Dan disinlah mereka berdua. Dimeja perpustakaan yang begitu lebar, ditengah jejeran rak-rak berisi segala mcam jenis buku. Perpustakaan begitu sepi karena memang sudah waktunya pulang sekolah.
Aedari tadi Kautsar serius sekali memandangi Tessa yang terus berkutat pada buku-buku tebalnya. Sembari bertopang dagu dia khusyuk pada kegiatannya satu jam yang lalu. Yah, sudah satu jam mereka disana. Tabpa obrolan apapun, karena Tessa benar-benar tidak bisa diganggu jika dia belajar.
Namun, bukan itu masalah Kautsar.
"Tsar, Reyhan bilang ke gue lo jadi gabung beneran ke OSIS?"Tanya Tessa masih berkutat pada gerakan coret-mencoret kertasnya.
"Iya"Jawab Kautsar seadanya. Diam-diam memandang jengkel ke arah buku-buku yang sudah Tessa baca.
"Kenapa?" Peetanyaan itu membuyarkannya.
"Kenapa, tiba-tiba mau gabung Osis? Bukannya waktu itu lo bilang gak tertarik?"Tessa tersenyum. Dia ingin menggod adik kelasnya. Namyn, sayang. Dia salah sasaran.
"Kalau gue bilang alesannya karena pengen deket sama lo. Apa lo percaya?"Detik itu juga wajah Tessa memerah dan panas mendengar kata-kata Kautsar.
Kautsar tersenyum kecil melihat tingkah Tessa.
"Apan sih, lo?!"
Kautsar kembali tergelak karenanya."Sorry, ya! Lo pasti bosen nungguin gue dari tadi."Ujar gadis itu pelan.
Kautsar menggeleng keras.
"Gue gak akan bosen kalau disuruh ngeliatin lo 24/7. Yang bikin bosen itu buku-buku didepan lo yang seakan lebih penting dari gue disini."Kini Tessa yang tertawa kecil mendengarnya.
"Ya, tapi emang mereka lebih penting sih. "
"Sialan." Tessa kembali tertawa karenanya.
Tessa kembali fokus pada soal-soal rumit di depannya. Sedangkan Kautsar bergerak menuju jendela perpustakaan yang begitu lebar yang terhubung dengan lapangan Outdoor sekolah.
Kemudian seorang lelaki menghampiri Kautsar. Lelaki itu memakai seragam Basket berwarna Biru berpadu hitam. Rupanya dia habis mengambil Bola Basket yang keluar lapangan. Dan pandangan matanya menatap keberadaan Kautsar.
"Hai, lo Kautsar Alfarizi kan?"
Kautsar hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Lo kenal gue?"
Kemudian lelaki itu terkekeh mendengarnya.
"Astaga! Ya iyalah kan kita sekelas njir, gimana sih."Lelaki itu benar-benar tertawa sekarang.
"Oh, gue ga tahu."
"Ya, wajar kalo lo ga tahu. Lo aja gak pernah masuk sejak kelas 11 ya kan? Tapi, gue seneng sih. Finally, ada seseorang yang berhasil menaklukkan si nolep Kautsar, hahaha"Jelas lelaki itu. Kautsar hanya diam mendengarkan.
"Oi, tuh temen gue pada manggil. Lo mau ikut main gak? Kebetulan tim kita gak imbang, nih. Kalo lo ikut jadi pas. Gimana?"Kautsar terlihat menimbang-nimbang.
"Gue tanya dulu."Katanya kemudian.
"Iya, sono lo ijin dulu sama pacar lo."Kautsar seketika mengernyit heran.
'Pacar?'
Kmeudian dia menghampiri Tessa yang masih fokus pada buku-bukunya.
"Sa"
"Iya?"
"Gue mau ikutan main basket, boleh?"Tanyanya sembari menunjuk ke arah lapangan. Tessa malah tersenyum geli menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tessa & Kautsar
Teen FictionTessa harus berurusan dengan adik kelas paling menyebalkan yang pernah ada karena urusan Osis. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba adik kelas itu jadi bucin kepadanya? Yoroshikuoneghaishimasu~ Lets to read