18

481 69 5
                                    

"Tidurlah lebih dulu, saya harus mandi" dia menggeleng

Lalu menjawab
"Aku tidak bisa tidur" sambil berjalan ke balkon

"Kalau begitu terserah saja. Saya akan mandi dengan cepat"
Dahyun bergegas ke kamar mandi. Tak lama suara gemercik air terdengar

Sana mengambil tempat di kursi balkon. Menatap langit malam yang membuatnya teringat dengan Mina. Dulu sahabatnya itu suka sekali melihat langit malam ditambah banyaknya bintang-bintang yang menghiasi langit Jepang

Tapi sekarang? Jangankan melihat langit, mungkin ke dapur juga tidak bisa karena dia di tempatkan di ruang bawah tanah. Yang dia harapkan sekarang adalah semoga setelah Dahyun berbicara dengan Chaeyoung tadi pria itu menempatkan Mina di kamar yang lebih layak

Dia termenung sampai tidak sadar kalau ada Mr.Kim sedang memperhatikan di pintu balkon. Pria itu sudah selesai mandi, sekarang hanya menggunakan celana pendek berwarna biru tanpa atasan. Rambutnya masih basah dan handuk di gantung di lehernya

"Apa yang kamu pikirkan, hm?"

"Kamchagiya! Aish, kau buat aku kaget, idiot!!" dia terkekeh lalu ikut duduk tepat di samping Sana

Gadis 16 tahun itu menyeret diri menjauh saat mereka tidak memiliki jarak
"Menjauh dariku. Jangan dekat!" peringatnya

Seolah tuli, Dahyun malah mengangkat Sana ke pangkuan nya. Mengunci dengan mendekap dari belakang yang membuat Sana pasrah. Dia tidak bisa lepas dari lengan kekar pria itu

Diapun bersandar pasrah sambil menatap kosong lurus kedepan
"Apa yang kamu pikirkan?" dia mengulang pertanyaan nya

Dia diam sejenak

"Menurut kau Mina akan baik-baik saja?" mendongak sedikit menatap mata monolid pria itu

"Saya tidak yakin, tapi setelah berbicara pada Chaeyoung saya yakin dia pasti akan memberi Mina tempat yang lebih pantas dari ruang bawah tanah" dia mengecup kepala Sana di akhir kalimat

Sana diam. Dia juga berharap seperti itu. Dia ingin sahabatnya bahagia dengan orang yang dicintai tanpa harus tersiksa lahir dan batinnya

Sana terlonjak kaget begitu Dahyun mengangkatnya tiba-tiba. Masuk kedalam kamar dan menidurkan nya di kasur. Pria itu memutari ranjang dan ikut berbaring tengkurap di sampingnya

"Rambutmu masih basah, dan singkirkan handukmu itu!"

Dahyun menoleh pada gadisnya yang sedang banyak marah hari ini. Dia tersenyum teduh membuat Sana seolah terhipnotis dengan tatapan nya

"Kenapa kamu cantik sekali, hm?"

Tangan terangkat mengusap pipi Sana, memberi kenyamanan pada gadis itu. Perlahan dia bangkit dan mendekatkan wajahnya pada Sana. Dia yang terbawa suasanapun mengikuti Dahyun yang menutup mata perlahan

Chu

Bibir di kecup singkat dan dia melihat reaksi Sana sambil tersenyum. Sana merona merah bagai tomat masak, dia malu dan memalingkan mata ke arah bawah

"Kamu lucu sekali"

Bibir kembali di satukan, kali ini dia melumatnya pelan menunggu apa respon Sana. Awal dia tersentak dan ingin menolak, namun rasanya tidak bisa dan enggan untuk berhenti

Ciuman semakin dalam begitu Sana membuka mulut mempersilahkan lidahnya masuk mengisi mulut Sana. Dia menuntun tubuh gadisnya agar berbaring, dia menurut tanpa melepas pagutan

Berperang lidah di dalam mulut mereka bergantian. Bertukar saliva tanpa rasa jijik dan terus mengikuti keinginan diri mereka. Sana sudah mengalung di leher Dahyun, bahkan menariknya pelan-pelan agar semakin dalam

Tangan Dahyun mengusap halus pinggang dan perut Sana, naik dan turun merangsang gadisnya. Celana dengan mudah di lepas dan di lemparnya asal

Dahyun menarik kepalanya ketika pasokan oksigen menipis. Mereka adu pandang dengan deru nafas yang saling bersahutan. Entah kenapa dimana Sana Dahyun sangat tampan dan sexy sekarang

Rambut setengah basah dengan tatapan sayunya, juga tubuh yang tidak tertutup kaos menampilkan dada bidang dan perut kekarnya. Tanpa sadar tangan Sana menyentuh perut berbentuk Dahyun. Mengelus perut keras milik pria Kim itu

"Izinkan saya melihat tubuhmu juga"

"Apa?-Umphh?!" bibir di bungkam lagi dengan lumatan sedikit agresif

Dia menahan kedua tangan Sana dengan satu tangan, tangan lainnya di gunakan untuk melepas kancing piyama milik Sana. Di kiranya sudah terbuai, dia memilih lebih fokus melepas baju gadisnya

Tangan Sana naik turun membelai ABS Dahyun. Sangat keras dan bentuknya pas, dia menyukai tipe pria yang kekar seperti Dahyun

Dengan mudah Dahyun melepas piyama dan melemparnya asal. Kini hanya tersisa pakaian dalam nya saja yang membungkus Sana. Ciuman berpindah pada leher jenjangnya

"Akh"
Sana menengadah keatas begitu si pria menyesap kulit putihnya. Meringis saat di gigit kecil oleh dia

Kecupan nya semain turun ke dada dan perutnya. Sesekali menggigit dan menyesap untuk memberi tanda

"Ugh~..S-stoph..." Dia berhenti saat ingin melepas kain penutup tubuh bawah Sana. Hampir saja dia kelepasan

Beruntung Sana langsung sadar dan menghentikan aksinya meski dirinya juga ingin. Dahyun merangkak ke atas

Sana terlihat tersengal dengan wajah memerah. Dia menggeleng lirih dan bergumam "Hantikan...Aku tidak mau ini kelewatan batas.."

"Kamu benar" dia menecup kening Sana "Maaf, saya tidak sadar. Maafkan saya" dia tampak panik dan gelagapan namun tetap bergaya cool dari nada bicaranya

Dahyun bangkit dan terduduk. Dia mengeram kecil sambil mengusap kasar wajahnya. Kemudian menutup tubuh yang hampir polos karena dia juga. Ternyata Sana sudah memunggungi Dahyun dan meringkuk di tempat

Dia turun dari ranjang. Memungut baju dan celana yang dia lempar tadi lalu meletakkan nya di meja dekat dengan tempat Sana (pura-pura) tidur

Dia akan berendam air dingin untuk kedua kalinya berkat Sana. Gadis itu mengintip diam-diam dari balik kelopak matanya. Ada perasaan bersalah di dirinya, tapi yasudahlah

Toh bagaimana cara dia minta maaf?

Apa dia harus menebus kesalahan nya juga?

Dia rasa tidak perlu




























































TBC
Mian lama up

Ini bonus sih

Bought by Mr.Kim🔞 ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang