Reka yang baru saja mendudukan diri di kursi kayu tepat di seberang Hanan menatap pemuda itu dengan tatapan bingung miliknya, heran juga.
"Gue heran deh ama lu, Nan. Sumpah dah!" Katanya dengan wajah masih tak habis pikir darinya. Hanan hanya meresponnya dengan sebuah senyuman tipis.
"Kenapa, Ka?"
"Lo baik banget jadi orang, setelah kejadian 1 bulan yang lalu lo masih deket sama Kak Marsel?"
Hanan terkekeh, mengambil sekotak susu rasa caramel yang Marselio berikan padanya tadi di tambah juga cemilan yang lainnya.
"Gak harus jahat sama orang yang jahatin kita, Ka. Gue gak liat masa lalu nya yang jahat, itu biarin jadi yang lalu aja. Untuk sekarang, gue cuma liat gimana sikapnya yang udah berubah, bahkan banyak banget. Dia udah mau berubah jadi baik aja gue udah lega." Katanya menjelaskan, karena sungguh Hanan bukan orang yang pendendam. Marselio tidak pantas di benci untuk sikap nya yang sekarang.
Pemuda Vernando itu sudah berubah 180°, dia baik. Perlakuannya pada Hanan memang tak berubah, selalu manis. Yang berubah hanyalah bagaimana dirinya yang tidak pernah main-main lagi dengan perempuan/laki-laki yang mendekatinya, bahkan semenjak kejadian video yang viral itu, Marselio mendapati ujaran kebencian, dan itu berhasil membuat Hanan iba di buatnya. Ia tahu Marselio memang salah, tapi bukan berarti manusia tidak bisa memanusiakan manusia lainnya.
Masih ada yang mendekati Marselio dengan terang-terangan, namum pemuda itu hanya meresponnya dengan sebuah senyuman juga tolakan yang begitu halus.
Agrena hanya menanggapi dengan sebuah anggukan saja, benar sih. Marselio memang berubah sekarang, bahkan jauh sangat berbeda dengan Marselio yang dulu.
"Terus lo mau balikan nih sama dia?"
Hanan tersenyum kembali menanggapinya, dia belum tahu akan hal itu. Biarkan waktu berjalan dan Hanan hanya menikmatinya sampai pada akhirnya mereka memang siap untuk kembali bersama lagi.
Lagi pula Marselio akhir-akhir ini sibuk dengan kegiatan magangnya, juga bekerja saat malam harinya. Waktu sebulan ini cukup untuknya mengetahui latar belakang Marselio yang ternyata begitu menyakitkan, tentang keluarga nya yang tak harmonis, berbading terbalik dengan keluarga nya yang begitu harmonis, tentang tuntutan dari Papa yang Marselio harus terima dengan lapang dada. Hanan tahu semuanya.
"Kalian harus tahu, sisi lain dari Kak Marselio sendiri, dia aslinya baik pakek banget."
Reka juga Agrena saling tatap kemudian, lantas memutar bola matanya malas. Yang bucin memang beda, mereka memang sudah mengakhiri hubungannya. Tapi soal rasa tidak akan mungkin masih sama.
"Kak Catherine gimana ya, Nan, kabarnya?" Pertanyaan tiba-tiba yang Agrena lemparkan. Hanan diam cukup lama, "Catherine ya? Dia juga tidak tahu bagaimana kabar perempuan itu. Masih berhubungan atau tidak dengan Marselio, masih berusaha untuk mendekati Marselio kembali atau tidak, Hanan tidak tahu akan hal itu.
Soal Catherine juga ia tahu, bahwa perempuan itu memang layaknya perempuan yang terobsesi dengan Marselio. Bahkan Hanan sampai tak habis pikir dibuatnya, tapi lagi-lagi Hanan tahu bahwa Catherine memang pantas untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik lagi.
"Gak tau deh. Gue gak ngurusin dia."
Agrena mengangguk, "katanya dia sempet stress gitu, ya gak? Karena ulahnya sendiri dia yang stress sendiri." Agrena lalu menggelengkan kepalanya.
Hanan diam saja, begitupula dengan Reka, kemudian Hanan mengibaskan tangannya, "udah ah, gak usah bahas dia. Makan yuk? Laper nih." Ajak Hanan, ia memasang tampang melas yang ia punya, sedang Reka juga Agrena hanya menatap datar ke arah Hanan. Ketiganya lalu segera berdiri untuk makan siang hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] It's Okay, Kak..
FanfictionMarkhyuck Area!! .. bagaimana seorang Hanan yang berpura-pura tidak mengerti dengan tujuan dan maksud Marselio mendekatinya- pemuda yang ia sukai padahal Hanan jelas mengetahuinya, berpura-pura tuli dan buta saja. .. Hanan Giovanni as Lee Haechan M...