Lan Wangji adalah keagungan dan kengerian itu sendiri.
Pada pandangan pertama, Lao Wen benar-benar ketakutan, tetapi ketika dia melihat lagi, Alpha menyadari bahwa hanya pria yang mendominasi seperti itu yang bisa menjadi Jenderal di usia yang begitu muda.
Di Medan perang, jumlah kematian dari pihaknya lebih banyak daripada pihak musuh namun dialah satu-satunya yang berdiri tak gentar meskipun teror ada dihadapannya, dengan Bichen dalam genggaman, darah segar yang menetes di sepanjang pedang, di bawah kakinya mayat berserakan. Entah itu musuh ataupun prajuritnya sendiri. Wajah penuh darah kering, mata cerah itu masih menyala-nyala berkibar gagah. Tak kenal ampun membumi hanguskan musuh.
Dia benar-benar prajurit sejati. Dan atas komandonya mereka benar-benar memenangkan perang dan mengambil alih tempat yang kini menjadi barak divisi angkatan udara.
Akhir dari peristiwa itu Lan Wangji disebut sebagai Dewa perang yang bergelar HanGuan-Jun mengingat kepimpinannya membawa cahaya harapan bagi mereka. Kesuksesannya membuat Alpha juga berakhir di angkat menjadi Jenderal.
Benar, Jenderal termuda saat ini.
Lao Wen akhirnya mulai mengikuti dan menjadi abdi setia di belakangnya. Bersumpah diri menjadi tombak serta Zishu mengikutinya menjadi tameng Sang Jenderal.
Tidak ada yang lebih solid dari pasukan khusus dari divisi udara yang Lan Wangji pimpin.
Ini membuat mereka disebut-disebut ingin menggulingkan kekuasaan kekaisaran saat ini dengan kekuatan mereka. Rumor kudeta seperti ini, Lan Wangji hanya menatapnya tenang sembari menikmati rasa dari rokok yang dia hisap di malam hari dan semakin menambah pelatihan brutal untuk prajurit pagi harinya.
Sebenarnya rumor jelek itu datang hanya di kalangan militer. Zishu merasa bahwa seseorang cemburu dan ingin membuat nama Jenderalnya yang baru saja di angkat menjadi hitam.
Tapi beruntung itu segera hilang dengan sendirinya karena tidak ada bukti sama sekali. Apalagi setelah Jenderal mereka menangkap Su She seorang sipir Wen. Divisi angkatan udara menemukan Alpha itu akan menyebrang ke pulau lain melalui wilayahnya menggunakan identitas palsu.
Jadi selama tempat Wen di jadikan barak dan dalam renovasi, tidak seperti keluarga cabang yang menyerah dan Lan Wangji melindunginya. Beberapa masih ingin membelot dan menginginkan perang lanjutan.
Sebagai contoh bagian dimana muncul Xu Yang, yang lengannya putus oleh Bichen Jenderal mereka ketika Alpha gelap itu mengangkat senjatanya sendiri mengklaim teritorial Wen yang telah di ambil divisi angkatan udara.
Alpha itu diamankan bersama Su She dalam penjara khusus militer.
Melihat bagaimana tindakannya yang cepat dan efisien dalam mengurus sesuatu, Lan Wangji segera dihadiahi 1/4 hasil dari mineral mentah yang di olah dari Negara bagian X tersebut setiap bulan.
Tidak ada yang meragukannya lagi. Yang ada mereka semakin segan dan pencemburu merasa ciut nyali. Prestise dari divisi angkatan udara melejit hingga saat ini.
Kemudian baru-baru ini Xu Yang yang biasanya memilih bungkam tiba-tiba tertawa lepas. Gila akan situasi karena lama dalam penjara putih khusus mereka. Dia mulai berbicara sembarangan, lebih seperti mengoceh tentang sesuatu.
Zishu yang saat itu bertugas segera meminta Lan Wangji datang ke dalam ruangan khusus prajurit teknis dan menampilkan bagaimana Xu Yang menjadi gila dari cctv-nya dan kengerian terjadi ketika dia berani melukai jari kelingkingnya sendiri hanya untuk keluar dari neraka putih.
Di rumah sakit yang didirikan barak, Lan Wangji menatapnya tajam tak jauh dari ranjang bangsal. "Xu Yang, memotong jarimu sendiri hanya untuk keluar, sebenarnya siapa yang ingin kau temui?"
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Love? [Wangxian Omegavers Pt.3] -TAMAT✓
FanfictionProjects for WANGXIAN Jenderal Lan Wangji cuti tiga bulan (dalam daftar) dan pulang ke kamp dengan membawa seorang istri omega.