Warning🔞
Yang dibawah umur silahkan menyingkir. Dosa ditanggung sendiri, okehh?Anyway, enjoy reading✨✨
.
.
.Yoo Jonghyuk membatin sembari memandangi Kim Dokja yang ada dipangkuannya sibuk membaca buku dengan kepalanya yang menyandar santai di dada bidangnya.
Sudah seminggu lebih sejak Kim Dokja dinyatakan sembuh sepenuhnya.
Bahkan tubuh Kim Dokja mulai kembali normal dengan kulitnya yang semakin pirang walaupun postur tubuhnya masih sedikit ramping.
Sejujurnya, Ia ingin melakukan hal yang lebih seperti menelusuri seluruh tubuh Kim Dokja. Namun, ia sadar diri dan menunda ide tersebut sampai Kim Dokja benar-benar siap.
Ia yakin kalau ia masih bisa sabar menunggu.
Tapi, ia tidak tahan dengan keimutan Kim Dokja yang menggumamkan lagu-lagu di bibir ranumnya serta badannya yang terasa pas jika dipeluk dari belakang.
Tangan Yoo Jonghyuk melingkar di pinggang Kim Dokja hingga membuat sang empu mengendikkan bahunya terkejut.
Kim Dokja menolehkan wajahnya hingga bertemu dengan wajah tampan milik Yoo Jonghyuk.
"...Yoo Jonghyuk?"
"Mhmm?"
"Ada apa? Wajahmu kelihatan gusar. "
"..." Yoo Jonghyuk ragu untuk menjawab pertanyaan Kim Dokja.
Bibirnya ingin langsung menyahut kalau ia sebenarnya menginginkan 'itu', tapi berhasil ia rem sebelum kata-kata tersebut keluar dari mulutnya.
Yoo Jonghyuk menggeleng dan memilih untuk mengistirahatkan kepalanya di pundak Kim Dokja.
"Kau yakin?" Kim Dokja memiringkan kepalanya dengan raut wajahnya yang terlihat khawatir.
Yoo Jonghyuk tak suka melihat Kim Dokja-nya memasang raut sedih seperti itu.
Ia lantas menelusupkan kepalanya dan berbisik rendah, "Aku mau 'itu'."
Kim Dokja yang mendengarnya mendadak bingung.
Ia penasaran dengan maksud dari 'itu' yang dikatakan oleh Yoo Jonghyuk.
Pikirannya menjelajah. Sepertinya dialog Yoo Jonghyuk pernah ia dengar saat membaca salah satu macam novel.
Setelah menghabiskan beberapa menit untuk mencerna kalimat itu, Kim Dokja seketika merona.
Ada satu kandidat yang mendekati maksud dari Yoo Jonghyuk.
Tapi, ia terlalu malu untuk memikirkan hal yang tidak senonoh itu merupakan maksud dari ucapan Yoo Jonghyuk.
Tetapi, wajar saja jika Yoo Jonghyuk menginginkan hal yang lebih dalam dari sekedar ciuman.
Toh, mereka juga sudah resmi menjadi kekasih.
Dengan segala keberaniannya yang sukses menghapuskan rasa malunya, Kim Dokja memutuskan untuk bertanya walau dengan nada yang sangat pelan. "...Kau ingin melakukan 'itu', Yoo Jonghyuk?"
Sontak saja, Yoo Jonghyuk membangkitkan kepalanya untuk menoleh kearah Kim Dokja yang sudah semerah tomat.
Yoo Jonghyuk memutar badan Kim Dokja yang awalnya duduk di pangkuannya sembari membelakanginya untuk menghadap kearahnya sehingga ia bisa puas menatap Kim Dokja yang gugup.
Tangannya membelai cepat pipi Kim Dokja yang sudah mulai memanas, "...Apa boleh?"
Kim Dokja melirik kesana kemari untuk menghindari tatapan Yoo Jonghyuk yang begitu dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
While You're Sleeping [Completed]
FanfictionPupil Yoo Jonghyuk membesar ketika ia mendapati sosok yang sudah lama ia tunggu-tunggu terbangun dari tidur lamanya. Ia benar-benar merindukannya, sungguh. . . . . Warning: -Cerita mengandung bxb -Hanya haluan author semata xixixi😝 Omniscient read...