Jeno dan jaemin mempercepat pekerjaannya supaya cepat juga pulangnya,karna mereka tahu kalau renjun rada ceroboh.
Dan sampailah mereka dirumah sekitar pukul 09.11
Seorang maid mendatangi mereka "tuan, renjun tidak mau makan malam..." Adunya seorang maid itu.Jeno dan jaemin merasa kesal,benar saja memang feeling mereka "dimana?"
"Dikamar tuan..." Jeno dan jaemin bergegas menemui renjun,dan benar saja.Brak!
Jeno menendang pintu kamar itu,jaemin agak terkejut dan mengelus pintu yang Jeno tendang."Kenapa dielus hah?" Tanya Jeno pada jaemin, "kasihan tahu! Inikan pintu mahal kalau kau ingat!" Jawab jaemin.
Merasa ada keributan renjun mulai terganggu tidurnya "ahjumma...eungh...hoamm...nanti saja makannya,badan injun sedang sakit semua" ucap renjun dengan suara seraknya.
Benar,tujuan ku kesini ingin memarahi renjun...bukannya mengelus pintu_batin jaemin.
"Renjun!" Jeno menampar pelan bibir jaemin, sedangkan sang empu memonyongkan bibirnya "apasih!!"
Jeno menghela nafasnya "tidak dengar apa yang dia katakan? Sebaiknya kita periksa dulu keadaannya,mungkin dia tidak enak badan," kata Jeno mendekati renjun.
Mengecek suhu tubuh renjun, "renjun bangun!" Tegas jeno, renjun terkejut dan mulai membuka matanya. Ternyata Jeno dan jaemin disana sedang terlihat tidak baik-baik saja.
Marah? Kurasa. "Kenapa tidak makan malam? Sudah daddy bilang makan dulu! Ini lagi,belum mandi sudah tidur. Kalau sakit bagaimana? Daddy tidak akan perduli." To the point jaemin.
Renjun menundukkan kepalanya,ia tau daddynya tengah mamarahinya ah tidak, memberitahu nya tentang yang baik dan buruk,hanya saja penyampaiannya membuat renjun tidak enak hati.
"Daddy tadi bilang apa pada mu?! Untuk makan malam bukan? Kenapa tidak melakukannya? Kamu membuat para maid lembur,kamu tahukan para maid bekerja dari subuh?" Lanjut Jeno
"Hiks..." Tadinya duo J ingin lanjut memarahi renjun,tetapi tidak jadi karna renjun menangis duluan "injunie?"
"Hiks maaf dadーhiks dy... Iーhiks injun saーhiks lah, jangan hiks marahi injun lagi" tangis renjun pecah,Jeno dan jaemin merasa kasihan pada anak itu,dan menyesal membuatnya menangis. Padahal keduanya hanya ingin memberitahu.
Renjun terus menangis sesenggukan dan membuat duo J merasa sangat menyesal, aku mengingkari janji ku lagi? Tuhan maafkan aku... Aku tidak bermaksud untuk membuatnya menangis_batin jaemin.
Misi, nyasar bentar *jaemin perasaan rajin amat ngebatinnya ya?* Dah skip
Duo J hari ini sedikit peka,dan mereka memeluk tubuh mungil renjun yang tengah menangis sesenggukan itu lalu mengelus surai rambut hitam milik renjun.
"Maaf juga... Daddy tidak bermaksud memarahi injun,daddy hanya ingin memberi tahu,daddy tidak tahu kalau injun akan terluka" ucap Jeno dan jaemin.
Keduanya membuka jas yang mereka kenakan dan menyuruh renjun untuk mengganti pakaiannya,karna sudah malam. Tidak baik renjun mandi jam segini
Sambil menunggu renjun berganti pakaian,duo J bermain dengan ponsel mereka.
Datanglah renjun yang menggunakan piyama Moomin miliknya.mata sembab,hidung memerah dengan ingus yang terus ditarik, suaranya sesegukan seperti orang terkena asma.
"Injunie...kan daddy sudah minta maaf, kenapa menangis?" Renjun sedikit berputar dan menampakan bagian belakangnya,bajunya robek.
"Baju injun hiks roーbek hiks"Jeno menatap jaemin tidak percaya dengan apa yang barusan didengar, "benarkah yang barusan ku dengar? Atau telingaku yang salah?" Jaemin menggeleng.
"Jangan menangis, sini daddy peluk. Kita akan beli baru setelah hari Sabtu okey?" Renjun mengangguk lucu, "nahh sekarang kita makan malam dulu, daddy akan menemani injun makan okey" renjun mengangguk lagi.
Jeno menggendong renjun ala koala nyungsep.g
Ala koala,dan membawanya turun untuk makan malam,meskipun mereka sudah makan duluan saat hendak pulang."Daddy ayo makan..."
Keduanya menggeleng, "kami sudah makan tadi injunie,giliran mu untuk makan" renjun lagi-lagi memanyunkan bibirnya,dan menjauhkan piring didepannya.
"Kenapa lagi?" Renjun menggeleng kuat, lalu bangkit dari duduknya dan membuka kulkas yang penuh dengan aneka ragam makanan yang dibelikan oleh orang tua Jeno dan jaemin.
Duo J hanya menatap renjun "harum manis cantik berseri,renjun manis daddynya bau taii" kata renjun tanpa rasa bersalah.
Jeno menatap renjun "siapa yang mengajari mu bicara seperti itu?" Renjun menengok, "why? Ah tidak-tidak,gift dari grandma dan grandpa akan dikurangi jumlahnya,tidak ada yang mengajari injun kok hehe."
"Pergaulan mu sepertinya sudah terlalu jauh,tidak ada main handphone lagi kalau begitu,lihat lah sekarang injun sudah mulai berani" renjun menggeleng kuat.
"Jangann!!!"
.
.
."Ahh daddyhhh!! Sakithh ahh" desah renjun saat jaemin mempercepat gerakan jarinya, "kenapa? Sakit? Bukankah kamu sudah sering melakukannya?" Tanya Jeno.
"Daddyhhh eunghh lepashh ahh ah ahh jangーanhh!!!!" Renjun mengeluarkan cairan putih miliknya dan keringat membasahi tubuhnya,jangan lupakan cairan demi cairan yang keluar dari bibir indahnya saat mendesah.
"Ini hukuman mu,masih menggunakan jemari baby. Lain waktu kalau sudah melewati batas, daddy akan memasuki mu,ingat hal itu. Jadi berhati-hatilah dalam berkata-kata mulai sekarang" peringatan Jeno berhasil membuat renjun ketakutan,
Renjun mengangguk,ia benar-benar lelah dan akhirnya melanjutkan tidurnya, membiarkan Jeno dan jaemin membereskan semuanya yang mereka lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy -norenmin
Fantasydi sebuah jalanan terpampang bahwa ada seorang batita tengah menangis karna seorang wanita,namun itu biasa bukan? jalanan memang terdengar berisik. disitulah jaemin melihat detik² seorang batita akan dibunuh oleh ibunya sendiri,rasa kasihannya karna...