"bisa gak Lis lu jangan deket-deket gue lagi?" tanya Ten
Lisa menggeleng "nggak, lu lagi sakit gini gak mungkin gue ninggalin lu"
"gue bisa sendiri gak usah ngurusin gue, bisa?"
Lisa tetap menggeleng "nggak! Lu kenapa sih? Masih aja bego, liat coba apa bocah itu ada peduli sama lu? Lu bolak-balik selama seminggu ini ke apartmen dia tapi apa hasilnya? Nihil kan? Lu di didiemin" jelas Lisa
Ten hanya diam toh apa yang dikatakan Lisa ada benarnya, selama seminggu ini pikiran Ten hanya buat Livia, dan kekasih kesayangan nya itu masih belum bisa memaafkan Ten.
Terlebih Ten membuat kesalahan lagi waktu itu terciduk sedang bersama Lisa yang sedang nonton, Livia saat itu pergi bersama Mark dan juga Jeno yang setia mendampingi Livia untuk sekedar Menghiburnya.
Ten kembali merasa bersalah Karena lagi dan lagi dia membuat kesalahan yang Livia gak suka yaitu bersama perempuan itu.
Lagi dan lagi Livia menangis dan Mark hampir meninju nya kalau Jeno saat itu tidak menghentikannya.
Hubungan mereka masih kacau, terlebih saat ini Ten tengah sakit, biasanya Livia yang Setia mengurus nya bahkan rela bergadang hanya untuk Ten yang sedang sakit.
Namun kali ini Livia mungkin tidak peduli tapi hari ini Ten akan mencoba untuk pergi ke apartemen Livia untuk meminta maaf kembali.
"pergi Lis.." ucap Ten pelan
"nggak, gue bilang ngg--"
"PERGI!!" Ten berteriak membuat Lisa menutup matanya karena kaget.
"pergi sebelum gue seret lu keluar sekarang juga" ucapnya datar
Dengan perasaan kesal akhirnya Lisa pun pergi dari apartemen Ten.
Ten pun segera keluar dan mengeluarkan mobilnya untuk menemui Livia.Meskipun kepalanya sangat berat untuk menyetir tapi Ten dia tahan untuk segera bertemu dengan kekasihnya itu.
Setelah perjalanan sekitar 15 menit akhirnya Ten sampai di depan apartemen nya Livia.
Dia menekan digit nomor apartemen nya.Ten tersenyum saat Livia kini tengah tidur dengan laptop disampingnya dan dia tidur menggunakan tangan sebagai bantalan nya.
Ten mengelus pipi lembutnya, dan memperhatikan kekasih kesayangan nya ini.
"aku kangen sayang" ucap Ten pelan
Ten pun akhirnya ikut tertidur dengan tangan yang masih memegang Livia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Pacar
Short Story"Kak!.."- Livia "besok bawain eskrim yang wadahnya diember yah, aku maafin kalau kamu bawa itu"- Livia