Setelah kejadian tadi,jaemin membawa anak itu pulang kerumah karna merasa kasihan dengan nasibnya yang dibuang saat umurnya sekecil itu.
"Jaem- siapa anak ini?" Tanya seorang pria tampan dan berotot, "anak ini adalah calon korban pembunuhan dari ibunya sendiri Jen,aku kasihan dan meminta ibunya untuk berhenti memukulinya"
Kedua pria itu membawa anak kecil yang jaemin bawa pulang tadi kekamar mereka dan bercerita tentang kejadian yang menimpa anak ini
Disinilah mereka berada disofa kamar Jeno dan jaemin,jaemin memeluk anak tadi sembari menenangkan anak bernama renjun tersebut
"Jadi?"
"Aku melihat orang-orang hanya menatap anak malang ini dipukuli,tak ada satupun yang menolong anak ini,karna kasihan aku meminta wanita itu untuk berhenti dan tiba-tiba dia memberikan anak ini,anak ini dibuang layaknya seekor hewan Jen...orang mana yang tega melihat hal yang seperti itu..."
Jeno memutar bola matanya malas, "kau sendiri na, manusia yang tega melihat hal yang seperti itu.kau lupa?" Jaemin meringis kesal mendengar penuturan jeno sahabatnya
Terlihat jaemin seperti menyukai anak kecil itu, "siapa namanya" tanya Jeno tiba-tiba dengan datar
Jaemin hanya menatap Jeno..enggan untuk memberi tahu,Jeno bukanlah orang yang gampang dekat dengan seorang anak kecil
"Hey boy...kemari bersama Daddy" ucap Jeno, sungguh jaemin amat terkejut tak seperti biasanya segampang itu Jeno dekat dengan anak kecil,dan apa tadi? Daddy? Wah!
Jaemin menatap Jeno "mau dibawa kemana Jen?!" Panik jaemin,anak itu lolos dari gendongannya dan beralih digendongan Jeno
"Kau tega melihat anak ini menggunakan pakaian setipis ini saat malam hari? Apa tidak kasihan?"
Jaemin hanya diam dan tersenyum, "apa hari ini hati nurani mu sedang dirumah? Tumben sekali bukan?" Kejahilan pun muncul dalam benak jaemin
"Jen..akhhh...perutku sakit Jen..hiks...." Rintih jaemin bohong, terlihat pula wajah panik dari Jeno Lee sahabatnya yang tengah menggendong anak kecil.
"Benarkah?! Apa kau sakit? Perlukah kita kerumah sakit?" Panik Jeno mendekati jaemin yang meringis dan merikuk suara agak tinggi dan membuat anak kecil digendongannya terganggu
Jaemin sedikit terkekeh pelan sehingga Jeno tak mendengarnya "aduh Jen..keknya aku mau beranak deh..awhh!" Kini Jeno merubah raut wajahnya ketika terdengar suara tertawa jaemin yang suka mengisengi dirinya
"Huweee mama!!"
Jaemin menatap Jeno "kau mencubit anak tidak bersalah ini eoh?! Atau kau memukulnya?!"
"Gunakan otak mu na,kau lihatkan tangan ku digunakan untuk apa? Masih mau menuduhku setelah membuatku panik?" Jaemin hanya cengengesan mendengarkan itu
"Iya maap tuan Lee, sekarang kita perlu keluar untuk membeli susu"
Jaemin melihat arlojinya, "jam segini? Mau beli dimana?" Tanya jaemin pada temannya yang bernama Jeno itu. "Dipasar malam kalau ada jaem,tentu saja diminimarket lah!"
Jeno benar'kesal dengan temannya ini, kebodohannya tidak bisa dipungkiri, membuat orang lain lelah dengannya meski banyak yang ga akan mengira kalau na jaemin itu bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy -norenmin
Fantasydi sebuah jalanan terpampang bahwa ada seorang batita tengah menangis karna seorang wanita,namun itu biasa bukan? jalanan memang terdengar berisik. disitulah jaemin melihat detik² seorang batita akan dibunuh oleh ibunya sendiri,rasa kasihannya karna...