Ada reporter dimana-mana, Wei Wuxian perlu bersembunyi di lengan kokoh suaminya pada saat mereka mencoba mendekat dan memotretnya. Male-Omega bahkan tidak bisa menikmati suasana tempat suaminya tinggal ketika kaki ini menapaki tanah Negara bagian. Jika bukan karena petugas yang di siapkan Wangji di sekitar agar tidak ada keributan, mereka pasti telah terkurung dalam massa yang banyak di bandara.
Para reporter pada akhirnya tidak menerima apapun informasi selain berhasil mengambil foto Wei Wuxian yang pada awalnya tidak mengenakan kaca mata dan maskernya.
Mereka mendesah kacau kala mobil Lan Wangji, Jenderal muda itu menjauh dari tempat.
Wei Wuxian pun menghela nafas panjang, di bukanya masker yang dia kenakan dan berterimakasih pada tentara yang menjemput mereka.
"Bagaimana kabar anda, Bos!" Dia menyeringai dan Wei Wuxian merasa geli karena Lan Wangji sepertinya tidak marah karena panggilan itu.
"Lihat kedepan dan jalan saja."
Tentara itu kembali menyeringai, "Ini bahkan belum tiga bulan dan aku tahu penyebabnya." Dia menatap mata perak Wei Wuxian dari kaca spion. Sengaja menggoda Lan Wangji atas aksi itu.
Lan Wangji mendengus dan mulai merogoh saku celananya, mengambil rokok dan menyelipkannya di bibir. Jika bukan karena dehaman Wei Wuxian di samping atas pemantik yang sudah dia nyalakan, Alpha itu akan merokok di tempat.
Sialan, Bagaimana Wangji bisa lupa.
Male-Omega sudah menengadahkan tangannya, Lan Wangji tertawa sembari menyerahkan semua di tangan Wei Wuxian, rasa asam dan pahit di mulutnya tidak sepadan dengan anggukan imut dan menggemaskan istrinya yang cantik mengatakan bahwa dia senang karena itu. Lan Wangji selalu terpesona untuknya.
Di saat yang sama anak buahnya tertawa keras karena melihat interaksi itu.
"Aku harus memberitahu yang lain," tukasnya senang. Lan Wangji kemudian kembali mengarahkan perhatian padanya saat dia bersandar dengan kaki yang di julurkan ke depan. "Tidak ada aku disana sepertinya membuat kalian terlalu santai."
Di samping, suaminya tersenyum tipis atau tidak- dia menyeringai licik. Namun cukup membuat punggung seseorang yang mencium aroma percikan ozon dan cendana dingin di sekitarnya bergidik. Alpha di depannya bahkan mulai duduk dengan tegak.
"Jangan khawatir, kalian akan bersenang-senang disana."
"Jawabanmu."
"Siap, Jenderal!" Ucapnya tegas.
Pada gilirannya Wei Wuxian lah yang tertawa terakhir dan berbicara dengan suaminya. Lengannya menyentuh paha Alpha-nya. "Jangan terlalu keras pada mereka, sayang."
"Yah, kita lihat saja nanti." Membawa punggung tangan itu di bibirnya, menciumnya lembut. Male-Omega berpura-pura tidak melihat gairah di mata emas suaminya.
Menarik kembali jarinya dan menatap kemanapun selain mata emas disana.
Bahkan pasrah saat Alpha menggeser posisi duduk Wei Wuxian agar lebih dekat dengannya.
..
Jarak tempuh ke tempat yang suaminya katakan memang sangat jauh, jadi dalam perjalanan dia sempat tertidur di pelukan suaminya dan terbangun sejenak ketika Jeep itu bergoyang karena jalanan mulai terjal serta rasa panas membakar kulit dari udara yang masuk ke dalam mobil. Mata perak Male-Omega perlahan terbuka, di dadanya ada lengan kuat Lan Wangji sehingga dia nyaman dari benturan saat tubuhnya bersandar di dada bidangnya.
Rupanya Lan Wangji pun beristirahat di perjalanan ini, namun tak lupa membuatnya aman. Rasanya sangat posesif, konyolnya wajah Wei Wuxian memerah cerah karena perilaku suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Love? [Wangxian Omegavers Pt.3] -TAMAT✓
FanfictionProjects for WANGXIAN Jenderal Lan Wangji cuti tiga bulan (dalam daftar) dan pulang ke kamp dengan membawa seorang istri omega.