Pagipun tiba,renjun terbangun dengan menggunakan kemeja hitam milik Jeno dan juga,kemana mereka? Sudah pergi.
Renjun ingin memeriksa ponselnya, apakah kedua orang itu mengirimkan pesan, "benar! Kan disita" dengan berat hati renjun pergi membersihkan diri karna hari ini sekolah.
Saat hendak memasuki kamar mandi,renjun melihat sebuah kertas tertempel di pintu kamar mandinya.
Injuniee maaf untuk semalam dan maaf daddy tidak bisa mengantarkan mu pergi ke sekolah, daddy harus pergi pagi-pagi sekali karna banyak tugas yang harus Daddy kerjakan di kantor.
Temui grandpa di minimarket didekat mall,bawa jajanan yang disana dan letakan langsung dikulkas
Ingat! Tata dengan rapih!Tertanda,Lee Jeno.
Renjun terlihat malas,kenapa harus pergi? Lebih baik dirumah bukan? Tetapi soal makanan ia tidak bisa menolak:)
Setelah membacanya,renjun mengambil kertas itu dan membuangnya. "Baik sekarang tinggal mandi lalu sarapan dan pergi seーAstaga!" Renjun berlari saat arlojinya menunjukkan sudah pukul 07.13
Renjun bersiap dengan cepat dan tidak sempat sarapan,hanya meminum susu dan membawa bekal.
"Ahh eottoke!" Renjun benar-benar panik sampai ia melupakan kalau mobil dimansion milik daddynya ini berjejer rapih.
Renjun mulai berlari,lalu
Tin! Tin!
"Tuan muda ayo!" Renjun menengok, "kenapa tidak dari tadi!"
Setelah sampai...
"Maaf saya teー
"Kamu terlambat, sekarang keluar dan tunggu sampai jam pelajaran saya selesai setelah itu masuk ke ruang BK!" Titah seorang guru saat renjun hendak masuk kedalam kelasnya.
Apa-apaan? Murid baru sudah ada hukuman? Padahal baru 2 hari masuk,kenapa peraturan sudah ditetapkan? Entahlah.
Renjun meletakkan tasnya lalu pergi keluar,hanya bisa mengintip pelajaran lewat jendela, kebetulan winter lewat dan menyapa renjun "kenapa disini? Kan pelajarannya sudah dimulai?"
"Aku terlambat..." Renjun memainkan ujung bajunya dan menunduk,winter yang melihatnya tersenyum gemas, lucu_batinnya.
Setelah itu winter menarik lengan renjun dan mengajaknya kembali masuk kedalam kelasnya "nunna!" Winter hanya menatapnya sekilas lalu menariknya kembali.
"Permisi,bolehkah renjun masuk? Ia terlambat karna sedang tidak enak badan..." Guru itu menoleh pada winter.
"Winter? Kamu mengenalinya? Seharusnya kalau sakit masuk UKS bukan kelas!"
"Aku sudah mengatakannya, tapi ia tetap bersikeras untuk masuk dan belajar,aku jadi tidak tega melihatnya,jadi ku mohon izinkan dia masuk" bersyukurlah renjun,karna winter adalah OSIS disekolah itu.
Winter memberikan kode saat renjun menatap matanya "pergilah..." Renjun mengangguk senang dan memeluk winter,lalu masuk kedalam kelasnya lagi, lalu winter keluar "saya permisi.."
Berjam-jam ia didalam kelas, akhirnya istirahat juga, "injunie... Mau kekantin?" Tanya haechan teman semasa kecilnya.
Renjun menggeleng "aku membawa bekal,bekal ku sangat banyak... Mau berbagi tidak? Injun tidak bisa menghabiskannya sendiri echanie..."
Senyuman terukir diwajahnya temannya itu "tentu saja! Oh iya, mama Ten membuat kue sangat lezat,mau kerumah ku tidak?" Renjun mengangguk.
"Tapi temani injun kerumah lalu mengambil pesanan daddy lalu kerumah lagi laluー
"Iya iyaa,echan temani kemanapun injun pergi,yasudah ayo makan! Echan sangat lapar. . ."
Keduanya membuka bekal milik renjun yang dibuat sangat banyak, "benarkahh ini?!!! Makanan favorit ku semuaaa" pekik haechan saat melihat isi bekal renjun.
"Baguslah, habiskan ya! Injun makannya tidak banyak..." Haechan langsung mengangguk semangat,soal makanan dia nomor 1.
Setelah makan siang berakhir, selanjutnya adalah kelas olahraga,haechan pergi sangat terburu-buru entah apa alasannya.
Bertemulah mereka diruang ganti,renjun sangat ingin bertanya,tapi takutnya itu adalah masalah pribadi, "eumm... Haechanie. ." Panggil renjun,yang merasa dipanggilpun menoleh.
"Boleh aku bertanya?" Haechan mengangguk, "soal apa?"
Renjun menundukkan kepalanya "eum... Kenapa kamu sangat terburu-buru? Aーapakah kamu sakit?!" Haechan menggeleng pelan "tapi jangan beritahu siapapun okey? Termasuk mama!" Renjun mengangguk lucu.
Haechan mendekatkan dirinya pada telinga renjun,untuk membisikan sesuatu "aku berpacaran dengan Mark Hyung..." Renjun hampir menjerit karna terkejut, untungnya haechan membekap mulut renjun duluan.
"Jangan berisik!"
Renjun mengangguk dengan tangan haechan masih tertempel di mulutnya itu, "kenapa bisa berpacaran dengan Mark Hyung?" Bisik renjun, "kau ingin tahu?" Renjun mengangguk semangat.
"R a h a s i a, rahasia..."
"Ihh!!! Tahu lah,injun duluan!" Renjun pergi meninggalkan haechan yang masih tertawa terbahak-bahak, "injunie!" Panggil seseorang di lapangan.
Renjun mencari sumber suara itu,dan melihat ternyata winter "noona!" Renjun mendekat kearah winter, "hai! Hari ini aku yang menjadi panitia dikelas mu... Selamat!" Renjun tersenyum senang.
"Benarkah itu?!" Winter mengangguk. "Nah sekarang bersiaplah, kelasnya akan dimulai 3 menit lagi" winter memegang bahu renjun "lakukan yang terbaik! Aku percaya padamu." Renjun mengangguk.
Meski baru bertemu,mereka sangat dekat,sangat sangat dekat.
Saat pulang tiba...
"Eoh.?? Haechanie,jadi?" Tanya renjun pada haechan yang berada disampingnya "tentu,apa kamu tidak jadi? Kalau tidak jadi tak apa,aku berani sendiri."
"Tentu jadi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy -norenmin
Fantasydi sebuah jalanan terpampang bahwa ada seorang batita tengah menangis karna seorang wanita,namun itu biasa bukan? jalanan memang terdengar berisik. disitulah jaemin melihat detik² seorang batita akan dibunuh oleh ibunya sendiri,rasa kasihannya karna...