6. Ice Cream dan pertanyaan singkat..

2.6K 361 72
                                    

"Haii kak, udah selesai?" Tanya Hanan, pemuda itu tersenyum menatap Marselio yang baru saja datang dengan mobil berwarna putih miliknya. Sama hal nya dengan Hanan, Marselio membalas tersenyum pula.

"Udah, maaf ya baru selesai." Marselio menatap Hanan dengan tatapan bersalah miliknya. Dan Hanan tentu saja membalas hal itu dengan anggukan juga senyum yang tak luntur dari wajahnya.

"Gapapa, ayo kita beli Es Krim!" Serunya, sudah semangat 45 ingin membeli Es Krim yang Marselio janjikan. Agak berlebihan pikiran Hanan ini. Kenapa? Sebab ia berpikir ini bisa jadi kencan pertama mereka kan? Hahaha.. tidak apa-apa menghayal terlebih dahulu pikir Hanan, ya siapa tahu nanti terwujudkan.

"Semangat banget sih, kamu emang suka banget ya sama Es Krim?"

Hanan menggelengkan kepalanya, "suka jalan sama kakak nya." Kemudian senyum manis Hanan tunjukan, lagi dan lagi, seperti tidak ada lelahnya pemuda Giovanni ini menunjukkan senyuman secerah mataharinya. Dan jujur saja Marselio tersentuh akan hal itu. Lantas ia mengulurkan tangannya untuk menggusak pucuk kepala Hanan, gemas dia.

"Yaudah ayo, naik mobil kakak aja ya?"

Hanan diam, ia menoleh untuk melihat motor kesayangannya, "motor aku kak?"

"Nanti di anter sama Hendrik aja."

"Gak masalah? Gak ngerepotin?" Tanya Hanan, tatapan bocahnya berhasil membuat Marselio lagi-lagi merasa gemas sendiri.

"Ya engga sayangku, temen-temen kakak malah suka di repotin." Marselio tertawa sedangkan Hanan mendengus saja, lalu Hanan mengangguk dan keduanya berjalan menuju mobil milik Marselio sendiri.

Di perjalanan banyak sekali obrolan yang mereka bahas, dari mulai jurusan masing-masing, bagaimana solidaritas kelas masing-masing, lalu merembet hingga lulus kuliah ingin bekerja dimana. Dan jujur Hanan merasa bangga dan takjub pada Marselio yang katanya ingin melanjutkan S2 nya ke negeri kincir angin, yup.. Belanda.

"Semoga keterima deh, keren banget nanti kakak bisa pakek bahasa Belanda."

Marselio terkekeh, "nanti kamu kakak ajarin deh, mau?"

Hanan mengangguk cepat, "mauuuu, mau banget kak!"

"Hahaha, iyaa nanti yaa, tahun depan mungkin aku udah belajar bahasa Belanda."

"Okaaayy siap, jangan lupa ya kak! Ajarin aku pokoknya!!!"

"Iyaa Hanan ku."

Tak lama mobil menepi, ternyata sedang ada festival makanan ringan yang sedang di selenggarakan. "Itu ada stan Es Krim, Nan. Mau?"

"Boleh kak."

Marselio mengangguk, kemudian keduanya turun setelah memarkirkan mobil dengan benar, mata Hanan berbinar, tentu saja! Bagaimana tidak?! Sebab banyak sekali jenis makanan yang ia suka, dari yang manis hingga yang pedas sekali pun.

"Mau beli apa dulu nih?"

"Sosis bakar! Ayo kak kesana!" Tau tau Hanan sudah menarik lengan kanan Marselio, memaksa pemuda tampan itu untuk ikut bersamanya menuju stan sosis bakar yang penuh antrian.

Marselio meringis, dia tidak suka mengantri, ramai dan berdesak-desakan. Ia lalu memegang pundak Hanan sehingga Hanan sendiri menoleh dibuatnya.

"Yang lain aja, di sini rame banget."

Hanan tersenyum maklum, lalu menggeleng setelahnya, "di sini aja kak, kalau ramai artinya enak, gapapa antri sebentar yang penting gak kecewa sama rasanya nanti."

"Emang apa bedanya? Kan sama-sama sosis."

"Bumbunya dong! Kalau kakak gak mau antri bareng aku gapapa. Duduk di bawah pohon itu aja? Mau?"

[END] It's Okay, Kak.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang