"Kubiarkan burung elang itu terbang tinggi bersama si kupu-kupu jalang. Aku tak terlalu pandai menyembunyikan jelmaan sesak sialan ini. Biarkan saja aku sendiri di sini. Pergilah bersamanya. Aku tak cukup kuat untuk melihat kalian bahagia berdua, meski adalah campur tanganku yang membuat kalian bersatu."
***
Lex's POV
Aih. Kenapa aku kesal membaca status perempuan ini? Imaniar. Ima. Aku tahu dengan pasti dia sedang menyindir Nonaku. Nona Nara. Hmm. Kupu-kupu jalang. Julukan yang bagus. Lucu. Bangsat.
"Ini maksudnya apa, Lex?" tanya Nara.
Ups.
"Ngg... Tuan Dirga yang mengirimnya," jawabku.
Kudengar Nona menghela napas. "Kau tahu aku tidak pernah mendekati apa-apa yang memang sudah jelas dimiliki, kan? Ah. Lagipula aku tak pernah mendekati Dirga," gumamnya.
Aku diam.
"Lexy?"
"Ya, Nona?"
"Pindai SNS milik Imaniar."
"Anda yakin?"
"Yang sekiranya menyindirku dengan Dirga."
"Anda sungguh yakin?"
"Kau mau kumampuskan?"
Duh. Nonaku ini agak sedikit brutal, Pemirsa. Dia seringkali bercanda akan memampuskanku. Padahal kenyataannya dia kerap kebingungan jika daya hidupku tinggal dua-puluh persen dan lupa membawa powerbank. Baiklah. Sesuai permintaan Nona Nara, aku menemukan berbagai status konyol di SNS milik Ima.
Imaniar Mecka Feb 5 at 5:10 pm 'Jangan bawa aku ke dalam cinta segitiga.'
Imaniar Mecka Mar 20 at 6:47 pm 'Jika berniat pergi, pergilah dengan sepenuh hati. Jangan sisakan cinta dan luka, apalagi remah rindu.'
Imaniar Mecka Apr 3 at 6:14 pm 'Akhirnya aku jadi saksi bisu hubungan kalian.'
Imaniar Mecka Apr 4 at 12:24 pm 'Di balik kisah bahagia kalian, ada momen yang lebih tragis, yaitu ketika aku terluka menyaksikannya dan kalian pura-pura tidak tahu.'
Imaniar Mecka Apr 16 at 7:02 pm 'Jika bukan karena perpisahan, mungkin aku tidak akan pernah tahu perihal cinta yang kau buat-buat saat bersamaku.'
Imaniar Mecka May 15 at 1:51 pm 'Ada orang yang berkoar percaya diri di SNS untuk meluapkan amarah. Ada pula yang memilih meluapkan langsung pada yang bersangkutan, atau lebih memilih bungkam seribu bahasa lantas memendamnya dalam hati. Tapi saya lebih memilih membicarakan di belakang punggung, memaki di belakang, karena kalau di hadapan orang yang bersangkutan, nyali saya hilang.'
"Hanya ini?" todong Nara.
"Ada beberapa komentar pada tanggal tiga bulan April,"
"Tunjukkan."
Eca Resa Apr 3 at 6:19 pm "woles mec, calm."
Imaniar Mecka Apr 3 at 6:20 pm "calm seiring zaman."
Eca Resa Apr 3 at 6:21 pm "haha seiring hati memanas."
Imaniar Mecka Apr 3 at 6:22 pm "pecundang meraja lela."
Eca Resa Apr 3 at 6:19 pm "bukan pecundang, cuma penjahat."
Imaniar Mecka Apr 3 at 6:20 pm "penjahat yang merenggut hak bahagia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Lust
Short StoryBuku ini dibuat untuk bersenang-senang. Bacalah buku ini dengan hati senang. Catatan: aku bukan manusia rajin yang aktif berkarya. Catatan (2): kuusahakan untuk mengumpulkan apa yang pernah kutulis sebelumnya. Catatan (3): akan diusahakan menambahka...