23. (First kiss)

23 6 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim~
Biasakan baca bismillah sebelum baca :)
Happy reading 🌻
________

Jangan lupa Votenya ya⭐⭐

Sebuah mobil hitam terparkir beberapa blok tidak jauh dari rumah dua lantai bernuansa moderen itu, mengamati segala sesuatu di depan rumah itu dari awal sampai akhir.

Di dalam mobil itu seorang pria mengerutkan keningnya erat hingga alisnya hampir menyatu. Rahangnya kencang sedang mulutnya tertutup rapat. Jika ada orang disana, mereka pasti menyadari bahwa saat ini lelaki itu sangat marah.

Azka terus memperhatikan semua yang terjadi diam-diam hingga mobil putih perlahan melaju saat tangannya yang memegang stir mengencang hingga memutih.

"Beraninya...beraninya gadis itu membawa pria lain ke rumah!"

----

Memasuki rumah, hal pertama yang Aiza lakukan adalah minum! Ia benar-benar butuh air untuk meluruskan pikirannya yang saat ini sedang kacau.

Reyhan sebenarnya menyukainya?!

Dalam mimpi pun tidak pernah Aiza bayangkan hal seperti itu akan terjadi. Jadi... Setelah ini bagaimana hubungan mereka? Akankah persahabatan mereka selama ini akan hancur?

Memikirkan persahabatan belasan tahun akan hancur karena satu kesalahan membuatnya sedih. Omong-omong, Reyhan adalah teman pertamanya.

Gadis itu diliputi dengan pikiran-pikiran dalam benaknya dan saat ini pikirannya benar-benar melayang.

-----

Azka memasuki rumah dengan kemarahan diujung kepalanya. Semakin ia memikirkan kejadian barusan dimana istrinya bertemu dengan laki-laki lain bahkan sampai diantar ke rumah membuat kemaraahannya semakin membengkak saat ia langsung memasuki rumah bahkan tanpa mengucapkan salam.

"Aiza! Dimana kamu!"

Sesampainya didalam rumah, Azka melihat Aiza yang sedang duduk di depan meja makan dengan tangan memegang gelas sambil melamun.

Azka tidak bisa tidak mendengus dan berkata.  "Hmp, sekarang kau sedang memikirkan lelaki itu, hm? Sampai panggilan dari suamimu tidak kau hiraukan. Bagus, sangat bagus!"

Dengan langkah besar Azka menghampiri gadis yang berstatus istrinya itu.

Aiza masih melamun ketika sebuah tangan besar menarik lengannya membuat tubuhnya terhuyung dan menubruk sesuatu yang keras.

"Apa yang...Mmp."

Mendongak, Aiza baru saja akan mengajukan protes saat kata-katanya terputus dan sebuah benda lembut menempel di bibirnya.

Seketika matanya membelalak dan refleks mendorong. Azka yang marah lebih tidak puas dengan penolakan gadis itu dan mengencangkan tangannya di pinggang ramping gadis itu.

Aiza memukul dada lelaki itu beberapa kali namun percuma karena ciuman itu semakin menuntut. Akhirnya Aiza tidak tahan saat ia menggigit bibirnya hingga berdarah.

Merasakan sensasi amis bercampur logam Azka mengakhiri ciuman mereka dan mencencengkeram bahu gadis itu dengan kuat.

Namun ketidak puasan dihatinya semakin besar dengan penolakan gadis itu berulang kali.

"Seorang istri yang tidak mematuhi perintah suaminya, apa hukumnya dalam agamamu Aiza?" Azka bertanya dengan datar.

Mendengar itu Aiza segera mengangkat kepalanya saat pandangannya bertemu dengan iris tajam Azka. Sejenak Aiza terdiam.

Assalamualaikum Aiza HumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang