1. Berangkat

9.4K 658 59
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author Point of view

Agenda menghabiskan uang kas, Kelas XI IPS 2 merencanakan liburan ke Jakarta selama tiga hari dua malam. Beberapa destinasi wisata yang akan mereka kunjungi adalah Monas, Taman Mini Indonesia, Dufan Ancol, dan Museum Fatahillah.

Mereka sebenarnya mau ke tempat yang lebih extreme tetapi wali kelas mereka- Pak Gandi sudah mengancam. Padahal Chiko sudah request ke Amazon Fail Club' tetapi dia langsung digeplak wali kelasnya. Iya, soalnya itu club' malam dewasa.

Jadilah liburan Kelas XI IPS 2 ini adalah liburan anak sekolah. Semua kurcaci kelas ini yang berjumblah 35 ikut dalam liburan. Mereka tidak mau menyia-nyiakan uang kas yang setahun mereka bayar setengah hati penuh dongkol kepada mereka yang ikut jalan-jalan.

Karena estimasi wisata 3 hari dua malam maka mereka akan menginap di hotel Jakarta Horus. Sebuah hotel kelas menengah di bilangan Jakarta Utara.

Sekarang anak-anak manusia itu sudah mulai masuk ke dalam bis. Mereka masih menunggu sopir yang masih sarapan nasi kuning. Pertanyaannya kenapa tidak sarapan dari rumah? Setengah siswa di dalam bus mengomel tidak kunjung berangkat.

"Jono minggir gue mau duduk bareng Ayang,"  Chiko melotot pada Jono pemuda berkacamata dengan poni yang duduk di sebelah Arini- pacar Chiko.

"Iko tayaaang, cini cini duduk bareng akooooh."

"Ngapain lo bengong bego, cepet bangun," dikatai dua kali Jono segera menyingkir ke bangku yang masih kosong.

"Utututututu, ayang peyuuuk."

Chiko segera mendaratkan pantat di sebelah pacarnya. Mereka segera lovey dovey sayang-sayangan yang jika dilihat orang lain seperti pasangan lesbi. Iya soalnya mereka sesama omega dan sesama omega berpacaran agak gimana gitu ya keliatannya.

Tapi mari kita junjung kesetaraan.

Chiko sendiri tidak suka dengan label omega laki-laki yang lemah, menye-menye, feminim, dan tertindas. Dia mendobrak semua batasan itu. Buktinya dia bisa berpacaran dengan Arini, omega perempuan famous di sekolahnya. Mengalahkan alpha lain yang greget melihat dia gandengan dengan Arini.

Tapi dunia bisa bilang apa? Dia pemenangnya. Sesama omega. Dia bisa kok mendominasi Arini.

"Nanti pas sampe di Jakarta kita ke Museum Fatahillah kan ya? Iih aku pengen foto di Kota Tua deh. Nanti ayang fotoin aku ya? Fotoin aku yang cantiiiiik!" pasti kalian geli bacanya, sama saya juga geli ngetiknya.

"Iya ayang nanti aku fotoin kamu yang cantik, eh enggak deh, kamu kan selalu cantik di mata aku," kata Chiko menggombal. Arini senyum-senyum muntaber.

"Tes.. tes satu, dua, tiga Pak Gandi di sini. Sebelum kita berang- Ya ampun eh, eh, Chiko turun gak kamu? Duduk yang bener kaya manusia coba jangan kaya monyet," Pak Gandi berkacak pinggang kepada anak murid tersayangnya siapa lagi kalau bukan Chiko. Si Chiko menaiki jok kursi sedang mengademkan pop mie yang panas dengan AC.

Minta ampun.

"Chiko anjeeeeng, jadi bau tolol mobilnya. Pak saya keberatan ini bocah jelmaan badak ikut Pak. Belum apa-apaan mobil udah bau duluan!" Nessa si ceriwis aktif di kelas speak up.

"Nessa nice info tapi better you shut up atau gue jejelin nih kaos kaki ke muka lo," balas Chiko dari tempat duduk.

"Nessa kalo mau pop mie bilang aja gausah marah-marah," sambung Edo melerai.

"Apa-apaan sih Edo kambing, kagak nyambung tapir. Guys yang mau Chiko turun dari bus angkat tangan!" pemaksaan, Nessa memelototi satu persatu temannya agar angkat suara. Mengkudeta Chiko dari bus. Biarin Chiko jalan kaki aja ke Jakarta.

"Guys.. guys, yang mau pop mie bilang aja, gue bawa se-dus. Kita ademin pake AC," koor Chiko. Dia tidak tahu saja hampir satu bus menyumpahi perkataannya. Dia mau satu bus mabuk darat? Minta dijejelin ke neraka si Chiko ini.

"Chikooooo gue sumpahin lo ketemu mate ya di Jakarta. Tau rasa lo!" sumpah Nessa lalu gadis itu duduk dengan cemberut di bangkunya.

Seisi mobil bus hening. Mereka saling lirik.

"Hahahahahaha tahu mah dari Sumedang," asal Chiko tidak menghiraukan perkataan Nessa.

"OH MY GOD."

"Pak, Pak Gandi! Angelina muntah ini Pak! man down, man down, I repeat man down here!" Natasha menjerit melihat teman sejoknya muntah.

"Aduuuuh takut ketularan Angelinaaaa," jerit Ellen omega centil melihat teman di belakang kursinya muntah.

"Aaaaaaaaaa!"

"Aaaaaaaaaa aaa!!!"

Kedamaian telah lenyap dari sana.

Andika seksi pubdok mengabadikan kamera. Nyengir dia, seru juga.

Chiko dan Nessa bertatapan dari bangku masing-masing. Si Angelina juga padahal mobil belum jalan udah muntah duluan lemah banget. Pasti ini gara-gara sugesti si Bekantan Chiko.

"Udah gue bilang jangan nyeduh pop mie di mobil bego! Anak tolol!" Nessa kembali bangkit dari kursinya memulai pertengkaran.

"Aduh nyalain gue lagi, udah jalan hidup dia muntah begitu," Chiko ngeles. Jalan hidup pala kau lah.

"Lihatlah apa yang engkau perbuat?!" seru Nessa.

"Baiklah Kakanda akan bertanggungjawab."

Kok malah jadi drama sih?

"Cangcimen, cangcimen, mizone nya a? mizone nya teh?" ini lagi Bagas malah jadi asongan.

Langsung dilempar aqua bekas sama Ellen.

Mobil bis ribut lagi.

Bla.. bla.. bla.. bla..

Pak Gandi memijat kening sepertinya agenda liburan ini tidak akan berjalannya lancar. Belum memulai perjalanan dia sudah payah duluan. Kenapa dia punya anak didik hiperaktif semua heran.

"Tenang anak-anak," kata Pak Gandi malas. Sekumpulan monyet di depannya masih asik berceloteh umpatan.

Dia lalu menarik nafas diafragma ditambah lagi rasa kesal dan dongkol," WOI TENANG GAK! TENANG UDAH! CHIKO DUDUK LO BEKANTAN, NESSA GAUSAH NGUMPAT LO JANGAN LADENIN, Bagas.. Bagas... Anak ganteng, NGAPAIN JEJELIN KAOS KAKI KE AC HAH?! Cabut gak?! BURU. ANGELINA DIKASIH PLASTIK JUGA. DIAM SEMUA SAYA BICARA!"

Satu kelas dalam mobil itu terdiam dan langsung rapih duduk di kursi masing-masing. Sementara gurunya sudah terengah-engah sambil memelototi mereka semua. Urat nadi di leher Pa Gandi muncul di sepanjang leher membuat ngeri.

"Yok ah berangkat guys," supir membuka sisi pintu kemudinya dan kaget melihat Pak Gandi sudah melotot ganas padanya. Lalu kenapa seisi mobil juga hening?

"LO JUGA CEPET JALAN, MAKAN NASI KUNING GAK NAWARIN. JALANIN NIH MOBIL CEPETAN!"

Bang Sopir yang baik hati tapi gak nawarin nasi kuning terpatah-patah mengangguk. Dia dengan gugup mulai menjalankan mobil. Bis mulai melaju di bawah tekanan Pak Gandi.

Pak Gandi be like:

Pak Gandi be like:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27 Januari 2022

Mate: Daniel and Chiko [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang