17.

69 3 0
                                    

"Loh Lisa? Ngapain disini?" tanya Ten yang melihat Lisa tengah duduk di depan rumah nya.

Lisa mendongak dan langsung memeluk Ten sambil menangis di bahu nya.
Ten yang juga kaget dia tidak bisa apa-apa, karena mendengar teman nya ini menangis.

Akhirnya mau tidak mau Ten menepuk punggung nya pelan-pelan untuk meredakan tangisan nya Lisa.

"kenapa? Kenapa lu ada di depan rumah gue?"

"g--gue kabur."

Ten mengernyit "kabur kenapa? Ada masalah?" tanya dia

"gue disuruh balik ke thailand lagi, dan itu permintaan Mama, lu tau kan Ten gue gak mau balik lagi ke thailand, gue takut kalau harus ketemu dia lagi disana"

Ten mengangguk dan mencoba mengerti ketakutan yang berstatus menjadi sahabat nya ini, karena Ten tau Lisa memang tengah menghindari mantan nya yang selalu mengejarnya disana.

"terus sekarang lu mau kemana?"

"g--gue hiks g--gatau

Ten masih menenangkan Lisa dengan menepuk tangan nya di punggung Lisa.

"yaudah malam ini tidur di rumah gue aja, sekarang masuk lu harus istirahat"

Lisa mengangguk "ma--makasih, t-tapi nanti pacar lu gimana?"

"biar jadi urusan gue aja, oh ya biar nanti gue bilang ke mama lu Lis gue bantuin supaya lu masih bisa stay disini."

"sekali lagi makasih ya Ten, kalau gak ada lu gue gatau harus ke siapa lagi."

"iya sama-sama, gue tinggal dulu."

☜☆☞

"Whatt?!" Teriak Livia di panggilan Video yang tengah Ten sambung.

Ya setelah Ten keluar dari kamar Lisa, ia langsung menyambungkan video Call kepada kekasih nya ini.

"jangan teriak sayang, nanti dia denger" kata Ten

"Yatapi kan sayang kamu lagi sama dia dirumah berdua lagi, aku gak mau ya pokoknya aku mau kesana, ga boleh kamu berduaan gitu, uler keket itu pasti mau macem-macemin kamu"

"jangan suudzon jadi orang, lagian kalau kamu kesini udah malem juga Liv, gak liat ini jam berapa? Ini udah jam 1 pagi loh Liv"

"kak gimana aku gak suudzon sama wanita itu, dia aja gak suka sama aku, ya wajar dong aku juga kuatir nanti dia rebut kakak dari aku, aku gak mau"

"mana ada mikirnya kejauhan kamu sayang, aku gak akan kemana-mana percaya sama aku, aku cuma cinta nya sama kamu gak sama yang lain, yah kalau mau kesini juga besok aja, yah."

"tau ah terserah kakak!"

"Liv, say-- Yaah ditutup"

Ten menghela nafasnya, ia menutup mata nya perlahan Ten mengerti kecemburuan nya Livia, dia juga pasti bakalan ngelakuin hal yang sama kalau ini terjadi di Livia.

Tapi ada satu hal yang Ten harus pikirkan, dia harus memberi alasan apa untuk membantu Lisa bicara sama Mama nya perihal dia harus tetap stay disini.

Ten tau kalau mama nya Lisa tidak akan bisa mentolerir jika alasan yang di buat Ten tidak masuk akal nantinya.




Ten tau kalau mama nya Lisa tidak akan bisa mentolerir jika alasan yang di buat Ten tidak masuk akal nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas pacar : Ten

Pusing mau coseplay jadi patung liberty aja rasanya

Mas PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang