"Sebenernya apa alasan lo gak jadi pulang ke rumah Kak Aran?"Kini Tessa sudah selesai mandi dan berganti baju santai. Memandang Kautsar yang sedang menonton tv sambil memakan camilan ringan.
"Lagi pengen main rumah-rumahan sama lo"Jawabnya menoleh kepada Tessa yang kemudian dibalas lemparan bantal sofa.
"Gue serius!"Tessa berdecak lirih. Kemudian memposisikan dirinya duduk di sebelah Kautsar.
Setelah puas terrkekeh akhirnya lelaki itu menjawab.
"Ada penganggu disana."Tess merasakan nada tak suka ketika mendengar jawaban itu.
"Tapi, gue gak bisa ngijinin lo tidur disini Tsar, soalnya gue tinggal sendirian."Ujar Tessa jujur. Apalagi Ibunya akan sangat marah jika itu terjadi.
"Tenang aja, nanti malem gue cabut."Ujar Kautsar enteng masih fokus menonton Upin Upin.
Tessa mendengkus kesal. Dia khawatir nanti Kautsar akan tidur dimana kalau begitu.
"Lo udah biasa kayak gini, ya?"Tanya Tessa lolos begitu saja.
"Iya"
"Lo jangan kemana-mana. Lo tidur disini. "Ujar Tessa membuat Kautsar mendongak menatapnya yang sudah berdiri.
"Nanti gue bisa ngapa-ngapain lho, Sa!"Goda Kautsar.
"Ck, kalo ngapa-ngapain gue tinggal mukul lo sampai mampus!"Ucap Tessa kemudian beranjak dari sana menuju dapur.
"Galak amat calon istri"Gumam Kautsar lirih. Tersenyum tipis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Gue mau masak Nasgor, lo mau gak?"Teriak Tessa dari arah dapur.
"Boleh."Jawab Kautsar setengah berteriak juga agar terdengar oleh Tessa.
"Ok."
"Berasa dimasakin calon istri, gue."
"Bacot!!"Teriak Tessa geram semakin membuat Kautsar tergelak karenanya.
Kemana Kautsar yang cuek dan irit bicara?
Entahlah, sudah hilang ditelan bumi.
***
"Hngh..."Tessa menguap, sambil memicingkan kelopak matanya kala cahaya mentari menerobos masuk melalui tirai jendela kamarnya. Kemudian menuruni tangga lantai dua guna memeriksa seseorang yang semalam berada dirumahnya."Kemana dia?"Tessa tak menemukan keberadaan lelaki itu disana. Seingatnya kemarin Kautsar tertidur di sofa lalu kemana lelaki itu sekarang?
Tessa mengecek Handphone-nya karena terdengar beberapa notifikasi masuk.
Seperti biasa, notifikasi dari grup Osis juga sahabat karibnya Bella.
Tunggu.
Ada nomor tak dikenal juga.
+62xxxxxxxxx
Gue pergi dulu marmut, ada urusan.
Jangan lupa makan bekal dimeja.Dalam sekali lihat, Tessa bisa mengetahui siapa pengirim pesan itu.
Kemudian langkahnya bergerak menuju ke arah meja makan dan membuka tdung saji diatasnya. Terdapat sebuah kotak persegi minimalis yang didalamnya terisi beberapa Sandwich isi sayur dan sosis.
Tessa tersenyum geli melihatnya, pasti lelaki itu yang membuatnya.
Boleh juga.
***
"Tessa, dipanggil ke ruang Osis."Tessa yang semula sibuk pada soal-soal olimpiade itu seketika berdiri meninggalkan kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tessa & Kautsar
Teen FictionTessa harus berurusan dengan adik kelas paling menyebalkan yang pernah ada karena urusan Osis. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba adik kelas itu jadi bucin kepadanya? Yoroshikuoneghaishimasu~ Lets to read