas oleh Taehyung.

"Maaf kan aku"

"Tak ada gunanya ahjussi ,itu tak bisa mengembalikan kehormatan yang kujaga untuk suamiku nanti"

"Aku akan menikahinu"

"Aku tidak Sudi menikah dengan psikopat seperti mu". Chaeyoung menatap tajam Taehyung dengan air mata yang masih mengalir dipipinya

Taehyung menunduk, mencoba mengontrol emosinya, dia selalu lemah dengan kata-kata benci.

Sejak kecil dia terlalu sering mendengarnya, ayahnya yang selalu mengatakan bahwa dirinya pembunuh karena saat Taehyung lahir ibunya mengalami pendarahan hingga meninggal.

Tapi itu bukan salahnya,jika bisa memilih dia akan memilih tidak terlahir didunia ini dengan segala kebencian itu.

Pertahanannya runtuh, airmata yang ditahannya akhirnya menetes juga. Isakan mulai terdengar diiringi dengan tawa yang justru terdengar menyedihkan.

"Benci,pembunuh,psikopat,gila,,,,,hahaha kau tau aku terlalu sering mendengarnya hingga aku menganggap itu adalah pujian" entah mengapa tawa kecut Taehyung membuat hati Chaeyoung berdesir.

'salahkah aku?'

"Tak apa, bencilah aku sebanyak yang kau mau,aku sudah terbiasa dibenci banyak orang" Taehyung pergi dari kamarnya, tak lupa menutup pintu, membiarkan Chaeyoung untuk sendirian dulu dan dirinya meluapkan emosinya dilapangan belakan mansion.

Disana ada lapangan golf juga area tembak. Disana dirinya seringkali melupakan emosi dengan membidik sasaran, hewan hidup bahkan manusia seklaipun.

Kata kata yang Chae young ucap kan malam itu terus terngiang di telinganya, membuat emosinya semakin tak terkontrol.

'aku membencimu'

'Aku membencimu sampai aku mati nanti'

'hikss aku bersumpah aku akan membencimu seumur hidupku'

Suara Isak tangis dan erangan kesakitan Chaeyoung malam itu membuat dada Taehyung terasa sesak.

"Hei bung ada apa dengan mu?" Jimin menghampiri Taehyung yang tengah menembaki manekin yang berada 5 meter dari tempatnya berdiri.

"Meluapkan emosi" tak menghiraukan keberadaan Jimin disana Taehyung terus saja menembak hingga wajah manekin itu hancur dengan penuh lubang.

"Yah berhentilah manekin itu sudah rusak, kau membuang peluru sia sia"

"Benci,pembunuh,psikopat, gila" dirinya kembali tertawa kecut, hatinya terasa seperti diremas, membuatnya kesulitan bernafas.

LOVE AND OBSESSION |TAEROSE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang