"kak!" teriak Livia di ruang tengah yang kini tengah menyiapkan makanan untuk sarapan nya.
Oh iya Livia memang sengaja kesini pagi-pagi sekali hanya untuk memberikan sarapan buatan nya yang ia masak dirumah tadi.
"Kakak! Buruan napa mandinya lama banget, udah siang loh kamu, papa tadi udah nelfon juga ke aku!"
Gak lama akhirnya oknum yang dipanggil dari tadi pun keluar dari kamarnya.
"kenapa sih sayang suka banget teriak-teriak monyet aja kalah sama kamu Liv"
"diem gak! Sarapan cepet, papa tadi nelfon katanya hari ini meeting nya dimajuin" ucap Livia
Ten mengangguk "ada lagi gak?" tanya Ten
Livia menggeleng "gak ada, sekarang waktu nya sarapan pagi ayo cepet sayang!"
"hmmm no no no, mau morning kiss dulu mana?"
Livia menggeleng "gak mau aku belum mandi bau."
Ten malah ngedeket terus nari pinggang Livia, dan dicium lah bibir pink nya itu, Ten melumat bibir nya dengan lembut ciuman itu berlangsung 2 menit saja, setelah Livia menepuk pelan dada Ten karena kehabisan nafas.
"ngadi-ngadi kamu, aku pingsan tau rasa."
"bibir kamu nya yang manis terus sayang, aku nya jadi suka pengen terus setiap hari."
Blush ketahuilah kalau Livia sedang salting setengah gila.
"cepet makan, mesum banget sih pagi-pagi"
"cieee salting yah, yaelah iblis juga bisa salting ternyata"
"Kak gue loakin tau rasa ya lu"
Mas pacar : Ten
Jangan nyalahin gue yang mesum, salahin aja dia kenapa punya bibir manis banget, gue kan jadi pengen nyicip terus tiap jam
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Pacar
Short Story"Kak!.."- Livia "besok bawain eskrim yang wadahnya diember yah, aku maafin kalau kamu bawa itu"- Livia