His Little Hands

4.8K 513 60
                                    

First of all, Author mon maap karena jarangg banget up cerita ini. Karena sibuk dengan lain hal, cerita ini jadi kadang terlupakan. 

Tapi, author akan menyempatkan untuk up cerita ini secepat mungkin. Jadi stay tune, yaw!

Anyway, Enjoy reading~

.

.

.

Yoo Jonghyuk masih duduk termenung sembari tangannya yang terus mengelus tangan seorang pria yang diketahui adalah kekasihnya.

Sesekali ia juga menyempatkan diri untuk memeriksa nadi di tangan kiri Kim Dokja. 

Jikalau benar sudah berhenti, maka ia akan ikut pergi sesaat setelahnya.

Niatan itu sudah tertancap erat semenjak Kim Dokja dilarikan ke kamar IGD rumah sakit.

Tapi, melawan rasa takut yang teramat besar saat jari telunjuknya meraba keberadaan nadi sang kekasih membuat Yoo Jonghyuk seketika menciut.

Tampangnya terlihat berantakan ditambah dengan nyalinya yang semakin lama mengkerut seperti biji jagung.

Lingkar hitam yang menumpuk dibawah mata Yoo Jonghyuk pun tak bisa berbohong. 

Rasa keputusasaan yang tak ia ketahui sudah berapa lama tidak ia rasakan, kembali hadir namun dengan alasan yang berbeda. 

Kali ini bukan Lee Seolhwa maupun putranya yang berada di ambang ketidakpastian, melainkan seorang pembaca yang mengaku mencintainya lebih dari apapun.

Seorang pembaca yang mengaku menjadi companionnya sehidup dan semati.

Dan seorang pembaca yang menjadi ending dari cerita-nya.

...

Yoo Jonghyuk menghela napasnya panjang. Tubuhnya yang semula terduduk di atas kursi yang ada disebelah kasur Kim Dokja, ia bangunkan dan berjalan perlahan untuk menghampiri sang kekasih yang masih setia tertidur.

Ujung jarinya menyapu beberapa helai poni Kim Dokja yang jatuh ke samping dan menyisirkannya ke belakang telinga pria itu dengan pelan.

Setiap gerakannya ia lakukan dengan berhati-hati. Seakan Kim Dokja yang rapuh itu akan hancur saat ia menggerakkan badannya dengan sembarangan.

Dengan singkat, ia memberikan kecupan ringan di kening Kim Dokja. 

Ketika bibirnya mendarat di jidat Kim Dokja yang biasanya ia ledek karena lebar dan menonjol, ia merasakan suatu rasa rindu yang mendalam.

Menyampingkan rasa campur aduk yang makin menjadi-jadi, Yoo Jonghyuk menghirup aroma bunga orchid yang entah sejak kapan menempel di badan Kim Dokja.

Aromanya yang begitu menenangkan sanggup membuat siapapun yang menghirupnya tertidur. Hingga membuat Yoo Jonghyuk semakin takut karenanya. 

Bukan, bukan karena aroma orchid yang dikeluarkan oleh Kim dokja. Melainkan, karena fakta Kim Dokja yang tertidur bersangkutan dengan ketenangan yang dihasilkan oleh aroma orchid di badannya.

Ia pun memilih untuk menggelengkan kepalanya dan memberikan sedikit jarak baginya dan Kim Dokja.

Sejenak ia berpikir. 

Untuk apa ia memikirkan semua itu? 

Hal-hal konyol yang sering ia pikirkan saat berada di tengah keputusasaan ini hanya akan menenggelamkannya.

Ia tahu itu lebih dari siapapun. Tapi, jika memikirkan hal semacam itu bisa mencari alasan kenapa Kim Dokja tidak terbangun hingga saat ini juga, maka ia rela melakukannya.

While You're Sleeping [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang