Liburan bersama dengan keluarga Hanan bukanlah pilihan yang buruk, Marselio malah mensyukuri akan hal itu sebab dirinya bisa merasakan bagaimana memiliki keluarga yang hangat dan kompak satu sama lainnya. Apalagi liburan kali ini berhasil membuat hubungannya kembali dengan Hanan setelah pernah kandas karena ulahnya sendiri.
"Heii kenapa senyum-senyum gitu?"
Marselio menoleh ketika Hanan menegurnya seperti itu, mereka sekarang sedang dalam perjalan menuju rumah Marselio sendiri. Terhitung sudah lima hari mereka pulang dari rumah nenek Hanan, dan itu artinya sudah lima hari juga hubungannya dengan Hanan berjalan.
Marselio menggelengkan kepalanya, mengambil tangan kanan Hanan, mengecupnya dengan lembut. "Abis mikirin kamu jadi gitu deh." Kata Marselio apa adanya, sebab dirinya memang sedang memikirkan sang kekasih yang berada di sampingnya ini.
Hanan menggelengkan kepala serta menunjukkan senyum tipis di bibir berisi miliknya, setelah hubungan mereka kembali Marselio benar-benar terlihat begitu manis dengannya. Dan juga bucin tentu saja.
"Mau beli makan dulu gak yang?"
Hanan tersipu, satu lagi. Marselio mengubah panggilannya dengan kata-kata 'yang' Hanan awalnya tidak setuju, ia sedikit geli kalau memakai panggilan seperti itu, juga Hanan rasa seperti orang alay saja. Tapi kalau di pikir-pikir memangnya orang pacaran harus memanggil apa? Bukan tanpa alasan Marselio memanggilnya seperti itu, kan? Marselio menggunakan panggilan tersebut membuktikan bahwa pemuda Vernando itu memang benar-benar sayang dengannya.
"Iya sekalian aja, Kak. Biar nanti gak keluar-keluar lagi."
"Mau beli apa?"
"Martabak boleh gak?"
Tanpa ba-bi-bu Marselio langsung saja mengangguk, mana bisa dirinya menolak apa yang kekasihnya ini minta, tidak akan pernah bisa! Dengan begitu Marselio langsung saja menuju di mana martabak enak yang sering ia bawa ke rumah Hanan.
Cukup lama Marselio menunggu martabak yang ia pesan jadi, akhirnya Marselio sudah masuk ke dalam mobil dengan ekspresi kesal miliknya.
"Kenapa kamu?"
"Kesel yang! Tadi ada cewek-cewek main fotoin aku tanpa izin!" Katanya dengan nada penuh akan rasa kesal.
"Emang iya? Ge'er aja kali kamu tuh."
"Engga yang! Orang flash nya idup kok." Katanya dengan menggebu, mengatakan pada Hanan bahwa dirinya bukan kepedean perempuan tadi memfotonya secara diam-diam, tapi memang ia ada buktinya kalau perempuan itu mengarahkan handphone ke arahnya lalu memfotonya tanpa izin.
"Udah gapapa, orang ganteng mangkanya di foto-foto kayak artis." Kata Hanan menenangkan.
"Pokoknya setelah ini kalo kita mau beli apa-apa kamu harus di samping aku biar gak ada kejadian kayak gitu!"
Hanan terkekeh, "iyaa, siaapp. Udah jangan ngambek gitu dong kesayangannya Hanan, nanti gak ganteng lagi."
Mendengar Hanan mengatakan demikian membuat Marselio berangsur-angsur reda amarahnya, tergantikan dengan Marselio yang membucin kembali pada kekasihnya itu.
Setelah tiba di kediaman Marselio sendiri, Marselio memarkirkan mobilnya di garasi. Sedang Hanan sudah masuk lebih dulu, di dalam pemuda Vernando itu menemukan Hanan tengah berbincang dengan papa nya.
"Papa mau kemana?"
"Ada kerjaan sebentar, pulang nanti ada yang mau di titip gak?"
Marselio menggelengkan kepalanya, menoleh ke arah Hanan bermaksud bertanya apakah kekasihnya itu ingin merequest sesuatu untuk papa nya bawakan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] It's Okay, Kak..
FanfictionMarkhyuck Area!! .. bagaimana seorang Hanan yang berpura-pura tidak mengerti dengan tujuan dan maksud Marselio mendekatinya- pemuda yang ia sukai padahal Hanan jelas mengetahuinya, berpura-pura tuli dan buta saja. .. Hanan Giovanni as Lee Haechan M...