Our ending

5.1K 457 29
                                    

Selamat membaca~

.

.

"...Hyuk."
"....Jonghyuk."
"Yoo Jonghyuk! Bangun, bego!" Han Sooyoung menggugah lelaki serba hitam itu dengan mengguncangkan pundaknya.

Yang sedang tertidur lelap itu kini mengerjapkan matanya malas. Dengan perlahan, ia menegakkan badannya yang lunglai tersebut. 

Tangannya yang kaku karena menjadi bantalannya di kasur Kim Dokja, lekas ia kibaskan.

Cukup lama memang untuk ia tersadar. Namun, ia menyadari ada sesuatu yang mengganjal.

Ia melirik kearah jemarinya yang kosong. Tak ada apa-apa disana. 

Jemarinya tak lagi tertaut dengan jari-jemari kecil Kim Dokja. Ia pun tak lagi merasakan genggaman erat putra mereka melingkar di jari telunjuknya.

Bahkan saat ia menoleh untuk mencari sosok sang kekasih, ia tak mendapati seorang pun dikamar itu selain ia dan Han Sooyoung yang sedari tadi memerhatikannya.

"...Kim Dokja?!" Matanya yang terjaga penuh langsung menatap Han Sooyoung dengan tajam.

Seakan menuntut sebuah jawaban keluar dari mulut wanita itu.

Merasa risih dengan tatapan tajamnya, Han Sooyoung menjawab dengan mendecih. "Ck, tidak perlu menatap seperti itu. Dia ada di luar."

Setelah mendapat jawaban yang diinginkannya, Yoo Jonghyuk lekas bangkit dari duduknya. Kursi yang semula didudukinya bahkan terjungkal kebelakang akibat ulahnya yang berdiri secara tiba-tiba. 

Derap kakinya yang berat dan suara boot hitamnya yang mendecit membuat kesan tergesa-gesa disetiap langkah kakinya. Namun, memang begitu kenyataanya. Saking paniknya, ia tadinya berniat berlari padahal lelaki itu tahu kalau adab di rumah sakit mengatakan tidak boleh berlari. Oleh karena itu, ia memilih untuk mempercepat jalannya saja.

Padahal tinggal selangkah lagi untuk ia bisa pergi meninggalkan kamar itu, Han Sooyoung malah mencegatnya dengan menyahut keras nama Yoo Jonghyuk.

"Yoo Jonghyuk, nih, hadiah untukmu!" Han Sooyoung melempar sebuah kotak kecil berwarna merah kearah laki-laki itu.

Dengan cekatan, Yoo Jonghyuk menangkap kotak itu hanya dengan satu tangan, yaitu dengan tangan kanannya.

Matanya mengerjap bingung dan bertukar pandang dengan Han Sooyoung yang memberinya seringai santai.

Ia pun meneliti kotak itu dengan seksama, mengira-ngira apa yang ada didalamnya.

Geram karena sikap Yoo Jonghyuk yang linglung mendadak, Han Sooyoung pun menyeletuk, "Kau belum melamar Kim Dokja secara resmi, 'kan?"

Matanya melebar. Kini, Yoo Jonghyuk menangkap apa yang dimaksud oleh wanita itu dan menggenggam kotak merahnya dengan erat.

Bibirnya tak jadi ia buka dan kembali ditutup. Yoo Jonghyuk nampak bingung tentang bagaimana ia harus bereaksi sekarang. Terlebih karena lawan bicaranya adalah Han Sooyoung, penciptanya sekaligus rekannya yang paling mengerti tentang hubungannya dan Kim Dokja.

"...Kau-"

"Tidak usah berterima kasih padaku. Itu idenya anak-anak. Aku dan yang lain hanya membelikannya dengan koin perusahaan." Potong Han Sooyoung cuek.

Nampak ragu, Yoo Jonghyuk berniat mengucapkan sepatah dua kata lagi, "Padahal kalian-"

"Hush. Tidak usah banyak bicara. Mending kau cepat kejar Kim Dokja saja, sana!" Potong wanita itu sekali lagi. 

Han Sooyoung yang tak sabaran itu pun menepuk punggung lebar Yoo Jonghyuk dengan kasar. Hingga membuat pria itu sedikit terdorong kedepan.

Yoo Jonghyuk mengangguk kaku dan membungkukkan sedikit tubuh atasnya kepada Han Sooyoung. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

While You're Sleeping [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang