Wei Wuxian menatap Lan Wangji yang telah mengemudi di sampingnya dengan tenang, setenang aromanya yang di hirup dia hingga Omega dalam jiwa tidak segera merongrong serta melempar diri ke arah Alpha.
"Aku mencium aroma lain," bisik Wei Wuxian menyuarakan pikirannya.
Lan Wangji menoleh, menatap wajah Omega yang cukup yakin terangsang karena heat serta kesakitan karena baru saja mengalami kecelakaan. Tapi Wangji yakin, dosis terangsang lebih besar di bandingkan dengan rasa sakit itu.
"Haruskah aku membuka baju disini," kata Lan Wangji penuh godaan. Iris cerahnya menatap Istrinya yang memerah seketika. Feromonnya menghantam Alpha seperti dinding, racun kenikmatan yang kental dengan Omega dalam panas di sekitarnya. Tetap saja, dia harus memfokuskan dan menjernihkan pikirannya sejenak sebelum mereka benar-benar aman di suatu tempat.
Lan Wangji menepuk istrinya dari samping, mengelusnya untuk memberitahu bahwa mereka sebentar lagi sampai.
Mengamati jalan, dia masuk ke sebuah hotel pertama yang dia lihat dan membelokkan mobilnya.
Menyerahkan mobil pada petugas ketika mereka sampai di lobi hotel. Jelas beberapa dari mereka memperhatikan, mungkin mengenalinya. Tapi Alpha tidak peduli, dia hanya melangkah masuk serta memperingati beberapa orang dengan aroma cendana dingin saat aroma heat Wei Ying-nya tercium.
Saat mereka keluar nanti akan menjadi tajuk utama di mass media.
"Ini... berikan kamar yang terbaik untuk kami." Dia menyerahkan black card-nya pada meja resepsionis yang terkejut dengannya. Wei Wuxian bergeser dalam pelukan Lan Wangji, mengeluarkan rengekan rendah dan bergerak tanpa berpikir saat dia mulai merengkuh lebih jauh dimana tubuhnya mulai kembali kesakitan.
Beruntung karena Alpha terlalu mengintimidasi sehingga itu tidak berlangsung lama karena Lan Wangji segera menerima kembali kartunya, mereka pergi saat pegawai lain menunjukkan arah kamar mereka.
"Er Gege," gumam Wei Wuxian. Wajahnya mulai memerah dan panas di tubuhnya naik saat pendingin hotel menerpa kulitnya. Menimbulkan helaan napas terkejut dari sang Alpha. Pegawai hotel juga mencium aroma itu dan beruntung dia adalah Beta. Mungkin hanya wajahnya yang menghangat karena seruan rendah itu praktis bagaimana Omega mendekur untuk Alphanya.
Ia berterimakasih saat kamar di buka.
Bergegas meletakkan Omega yang menggeliat frustasi di atas ranjang. Jelas tidak ingin kehangatan hilang dari tubuhnya.
Wei Wuxian matang siap di petik, aromanya nikmat dengan bagaimana dia sangat cantik menginginkan sentuhan Alpha. Ingin diisi dan di biakkan oleh Alpha yang sekarang sedang membuka baju."Kita harus berendam bersama," kata Lan Wangji. Saat Wei Ying-nya merengek lagi, Alpha mencium pelipisnya sebagai penghiburan. Mengangkat Omega ke dalam pelukannya. "Tubuhmu panas sayang, itu bisa meredakan sedikit. Tenang, aku bersamamu."
Omega mengangguk malas, memiringkan bibirnya ke bibir Alpha, dan Lan Wangji bersenandung sebagai tanggapan, mereka masuk ke dalam jacuzzi besar saat jari-jari Alpha bekerja mengurus; melepaskan pakaian serta hal-hal hingga keduanya tenggelam dalam air yang netral, meskipun cukup dingin.
Bersandar di bahu bidang suami, Wei Wuxian mulai merasakan penisnya sendiri terasa bengkak, hampir menyakitkan, tidak tersentuh oleh apa pun kecuali air dingin di sekitarnya. Alpha mengulurkan lengannya untuk memijat pelan, mengurutnya.
Meskipun itu sama sekali kurang. Wei Wuxian ingin lebih!
Lan Wangji mengangkat tubuhnya yang hampir tenggelam, menyesuaikan dengan tubuhnya. Menaik turunkan penis kecil Omega yang telah membengkak dan berdenyut panas. Menyeret gigi di antara klaimnya dengan posesif, menjilatnya seolah tiada hari akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Love? [Wangxian Omegavers Pt.3] -TAMAT✓
FanfictionProjects for WANGXIAN Jenderal Lan Wangji cuti tiga bulan (dalam daftar) dan pulang ke kamp dengan membawa seorang istri omega.