"Mama, bagaimana kalau aku dituding komunis hanya karena pakaian dalam?" tanya seorang gadis sembari menunjukkan entroknya yang bermotif palu dan arit.
"Kenapa memangnya?" tanya sang perempuan yang lebih tua, mengembuskan asap rokok dari celah bibirnya.
"Aku tidak mau dituntut dan dipenjarakan karena hal ini, Mama."
"Kalau sampai hal itu terjadi, tuntut balik mereka karena melihat entrok yang melekat di dada ranummu itu," jawab sang Mama sebelum melanjutkan. "Sebab mereka yang membayar mahal untuk melepas entrokmu di tempat pelacuran ini, sama berdosanya dengan seorang komunis."

KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Lust
Short StoryBuku ini dibuat untuk bersenang-senang. Bacalah buku ini dengan hati senang. Catatan: aku bukan manusia rajin yang aktif berkarya. Catatan (2): kuusahakan untuk mengumpulkan apa yang pernah kutulis sebelumnya. Catatan (3): akan diusahakan menambahka...