Hallo semuanya^^
"Assalamualaikum Aiza Humaira" Up lebih awal ya....
Jangan lupa vote ⭐
Happy reading ❤️Bismillahirrahmanirrahim~
Biasakan baca bismillah sebelum baca :)
_______"Apa kopinya enak, Tuan?"
"Kopi ini dibuat oleh nyonya muda sendiri Tuan."
"Sebenarnya yang masak sarapan tadi pagi juga Nyonya Tuan. Jadi pujian yang tuan berikan seharusnya buat Nyonya, bukan saya." Bi Ijah berujar dengan senyum.
____
Kalimat itu selalu terngiang di telinga Azka seiring langkahnya kembali menuju kamarnya. Ia merasa agak bersalah kepada Aiza karena telah membentak istrinya itu. Untuk sesaat, pemuda itu merasa apa ia sudah keterlaluan? Namun mengingat kembali tentang gadis itu yang menyetujui pernikahan ini membuat matanya kembali dingin.
tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa 'alā kulli syai'ing qadīr
allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā, wa huwal-'azīzul-gafụr
allażī khalaqa sab'a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji'il-baṣara hal tarā min fuṭụr
Saat mendekati kamar Aiza, samar-samar Azka mendengan suara lantunan ayat suci Al Qur'an yang begitu indah, membuat kakinya tanpa sadar berjalan mendekat ke asal suara itu. Saat ini Azka telah berdiri didepan kamar istrinya, pintu gadis itu agak terbuka. Dari celah itu ia bisa melihat Aiza yang tengah membaca Al Qur'an, kepala gadis itu tertunduk menghadap kitab suci tersebut.
Suara yang mengalun membuat Azka merasa kedamaian dihatinya. Beberapa saat ia tertegun, sudah berapa lama sejak terakhir kali lantunan Al Qur'an terdengar dirumah ini? Sejenak ia berdiri mematung, kakinya seakan tidak ingin beranjak dari sana.
Bunyi shadaqallahull 'azhim menyadarkankannya. Ternyata ia telah berdiri disana sampai gadis itu selesai dengan bacaannya. Azka mengumpat dalam hatinya, meutuki kebodohannya ini. Degan kesal ia kembali ke kamarnya sendiri sebelum gadis itu sadar apa yang ia lakukan.
"Dasar gila." Pikirnya.
______Aiza melap ujung piring sebelum menganggukkan kepalanya. Sempurna Kini masakannya sudah siap, tinggal menunggu suaminya turun untuk sarapan bersama.
"Udah bersih neng, semuanya cantik kok. Pasti dijamin rasanya enak." Bi Ijah mengacungkan jempolnya.
Aiza tertawa. "Gapapa bik, biar afdol hehe." Cengirnya.
"Iya atuh, kalau kata anak sekarang mah biar Personis." Kata Bi Ijah.
"Bukan Personis bik, tapi Perfeksionis yang bener." Aiza membenarkan.
"Iya itu maksudnya, Bi Ijah mah kuper kalau yang begituan neng. Pokoknya ya itu hehe." Ujar bi Ijah sembari tertawa.
Mereka pun tertawa bersama. Inilah salah satu kebiasaan mereka setiap pagi. Membicarakan sesuatu yang terlihat sepele. Aiza sudah menganggap Bi Ijah seperti keluarganya sendiri, begitupun sebaliknya.
Mereka masih asik tertawa saat sudut mata Aiza melihat Azka yang turun dari tangga, ia segera tersenyum. Bi Ijah berhenti tertawa dan kembali pada sikap hormatnya.
"Selamat pagi kak Azka." Ujar Aiza ceria.
"Selamat pagi, Tuan." Bi Ijah menunduk.
"Pagi." Balas pemuda itu singkat.padat.dan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Aiza Humaira
Romance[Jangan lupa tinggalkan jejak ygy ^^ Vote ⭐, Komen, & Follow Thankyou :) ] 📍HATI-HATI CHAPTER ACAK :')📍 Mencintaimu itu sebuah kebahagiaan sekaligus sakit terbesar bagiku. Takdir.... adalah sesuatu yang tidak bisa kita prediksi. Ada suatu saat ia...