Hujan

5K 527 32
                                    

Pertama-tama author Mon maap nih karena jarang up.

Dan yang kedua, maapkeun kalo chapter kali ini radak membosankan dan alay, hehehe.

Pokoknya, happy reading guyss✨✨✨

..................................................................

Yoo Jonghyuk luntang-lantung di sebelah kasur yang menjadi tempat dimana Kim Dokja saat ini tengah tertidur. 

Tangannya yang terlipat didepan dada dan jepitan telunjuk serta ibu jarinya yang kini berada di dagu Yoo Jonghyuk menunjukkan ekspresi gundah sang ayah dari Yoo Jaehan--putra semata wayangnya dan Kim Dokja.

Sudah 14 jam semenjak operasi sesar kelahiran putranya, dan sampai sekarang Kim Dokja yang sempat mengalami kontraksi beberapa jam sebelum sesi lahirannya belum bangun juga.

Para suster yang membantu proses lahiran anak mereka langsung menghibur Yoo Jonghyuk dengan memperbolehkannya bertemu sejenak dengan putranya.

Namun, Yoo Jonghyuk menolak dengan sopan. 

Ia beralasan bahwa ia harus didampingi oleh Kim Dokja saat ingin melihat anak mereka, karena Kim Dokja berhak melihat anak mereka pertama kali--secara dia adalah orang yang berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan putra mereka.

Para suster yang saat itu mendengar ucapannya lantas bergumam.

Oh.

Dia ayah yang baik rupanya.

Mereka mengira bahwa Yoo Jonghyuk adalah orang bengis yang berpura-berpura menjadi seorang ayah serta suami dari seorang lelaki yang kini tengah tak sadarkan diri di kasur sebelahnya.

Yoo Jonghyuk yang terbiasa dengan reaksi seperti itu hanya bisa menghela napasnya kasar.

Lagipula ia juga tidak perlu memedulikan bisikan konyol dari para suster yang menyerukan namanya serta nama kekasihnya.

Iris hitamnya menegok kearah Kim Dokja yang dengan tenangnya tertidur dan meninggalkannya sendiri disana.

Ujung jarinya menyapu beberapa helai poni Kim Dokja yang sering kali turun kearah matanya ketika Yoo Jonghyuk mengesun kepalanya.

Lalu telunjuknya mendarat kebatang hidung sang kekasih, tempat dimana ia biasanya memberikan sebuah kecupan kecil ketika Kim Dokja berlaku manja saat masa kehamilannya.

Yoo Jonghyuk lantas membeku. Jari telunjuknya yang ingin mengelus bibir pucat Kim Dokja, ia tarik kembali dengan setengah hati.

...

Pria itu dibuat terdiam saat mengingat kembali rasa egoisnya yang memaksa Kim Dokja melahirkan buah hati mereka.

Para suster yang kala itu mencoba keras untuk mencegah Kim Dokja tertidur setelah operasi hanya bisa geleng-geleng kepala.

Yoo Jonghyuk yang mendengar pengakuan dari salah satu suster itu seketika menciut.

Ketakutan menyambar dirinya.

Bagaimana kalau Kim Dokja kembali tertidur seperti sebelumnya?

Bagaimana kalau Kim Dokja tidak dapat membuka matanya lagi?

Lantas apa yang harus ia lakukan jika hal seperti itu terjadi?

Lalu, sebuah ide yang menakutkan bertengger di kepalanya.

Bagaimana jika semua ini hanyalah mimpinya belaka?

Jikalau memang begitu, bagaimana jika ketika ia bangun dari mimpi absurd ini, ia hanya akan mendapati Kim Dokja yang belum terbangun dari koma-nya?

While You're Sleeping [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang