Cuddle

6.7K 845 24
                                    

Gemuruh berkelebat hebat di atas langit. Ricuh akan suara siapa yang paling kuat.

Angin membawa terbang dedaunan yang berguguran serta petal-petal bunga hingga nampak indah berdansa di langit yang suram nan mendung.

Angin sesekali membentur keras jendela kamar rumah sakit dan menyelusup masuk menerbangkan tirai jendela.

Baik Kim Dokja dan Yoo Jonghyuk tersentak sesaat.

Kim Dokja melirik kearah jendela, "Kunci saja jendelanya, Yoo Jonghyuk."

Yoo Jonghyuk segera bangkit dari tempatnya dan mengunci jendela sesuai dengan permintaan Kim Dokja.

Sang former regressor itu menatap langit yang mendung dari balik jendela.

Kim Dokja yang juga bisa memperhatikan kondisi cuaca yang  mengkhawatirkan dari tempatnya duduk, lantas menutup buku novelnya dan menaruhnya diatas nakas terdekat.

Tangannya ia gosokkan hingga menimbulkan efek hangat dikedua telapaknya.

Yoo Jonghyuk mendekatinya dan mengusap kepala Kim Dokja.

"Kau kedinginan?"

Kim Dokja mengangguk, "Mhmm. Sedikit."

Yoo Jonghyuk lekas menanggalkan coat hitam miliknya dan menenggerkannya ke badan Kim Dokja.

Kim Dokja nampak lucu karena tenggelam di dalam coat hitam Yoo Jonghyuk yang notabene berukuran dua kali lebih besar dari dirinya.

Ingin rasanya Yoo Jonghyuk tertawa.

Tapi ia mengurungkan niatnya itu saat melihat wajah hingga leher Kim Dokja yang memerah.

"Masih dingin?" 

Kim Dokja mengangguk. Badannya saja sampai menggigil meskipun sudah dilapisi oleh selimut dan coat hitam Yoo Jonghyuk.

Yoo Jonghyuk buru-buru melangkahkan kakinya menuju ujung kamar untuk memeriksa termometer yang disediakan rumah sakit.

Matanya membelalak saat suhu kamar mereka turun secara drastis. Pantas saja, Kim Dokja menggigil kedinginan. 

Yoo Jonghyuk memutuskan untuk naik ke atas kasur--tempat Kim Dokja tengah menselonjorkan tubuhnya. 

Pria itu kembali meneliti wajah Kim Dokja yang semakin memerah. Ia lantas mendekatkan keningnya ke kening Kim Dokja yang terekspos berkat belaiannya.

Yoo Jonghyuk terkesiap saat menyadari suhu tubuh Kim Dokja yang semakin tinggi. 

Kim Dokja mendorong tubuh Yoo Jonghyuk agar tak semakin mendekatkan tubuhnya.

"...Kim Dokja?" Yoo Jonghyuk memiringkan kepalanya bingung.

Kim Dokja berusaha keras menggerakkan bibirnya, "Jangan dekat-dekat. Nanti kau ikut sakit."

Yoo Jonghyuk tak mendengarkan omelan Kim Dokja. 

Ia memposisikan Kim Dokja yang membelakanginya dan menarik tubuh ramping itu untuk ia peluk dari belakang.

"Aku tidak akan sakit." Ujar Yoo Jonghyuk yakin.

Ia membenamkan kepalanya ke curuk leher Kim Dokja manja sembari mengeratkan pelukannya.

Kim Dokja mau protes sebenarnya, tapi saat merasakan suhu panas yang terpancar dari tubuh Yoo Jonghyuk mulai menyelimutinya, ia mengurungkan niat tersebut dan membiarkan Yoo Jonghyuk untuk kali ini saja.

Yoo Jonghyuk mulai melangkah berani. Hidungnya mulai mengendus aroma vanilla yang terkubur di tengkuk leher Kim Dokja.

Kim Dokja yang tersentak akibat ulah Yoo Jonghyuk langsung menaikkan pundaknya. 

While You're Sleeping [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang