Belasan tahun sudah berlalu,kini hal berharga kembali terjadi. Yaitu saat renjun melanjutkan sekolahnya setelah memasuki SMP.
"Daddy ayo cepat bangun!! Ini sudah siang! Nanti kalau injun telat bagaimana?" Renjun menarik lengan kekar kedua ayahnya itu.
Karna tak kunjung bangun,renjun mulai merajuk karna ini hari pertamanya sekolah. Kalau telat bagaimana? Baru masuk sudah telat, menambah kesan yang buruk.
Renjun keluar dari kamarnya dan membanting pintu, "AKHH!! SIALAN KAU PINTU" umpat renjun saat tangannya terjepit diambang pintu.
"Ekhm! Bicara apa kamu tadi?" Entah bagaimana dan... Ah lupakan,Jeno dan jaemin berdiri tepat di samping renjun, dan sekarang renjun tentunya dalam bahaya "bicara lagi... Daddy pastikan akan menghukum mu lebih dari biasanya!" Tegas jeno.
Renjun melihat jam tangannya dan menatap kedua orang didepannya dengan tatapan memohon "injun akan telat,plisss anterin dulu" ucap renjun menggandeng tangan keduanya.
Giliran jaemin yang bicara "untuk apa sekolah? Lebih baik dirumah dan malas-malasan injunie..." Sekarang renjun sudah dipuncak kekesalan lalu meninggalkan kedua orang yang terlihat...eumm... Berantakan (?)
Melihat renjun sedang merajuk,Jeno dan jaemin teringat akan sesuatu "benar! Ini hari pertamanya sekolah na!"
"Apa?!" Keduanya bergegas mengejar renjun yang sudah didepan gerbang,cepat? Iyalah renjunkan lari.
Jeno mengambil mobil mewah berwarna hitam kesukaannya
Brum... Brum...
Renjun menengok ke sebelahnya,ternyata Jeno dan jaemin menyusulnya. Dengan cepat ia membuang muka dan melanjutkan perjalanannya.
"Masih marah?" Renjun tidak menjawabnya dan masih melanjutkan perjalanan menuju sekolah, "maaf baby daddy lupa soal itu... Maaf"
Renjun menghentikan langkahnya dan menatap kedua orang yang berada di dalam mobil mewah disebelahnya, sepertinya ia berubah pikiran "daddy, maaf... Injun tidak bermaksud membuat daddy sedih... Baiklah injun akan masuk" duo J tersenyum senang.
Mereka berhasil membuat renjun tertipu dengan drama keduanya "Daddy jangan ikut masuk seperti biasanya!" Jaemin menyiritkan dahi, "kenapa?"
"Jawabannya tetap sama,injun tidak mau teman-teman injun bertanya hal yang aneh,jadi mau yaa..." Puppy eyes milik renjun tidak pernah bisa dibantah,karna kalau dibantah akan menangis sungguhan.
Keduanya menghela nafas panjang,dan bergegas mengantar renjun ke sekolahnya, sebenarnya renjun memilih untuk SMA biasa,tetapi jaemin tidak setuju dan memilihkan sekolah unggulan untuk renjun,karna renjun juga lumayan pintar.
Setelah sampai, "ciuman selamat tinggal?" Renjun seketika melotot mendengar pernyataan Jeno, "apa-apaan? Injun hanya sekolah daddy! Bukan mau meninggal!"
Tanpa persetujuan dari renjun,keduanya melumat bibir cerry renjun secara bergantian, "pergilah." Renjun memanyunkan bibirnya lagi.
"Ada apa lagi?"
"Kalian mengusir ku" ucapnya,"hey Ren—
Bruk!
Renjun membanting pintu mobil Jeno,"Merajuk lagi? Ajaran siapa coba? Gampang sekali marahnya"
...
"Hey,kau renjun kan?" Tanya seorang perempuan dengan make up yang sedikit tebal, renjun mengangguk.
Perempuan itu tersenyum dan menarik renjun "hai,namaku winter..." Renjun terus menatap perempuan didepannya itu "maaf soal make up ku,ibuku yang mengenakannya dan aku belum sempat menghapusnya" sekali lagi renjun mengangguk.
"Kau bisu?" Tanya winter lagi.
"Tidak,aku hanya sedang malas untuk berbincang dengan orang,karna aku sedang sedikit kesal" kini giliran winter yang mengangguk.
Merekapun masuk kekelas masing-masing setelah menemani winter membersihkan wajahnya.
Bel sekolah juga telah berbunyi.
"Halo anak-anak,bapak akan mengajarkan kelas kalian... Nama bapak adalah Kim,salam kenal para murid baru" sapa seorang guru yang baru saja masuk.
....
"Daddy,kenapa lama?"
"Pulang sendiri dulu ya,daddy Nana dan daddy Nono sibuk... Atau kalau perlu ikut dengan salah satu temanmu,sekali lagi maaf, daddy akan menunggumu dirumah"
"Dirumah? Lalu kenapa tidak menjem—
"Daddy akan pulang larut malam,makan malam dan tidurlah duluan okey?"
"Eum... Baiklah..."
Tut...Tut...
"Hah.... Jalan kaki? Tentu saja! Aku inikan renjun,sudah terbiasa jalan kaki karna ulah kedua daddynya,good sekarang sudah sangat sore dan sebentar lagi akan ma-
Tin! Tin!
Renjun menengok ke belakang,ada mobil berwarna silver disana dan juga disana ada... "Winter nunna?" Itu adalah mobil milik winter.
Lalu mobil itu maju sedikit ke depan,dan dari kursi penumpang dibelakang kacanya terbuka "jangan bicara sendiri,apa kamu tidak pulang?" Renjun menggeleng sebagai jawaban.
"Kiyowo... Yasudah ayo masuk,ku antar pulang kerumah mu."
"Benarkah?" Winter mengangguk, setelah itu renjun langsung masuk kedalam mobil mewah milik kakak kelasnya yaitu winter.
Setelah sampai renjun mengucapkan terimakasih lalu masuk kedalam rumah dengan pipi mengembung dan bibir manyun.
Saat dikamar... "Tahu! Aku sangat lelah,jangan salahkan aku kalau aku tidak makan malam karna tertidur" gumamnya sendiri langsung merebahkan diri diatas kasur.
Tanpa mengganti pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy -norenmin
Fantasydi sebuah jalanan terpampang bahwa ada seorang batita tengah menangis karna seorang wanita,namun itu biasa bukan? jalanan memang terdengar berisik. disitulah jaemin melihat detik² seorang batita akan dibunuh oleh ibunya sendiri,rasa kasihannya karna...