30

776 82 5
                                    

"Mau melakukan sesuatu?"

Sana merinding merasakan nafas hangat Dahyun yang menerpa leher dan telinganya. Jantung berdegup tak karuan entah kenapa. Dia rasa dia gugup dengan apa yang terjadi

"Mr.Kim..."

"Hm? What's wrong, honey?"

Dia mencium ceruk leher Sana. Menahan kepalanya dengan satu tangan agar tidak banyak bergerak karena rasa geli

"Uhm...Apa kau tidak bosan? Beberapa hari yang lalu kita begini juga, kan?"

"Bagi saya kata bosan tidak ada jika itu untukmu. Mana mungkin saya bosan pada kebahagiaan saya?"

Dia membungkam bibir Sana sebelum gadis itu berbicara. Melumatnya lembut tanpa terburu, di balas pelan oleh Sana seperti seorang yang ahli

Dahyun membalikkan posisi tanpa melepas ciuman. Sana duduk diperut kekar Dahyun dengan berpegang pada bahu lebarnya. Pria Kim itu menahan pinggang Sana, satu tangan menahan kepalanya agar tidak menjauh

"Mfth!"

Pagutan terlepas begitu pasokan udara menipis. Deru nafas memburu saling sahut menyahut. Wajah mereka memerah

"Bisa saya minta sesuatu?"

"Hah...Apa...Itu?"















"Satisfy me"




























Seseorang terbangun dari tidur lelapnya. Tangan meraba seluruh permukaan kasur, dimana kekasihnya? Diapun terduduk dan mengerjapkan matanya

Mengucek sesaat lalu pandangan mengedar. Kamar ini kosong, tidak ada orang lain selain dirinya

"Chagi-ya"

"Nee"

Mendengar sahutan dari luar, dia keluar dari kamar. Mencari kekasihnya dengan mata yang mengantuk

"Aku disini"

Dari arah balkon, kekasihnya melambai memberi tanda. Dia tersenyum dan mendekat. Memeluknya dari belakang dan menempatkan kepala di bahunya

"Kenapa tidak tidur? Kok disini? Disini dingin" Tzuyu bertanya seperti anak-anak

Sang kekasih terkekeh dan mengelus pucuk kepala Tzuyu
"Sudah hangat karena ada kau. Aku tidak bisa tidur"

"Apa ada yang salah?"

"Entahlah...Aku tadi mimpi"

"Mimpi buruk? Ada yang membuatmu cemas?" Jihyo menggeleng, kemudian helaan nafas panjang terdengar

"Tidak. Aku mimpi ada tempat pelelangan anak, dan tempat itu dibakar habis. Entah itu mimpi buruk atau mimpi indah yang jelas aku jadi tidak tenang"

"..."

Tzuyu mengeratkan pelukan nya. Menghirup dalam aroma manis sang kekasih
"Kau tidak perlu cemas atau gelisah. Itu hanya mimpi, dan mimpi memang tidak jelas. Tapi dari ceritamu, kupikir itu bukan mimpi buruk"

"Iya...Tapi aku tidak bisa tidur lagi"

"Aku juga....."

"Mau menonton?" ucap mereka berbarengan. Keduanya terkikik geli dengan kesamaan jalan pikiran mereka

Hup!

Dengan entengnya dia menggendong Jihyo masuk
"Ayo nonton. Aku ada film p*rno bagus"

"Yak!!! Tidak boleh nonton yang begitu!!" pekik Jihyo

Bought by Mr.Kim🔞 ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang