12

6.4K 758 19
                                    

Mereka kembali ke Cloud Recesses keesokan harinya. Di pagi buta dengan dingin yang menggigit tulang dan matahari belum nampak dari peraduannya. Lan Wangji mengemudikan mobil dengan hati-hati, istrinya kembali tidur atau bahkan tidak bangun sama sekali.

Pipi dan hidungnya memerah padam, Alpha ini harus menimbun selimut untuk menutupi istrinya sebelum mereka berangkat tapi sepertinya cuaca sedang tidak baik-baik saja. Sama sekali belum cukup hanya dengan itu.

Pada saat traffic light berwarna merah, dan mobil berhenti. Lan Wangji merapikan lagi istrinya yang tampak nyaman dalam buaian mimpi. Mengelus surai halusnya, mencium keningnya penuh kasih. Dadanya bergemuruh rendah ketika mendengar dengkuran nyaman di pihak omeganya.

Ia kembali memfokuskan diri mengemudi saat lampu berubah warna.

Di tengah perjalanan, Wei Wuxian terbangun. Menguap lalu menggeliat kecil, matanya yang indah berkedip-kedip menyesuaikan sebelum memfokuskan perhatian kearah Alphanya. Dia mencondongkan tubuhnya untuk mencium sisi pipi Lan Wangji. "Selamat pagi."

Alphanya menjawab, "Selamat pagi sayang."

Omega itu kembali mendekur ringan, tampak bahagia. "Sesuatu terjadi?"

"Aku bermimpi indah," ungkap Wei Wuxian tiba-tiba. Sayangnya Lan Wangji hanya meliriknya sejenak untuk menanggapinya tanpa bisa mengamati bagaimana Omeganya tersipu atas ungkapnya sendiri. "Tapi aku tidak akan memberitahumu."

Sang Alpha terkekeh, "Apakah aku memberimu sesuatu yang berharga dalam mimpimu itu?"

Wajah cantik Wei Wuxian berubah warna, merah padam –merasa bahwa hampir mirip seperti itu.

Alpha yang tahu jawabannya, merasa percaya diri. "Selama kau menyukainya, sayang."

Pipi Wei Wuxian menggembung lucu, tapi hangat oleh panas yang merambat. Ia juga hampir menggerutu dalam prosesnya. Kau juga pasti menyukainya!

Lan Wangji kali ini melihatnya, jemari cantik dari omeganya mengelus perutnya yang datar. Senyumnya tersungging begitu saja.

Tidak lama lagi, pikirnya.

.

Mengingat perjalanan yang Lan Wangji lakukan termasuk memakan waktu lama. Mereka singgah untuk sarapan pagi di pukul 9 yang sangat telat, tapi terlepas dari itu bayi Omeganya makan dengan lahap.

Lan Wangji mengangguk merasa benar membesarkan seorang istri. Ia meminta izin keluar untuk merokok sebentar.

Wei Wuxian sudah pasrah karena kebiasaannya memang sudah mendarah daging. Asalkan tidak merokok disampingnya, dia rasa tidak apa-apa.

Omega itu selesai makan, dan segera menuju wastafel untuk mencuci tangan. Ia juga memutuskan untuk ke kamar kecil.

Wei Wuxian menatap pintu kamar kecil yang ternyata kamar kecil umum, hanya dipisahkan A/B/O laki-laki dan perempuan. Biasanya ada 4 kamar mandi untuk sub-gender mereka. A/B laki-laki dan perempuan, O laki-laki dan perempuan pun dipisahkan.

Tapi tak jarang menemukan yang seperti ini.

Wei Wuxian bergidik karena para privasi Omega laki-laki benar-benar tidak jamin disini, ingin meminta Lan Wangji menemani —suaminya masih diluar dan ia benar-benar tidak tahan lagi.

Dengan mengigit pipi dalamnya, Wei Wuxian masuk. Tak lama kemudian seorang masuk setelahnya.

Wei Wuxian yang telah mengunci pintu kamar kecil karena hanya pintu ini yang satu-satunya terbuka dari 5 pintu yang ada didalam merasa harus bergegas takut seseorang tiba-tiba membutuhkan juga.

This Is Love? [Wangxian Omegavers Pt.3] -TAMAT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang