Renjun (•~•メ)

1.5K 130 1
                                    

Kita lewatkan masalah yang terjadi pada malam itu... Kita lewatkan dan lanjut ke 1 tahun berikutnya.

Jaemin dan Jeno terduduk disofa kamar dengan acara bermain games bersama, katanya peringkat Jeno turun jadi urutan 3,mereka berniat mengembalikan urutan Jeno ke 1 karna mereka juga sudah lama tidak bermain bersama

"Daddy,njun au cubak!" Anak kecil bernama renjun datang dengan boneka moomin digendongannya, "iya nanti dulu ya,Daddy sibuk" jawab jaemin dan Jeno tanpa melihat anak menggemaskan itu.

Renjun berjalan mendekati mereka dan duduk dipangkuan jeno "nanti dulu baby,kamu tidak lihat daddy sibuk?" Tanya Jeno dengan mata yang tidak berubah pada pandangannya,

Renjun mulai bosan karna sudah 21menit dirinya menunggu tapi kedua orang itu tidak kunjung selesai, "eungg mau cubakk!!!" Mata renjun mulai berkaca-kaca tanpa kedua orang itu sadari.

"Sab- eh maaf maaf! Kamu menunggu lama ya, baiklah oke daddy ambilkan,tapi jangan menangis" jaemin panik saat melihat wajah renjun memerah seperti ingin menangis

Jeno terlihat bingung, nangis? Apa maksudnya_batin Jeno

Lalu Jeno mencoba untuk menatap wajah renjun yang tersembunyi didada bidangnya "injunie?"

"Njun au cubak hiks-! au hiks cubakk" Jeno terkejut,benar kata jaemin dia menangis "kenapa menangis baby? Kan subaknya lagi diambilin" tanya jeno mencoba menatap mata anak itu

"Daddy lama! Njun hiks kan bocan!" Jeno tertawa saat hidung renjun mengeluarkan benda berlendir berwarna hijau pudar, "hahhaha lihat betapa jeleknya anak ini!"

Tawa Jeno malah semakin membuat anak itu menangis "eh,Daddy cuma bercanda jangan menangis!" Panik Jeno menggendong renjun guna untuk menenangkannya.

"Subaknya sudah dat- Yak Lee Jeno! Kau apakan anak ku hah!"

"Anak mu? Benarkah? Aku baru tahu kalau ini anakmu, soalnya kau tidak pernah bilang kalau anak ini adalah anakmu" jaemin mengambil renjun dari gendongan Jeno dan membawa renjun beserta subaknya pergi

Jeno hanya terkekeh melihat keduanya dan mengikuti arah mereka "aku hanya bercanda na"

"Yeay cubakk!"

Malamnya...

"Daddy injun au mam kichi!" Seru renjun dengan mpeng putih dibibirnya,badak gendut digendongannya,tak lupa dengan baju tidurnya dengan karakter badak,juga rambut diikat keatas.

Jeno yang merasa terpanggil menengok kearah sumber suara "heol,baby gemas ku sudah rapih ternyata... Mau makan kimchi? Minta Daddy Nana ya, daddy Nono mau mandi dulu arrachi?"

Renjun mengangguk dan turun dari gendongan Jeno lalu berlari kecil "Daddy Nana!!! Njun au kichi!" Seru anak itu sambil berlari keluar kamar

"Bisa-bisa aku mati karna penyakit jantung karna kegemasannya..." Ucap Jeno sambil menatap kepergian renjun.

Dan jaemin yang tengah memainkan handphone nya terkejut saat renjun terjatuh dan menangis dibawah tangga "injunie ada apa hm?"

"Antei na kakal hiks" (lantainya nakal)
Jaemin segera menggendong anak itu yang sedari tadi menangis, "iya nanti Daddy marahi lantainya okey, sekarang injun mau apa?"

Sepertinya renjun lupa maksudnya terjatuh "Gyu iyung daddy hiks"

"Gyu Hyung sedang sibuk sekolah baby,oh benar! Njun mau makan apa malam ini?" Tanya jaemin membuat renjun kembali teringat tentang rencananya untuk turun menemui jaemin.

"Kichi tuk umin yeh nda Daddy?" (Kimchi bentuk moomin boleh nda Daddy?)
Jaemin tampak bingung "buat apa bentuk moomin?"

Renjun menunjuk ke arah mpengnya terjatuh, "ambiyin itu uyu!" Jaemin tertawa saat renjun memanyunkan bibirnya dan mengambilkan benda putih didekat kakinya itu.

"Ini,aaa~"

Renjun mengambil paksa benda itu "njun Ica ili!" Ucap anak itu,aku tidak tahu kalau anak ini begitu menggemaskan seperti sekarang, apalagi saat bibirnya muncung kedepan_batin jaemin

"Jadi? Kenapa kimchinya harus bentuk moomin?" Tanya jaemin lagi, "Poko na njun au kichi tuk umin!!!"

"Kimchi pedas baby."

"Huweee njun au kichi tuk umin hiks hiks,njun au kichii daddy!! Huweee" tangis renjun, "ada apa dengan mu seharian ini eoh? Sangat cengeng dan pemaksa"

Jaemin merasa ada yang salah dengan anak ini,apakah keadaan hatinya sedang memburuk? Atau bagaimana... "Njunie ada apa?" Tanya Jeno baru turun dari kamarnya

Jaemin menggeleng saat Jeno menatapnya "sepertinya moodnya tidak bagus,dia belum tertawa seharian ini" jelas jaemin. Jeno beralih pada renjun "merindukan seseorang?"

"Beomgyu sepertinya (?)"

Jeno mengangguk, "njunie kamu merindukan gyu Hyung?" Renjun menggelengkan kepalanya kuat, "hiks njun au ki- hiks chi daddy hiks hiks"

Setelah itu Jeno menyentuh kepala anak itu, "hangat..."

Jaemin yang mendengar itu terkejut,pantas saja seharian hanya merengek dan menangis "perlu kita bawa dokter Kim?" Jeno mengangguk.

"Biarkan perutnya terisi dulu,dia hanya meminta makanan tapi tidak memakannya"

"Ahjumma tolong buatkan bubur abalone
Untuk renjun nee." Titah jaemin pada salah satu maidnya "kenapa bubur?"

"Nafsu makannya sedang tidak baik, tubuhnya juga hangat" maidnya mengangguk, "seharusnya diberi susu dan roti"kata maid itu

"Benarkah?"

"Anak ku juga pernah seperti itu... Dokternya bilang berikan susu dan juga roti dengan sayuran"

Jeno dan jaemin mengangguk, "eum baiklah, terimakasih atas sarannya dan tolong buatkan roti dengan sayuran ya" maid itu tersenyum

"Oh!" Jaemin teringat perkataan dari renjun,renjunkan suka moomin jadi... "Bentuk seperti moomin"

"Nde?"

"Iya, renjun suka moomin dan mungkin saja nafsu makannya kembali saat makanan yang ia santap berbentuk seperti hewan kesukaannya"

Daddy -norenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang