I'm Not Jealous, I'm Territorial [Agustus 2017]

5 1 0
                                    

"Kau suka Yuichi kan, Rika?"

"Eh?"

Pertanyaan Ayaka membuat lawan bicaranya tersenyum kaku, sekaku hening yang tiba-tiba menyeruak di tengah bingar yang mengelilingi mereka selepas upacara kelulusan.

"Kenapa, Rika-chan?"

"Aku tidak paham apa maksudmu, Aya-chan. Bukankah sudah jelas bahwa aku suka Hiroshi-kun? Aku kan selalu bilang itu padamu."

Ayaka hanya tersenyum mendengar pembelaan Rika. Diam dan membiarkan angin berembus dengan berisik; membawa aroma sakura yang baru setengah mekar mengecup tengkuk lehernya yang jenjang menggoda. Musim semi tahun ini masih terasa agak dingin, namun Ayaka sudah melepas syalnya di hari upacara kelulusan. Berbeda dengan Rika yang masih mengenakan penghangat leher serta membiarkan rambut legamnya tergerai menutupi punggung.

"Kau lupa dengan apa yang terjadi menjelang Natal?" tanya Ayaka lagi, setelah hening menari dengan salah tingkah di antara mereka.

Rika tertawa kecil mendengar ucapan gadis berambut pendek itu. "Aya, kau cemburu," ucapnya geli.

"Ayolah, Aya. Kenapa kau cemburu padaku? Yuichi hanya suka padamu dan tidak ada yang tidak tahu perkara itu."

"Kau tidak paham, Rika. Kenapa berani berkata seperti itu?" Ayaka menggelengkan kepalanya berkata lirih, heran.

Gadis bermata coklat yang adalah kekasih Yuichi, melihat sekeliling; suasana sekolah masih bingar. Tawa dan tangis haru menjadi satu karena luapan kegembiraan. Tak salah jika pemerintah Jepang memilih musim semi sebagai simbol awalan baru di dunia pendidikan. Ayaka kembali menatap wajah gadis di depannya. Sebenarnya dia cukup menarik, batin Ayaka. Andai saja dia tidak terlalu pemilih dalam melihat lelaki.

Ayaka masih ingat jelas ketika gadis ini menyapanya, setelah Yuichi menyatakan rasa di perpustakaan. Kejadian yang sebenarnya memalukan tapi juga menyenangkan. Saat itu, Rika tiba-tiba mengatakan bahwa Yuichi selalu diam-diam memperhatikan Ayaka. Bahkan membuat puisi khusus untuk Ayaka dan selalu ditaruh di mading, sebuah berita yang sama sekali baru untuknya.

Kala itu, Ayaka berpikir kalau Rika menyukai Yuichi karena dia begitu bersemangat membahas laki-laki yang ternyata merupakan pecandu buku-buku dengan konten berbobot, buku yang mungkin tidak akan dibaca Ayaka bila tidak mengenal Yuichi. Tapi asumsi itu menghilang dari benaknya saat Rika dengan gigih mengaku suka pada sahabatnya: Hiroshi, seminggu setelah Ayaka mengenalkan mereka. Yah, siapa pula yang tidak menyukai Hiro? Laki-laki berkacamata, ketua klub sastra di sekolah saat mereka naik ke kelas dua.

Sejak Yuichi dan Ayaka berpacaran, saat itu pula kedua gadis itu mulai menjadi teman dekat. Rika selalu mengikuti Ayaka ke mana pun dia pergi, bercerita tentang kagumnya pada Hiro, juga keluh-kesahnya tentang lelaki yang datang menyatakan cinta namun tidak mendekati tipe idealnya: pembaca buku, cerdas, bisa diajak debat dengan logika yang tinggi, dan lain-lain.

Sayangnya, Rika terlalu sering berasumsi, mengambil sudut pandang hanya dari pemahaman dia tanpa mau belajar memahami orang lain. Bahkan kali ini, ah-kemarin Natal, dia mengira Ayaka cemburu buta karena Yuichi melarangnya datang di taman kota pada tanggal dua-tiga. Ketika Ayaka menjelaskan alasannya, justru Rika tetap tegas mengatakan Ayaka hanya cemburu yang tidak logis.

"Seperti katamu kan, ada cara-cara menunjukkan sayang yang tidak kita pahami. Tapi yang Yuichi lakukan, menurutku logis. Dia ingin malam Natal yang spesial denganmu. Hanya berdua."

"Haha, berarti alasanku yang mengatakan bahwa aku tidak rela bila dia datang ke taman kota pada tanggal dua-tiga pun logis."

"Tidak, Aya-chan. Kau hanya cemburu karena aku mengajaknya tanpa tahu perjanjian kalian itu. Untuk apa pula kau memberikan pembatasan aneh padanya? Alasanmu konyol, melarang dia bertemu dengan teman-teman sekelas." Rika tersenyum, mencoba menenangkan Ayaka yang diam memandangnya. Sinis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang