51. Jangan beritahu Ye ji

40 5 2
                                    

Keesokan harinya

Hari ini adalah hari libur mereka ke sekolah dan beberapa dari mereka juga libur bekerja. Lia pun memanfaatkan hari libur ini untuk bertemu dengan Jeno, karena hari ini Jeno sudah pulang dari rumah sakit. Dia tidak suka berlama-lama disana.

Jeno

Temui aku di taman|
Ada yang ingin aku tanyakan pada mu|

Jeno pun membaca pesan dari Lia, ia pun segera pergi ke taman yang dimaksud oleh Lia yang berada tidak jauh dari rumah nya. Sesampai disana ia telah mendapati Lia duduk melamun di atas kursi yang panjang. Jeno pun menghampiri Lia dan duduk disampingnya.

"Ada apa?" Tanya Jeno

Lia pun segera menatap Jeno dengan berlinang air mata.

"Kamu kenapa?" Tanya Jeno

"Kenapa kamu tidak memberitahu ku hah? Aku juga temen mu Jeno.. jangan semua beban itu kamu pikul sendiri.." ucap Lia dengan berlinang air mata

"Apa..apa maksudmu? Kau ini bicara apa sih?" Tanya Jeno

Lia pun mengeluarkan botol obat yang kemarin ia ambil dari laci meja Jeno yang berada di ruang kerjanya dari sakunya kemudian memperlihatkan botol obat tsb ke Jeno. Jeno pun membulatkan matanya ketika melihat botol obat nya ada di tangan Lia.

"Kenapa kamu memendam semua ini sendirian? Aku juga sudah tanya obat ini ke beberapa apoteker dan mereka menjawab.. kalau kau menderita penyakit jantung" ucap Lia dengan berlinang air mata

"Darimana kau mendapatkan obat itu?" Tanya Jeno

"Dari ruang kerja mu" jawab Lia

"Rupanya kau sudah tahu" ucap Jeno

"Jadi..ini benar? Kalau kau punya penyakit jantung?" Tanya Lia

"Eo" jawab Jeno

"Kalau boleh tahu sejak kapan kau menderita penyakit ini?" Tanya Lia

"Aku punya penyakit bawaan dari lahir.. jantung ku dari kecil sudah lemah dan.. sekarang jantung ku sudah mulai memburuk.. aku tidak akan lama lagi berada di dunia ini" ucap Jeno

Lia pun menangis terisak-isak mendengar perkataan Jeno. Ia tidak menyangka bahwa Jeno ternyata sudah lama sakit namun ia sama sekali tidak menyadari hal tsb.

"Maafkan aku...hiks.. karena harusnya aku tahu sebagai teman mu ..hiks..aku benar-benar minta maaf" ucap Lia

"Untuk apa minta maaf? Lagi pula ini bukan salahmu" ucap Jeno

"Lalu bagaimana ini? Apa kau tidak bisa tinggal bersama kami lebih lama lagi?" Tanya Lia dengan berlinang air mata

"Yaa!! Jangan menangis seperti itu!! Kau membuat ku terlihat menyedihkan" ucap Jeno sambil tersenyum

"Bukan seperti itu.." ucap Lia sambil mengusap air matanya

"Jeno-yaa..ku mohon jangan pergi" ucap Lia

"Aku hanya bisa pasrah.. aku tidak bisa menolak kematian ku" ucap Jeno

"Tapi.. apakah tidak ada cara agar kau tetap bersama dengan kita?" Tanya Lia

Love You To Death [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang