15. Lost

4.7K 492 36
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author Point of view

Tempat: Restoran Elsafet.
Waktu: Sore hari

"Gue mau duit kas gue balik,"Chiko menduduki kursi di sebelah Nessa. Gadis itu sedang berbincang dengan Angelina, Yere, dan Ellen. Geng anak cewek.

Siswa lain menyebar makan di meja masing-masing begitu juga Pak Gandi yang tengah semeja berdua dengan Arini entah mengobrol apa. Gadis itu lesu.

"Gak bisa lah anjir udah dipake. Tuh buat bayar bus, bensin, hotel, restoran. Dari situ duitnya, Lo pikir hasil ngepet?"Nessa agak nyolot.

"Tapi kan gue gak ikut jalan-jalan,"Chiko gak kalah nyolot.

"Salah Lo sendiri gak ikut jalan-jalan!"kesal Nessa.

"Dia gak ikut jalan-jalan juga mating Ness wkwk habis ngapain tuh,"ledek Ellen.

"Gak ada ngapa ngapain! Udah ah balikin duit kas gue,"kukuh Chiko.

"Tapi kalo kata gue, Lo juga tau diri ya wkwkw bayar kas aja jarang,"Yere menimpali. Chiko langsung melotot padanya. Perlu dibumihanguskan ini Yere. Masih teringat perjuangan Nessa menguber-uber Chiko bayar kas sampai mengelilingi sekolah. Drama banget. Ujung-ujungnya 'maaf gue lagi engga punya duit' asem plus-plus. Padahal rumahnya gedongan juga.

"Iyatuh iyatuh. Bisa dihitung pake jari Lo bayar uang kas. Itu juga kayaknya Nessa nangis dulu,"Angelina mengompori.

"Catatan utang kas Lo masih ada loh Ko, kalo mau dibuka lagi silahkan. Sayang banget enggak gue speak up di depan kelas,"Nessa tersenyum semanis gula mencondongkan tubuh ke arah Chiko.

"Hehe Ness.. jangan dong.."

"Nurut ya omega?" Nessa masih tersenyum kali ini mengelus rambut Chiko. Pemuda itu meneguk ludah gugup. Kalo ketahuan dia belum lunas bayar kas terus di spill sama Nessa bisa dikeroyok satu kelas si Chiko.

Tapi ada tangan lain yang menepis Nessa dari surai Chiko. Gadis itu mendongak dan ada pria dewasa berjas berdiri di samping mereka. "Sorry tangannya,"kata Daniel.

Keempat gadis remaja di depannya antara kagum dan segan ada alpha dewasa di depan mereka. Bahkan Angelina tidak bisa menutup mulut. Mereka baru kali ini melihat alpha keren seperti Daniel.

"Saya Daniel, alphanya Chiko kalian bisa panggil saya Kak Daniel," meremajakan diri, pria itu duduk bersama di meja mereka. Satu persatu gadis itu memperkenalkan diri. "Senang bertemu kalian,"kata Daniel sambil tersenyum. Dan gadis-gadis itu salah tingkah.

Chiko menyipit melihat Daniel sudah nyaman duduk di sebelahnya. Dari mana alien ini berasal? Kok tiba tiba udah di samping dia.

"Kalo boleh tau gimana Chiko di sekolah?" Daniel mencoba akrab.

Diberi pancingan seperti itu mereka seperti ikan mendapatkan mangsa.

"Chiko tuh nakal banget di sekolah Kak Daniel! Dia bikin onar terus! Kemarin aja dia bakar tenda Pramuka,"kali ini Bagas nimbrung di meja mereka. Sebagai sahabat terdepan Chiko dia juga harus ikut mengompori dia. Best friend!

"Eh eh apaan ini abisin makan Lo sana,"usir Chiko.

"Iya bener Kak Daniel dia sering tuh kelahi sama alpha-alpha ngajak ribut melulu,"tambah Ellen.

"Mana adaaa. Dia mulai duluaaan" Chiko panik melihat Daniel malah manggut-manggut percaya.

"Bener Kak Daniel kadang sampe bonyok begitu kalo habis berantem. Tapi eh, diladenin lagi! Pak Gandi sampe capek banget nanganin Chiko,"Yere meyakinkan.

Mate: Daniel and Chiko [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang