4. Mencari

6.2K 562 34
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author Point of view

Hotel Jakarta Horus adalah hotel kelas menengah di Kota Jakarta Utara. Hotel ini dipimpin General Manajer muda dan tampan Daniel Adi Nugroho. Dia sudah menjabat GM di sana selama 5 tahun dan di bawah kepemimpinannya, Jakarta Horus mendapatkan tahun-tahun terbaik. Daniel adalah orang yang cakap dan bertanggungjawab.

Malam ini hotel akan dikunjungi pimpinan tertinggi mereka. Ada alasan khusus mengapa memilih Jakarta Horus dibanding hotel lain yang lebih berkelas dan ekslusif. Misalnya Shangri-Lo atau Belleze di Kota Jakarta Pusat. Jelas itu titik panas Jakarta.

Alasannya, 'JH' adalah asset sekaligus base. Selain itu beberapa orang yang benar-benar penting tidak pernah mau mencolokkan diri langsung ke depan publik. Publisitas mereka tertutup oleh karena itu 'JH' dipilih. Tidak terlalu ekslusif tetapi memberikan pelayanan terbaik. Suatu kehormatan bagi Daniel melayani mereka alpha utama.

Segala persiapan sudah dilakukan dengan baik termasuk merayu anak Presiden untuk pindah ke kamar lain. Ada alasan khusus mengapa hanya kamar itu yang diperuntukkan bagi alpha utama ini. Untung saja Jayanara Joko mau dipindahkan ke kamar lain tanpa harus ngotot komplain ini dan itu.

Daniel dari lantai teratas hotel- lantai 50 menatap Kota Jakarta yang terlihat kecil. Gedung-gedung lain di sebelah mereka berdiri gagah mengapit 'JH' yang tampak superior diantara mereka.

Angin malam yang kencang tidak meluluhkan tatanan rapi rambutnya. Dia berdiri tegak dengan setelan tiga potong. Dewasa dan mendominasi tempat itu. Daniel menatap bulan purnama yang bersinar terang. Bulat penuh menyirami wajahnya dengan cahaya lembut. Pria itu memejamkan mata, merasakan nyaman memeluknya. Dia bertanya-tanya kapan bisa menikmati kenyamanan ini dengan seseorang di sisinya.

Mate

Daniel membuka mata menoleh ke sekeliling. Dia yakin sekali tadi ada suara berbisik di telinganya. Berbisik lembut memberikan petunjuk. Hanya satu kata namun mampu membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

"Mate," gumam pria itu pada diri sendiri.

Tiba tiba datang kepada Daniel sebuah wangi yang amat sangat. Baru sekali ini dia mencium feromon sebegini manis rasanya ingin mabuk dalam sekali nafas. Nafasnya memburu cepat, pupil mata Daniel melebar.

"Mate," kata Daniel kali ini lebih yakin.

Brum Brum

Pria itu melongok ke bawah, dari kejauhan sana dia bisa melihat sebuah bus baru saja datang. Daniel ingat ada serombongan anak sekolah yang akan menginap di sini. Jadi mate nya ada di sana. Punya mate remaja tidak buruk juga.

Mengikuti insting feromon mate yang mengundangnya, Daniel bergegas turun dari atas fokusnya sekarang lobi depan. Sekujur tubuh dan aliran darah Daniel meneriakkan mate, mate, mate dan hanya mate. Penantian yang panjang bagi Daniel menemukan matenya sekarang.

Matenya ada di sini.

"Pak Daniel maaf terkait-"

"Sebentar saya buru-buru," kata Daniel menghiraukan staff klien yang menghadangnya.

"Saya juga buru-buru Pak Daniel. Asisten Mr. Grant tadi menelpon meminta proposal kerjasama Mellwon property dan Airlangga Corp dibatalkan legalisasinya sebelum rapat besok!" seru staff laki-laki itu tidak kalah penting.

Mendengar nama Mr. Grant disebut, Daniel berhenti melangkah. Sialan, dia sedang buru-buru ingin bertemu matenya. Namun apapun titah pemimpinnya tidak kalah penting. Apalagi rapatnya besok dan Daniel bertugas mengawasi jalannya kerjasama ini.

Mate: Daniel and Chiko [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang