6. Friend

6.7K 773 22
                                    

Dukung author dengan vote 🤗 terimakasih

Author Point of view

Sinar matahari menerobos gorden jendela membuat Chiko berguling tengkurap memeluk bantal. Kenyamanan ini membuatnya enggan beranjak apalagi dengan wangi feromon alpha yang menempel di kasur. Chiko positif tidak mau bangun.

Anak itu menggesekkan wajah ke bantal merasa senang, feromon alpha membuatnya manja ingin bergelung dengan selimut seharian. Dalam tidur dia bertanya-tanya kapan akan bertemu alphanya.

Alpha?!

Chiko membuka mata melotot kaget. Dia seketika ingat sudah mating kemarin dengan.. siapa ya namanya? Oh iya Daniel. Jantung Chiko mulai berdegup kencang kembali mengingat mereka bercumbu semalam. Wajah anak itu memerah malu.

Alpha Daniel, matenya.

Ya ampun dia bahkan belum punya KTP tapi sudah bertemu alpha. Takdir ironi macam apa ini.

Chiko meneliti pakaiannya masih lengkap tanpa kurang apapun Tubuhnya juga tidak merasakan sakit apalagi di bagian bawah. Terakhir Chiko mengelus tengkuk, oh aman. Mereka belum mated- Daniel belum menggigit tengkuknya.

Menatap sekeliling, anak itu sendirian di ruangan ini. Sepertinya ini kamar pribadi pria itu, kemana orangnya? Chiko agak kehilangan tidak menemukan Daniel di sekitarnya saat bangun. Anak itu lalu mengucek mata dan menguap lagi masih mengumpulkan nyawa.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi dia harus segera keluar dan kembali ke rombongannya. Walaupun yakin mereka tidak akan khawatir Chiko menghilang, namun ada Arini yang menunggunya.

Arini pacarnya,

Chiko sejenak termenung, memikirkan bagaimana hubungan mereka sekarang? Dia sudah bertemu matenya sendiri.

Tapi yang penting sekarang adalah keluar dari ruangan ini terlebih dahulu. Dia malu bertemu Daniel setelah kejadian semalam. Tanpa membereskan selimut dan kasur yang berantakan karena gaya tidur berputarnya Chiko memakai sepatu lalu keluar dari kamar.

Pertama dia melongok, ruang kerja Daniel juga kosong. Sepertinya pria itu memang sedang keluar. Bagus. Chiko segera keluar dari ruangan pria itu, dia berlari menuju lift di ujung ruangan.

Namun beberapa langkah sebelum memasuki lift anak itu berhenti, dia melihat pria alpha tadi malam berjalan di depannya dan menyapa,''Halo adik kecil kita bertemu lagi,''

KENAPA GA PADA VOTE HM? SEMAKIN BANYAK VOTE AKU BISA BOOM UP DATE LOH

Chiko mengangguk memberikan senyum poker lebih baik cari aman dia melewati alpha itu negitu saja.

''Menginap di mana kamu semalam?'' tanya Nara menahan lengan anak itu dia melihat wajah bantal Chiko yang lucu. Ada garis bantal di pipi tembam pemuda itu, ingin sekali dia mencubit pipinya.

''Yeu kepo, lepas ah saya artis,'' ucap Chiko asal.

Nara terkekeh anak ini lucu, sudah omega lucu pula tambah pengen dikarungin aja,''Oh kamu artis ya? Minta nomor hapenya dong,''Nara menggoyangkan lengan Chiko merayu.

Chiko menatap datar Nara di depannya. Jelas banget ini alpha naksir sama dia, Chiko bisa tahu dia sudah biasa modus begini. Maka anak itu mengangguk menjawab boleh. Nara berseru senang dan segera mengeluarkan ponsel.

''Makasih adik manis,''Nara tersenyum menawan.

''He em, masama, udah dulu ya, saya sibuk,'' ucap Chiko berlalu pergi meninggalkan Nara. Dia belum tahu saja baru berbicara dengan anak Presiden dan melewatkannya begitu saja. Maklum jarang menonton Tv.

Mate: Daniel and Chiko [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang