Bismillahirrahmanirrahim~
Biasakan baca bismillah sebelum baca :)
Happy reading 🌻
________Setelah hari itu, Aiza mendapat perintah untuk tinggal di rumah sakit selama seminggu. Saat ia memprotes pada dokter, dokter bilang kalau semua ini adalah pengaturan dari suaminya sendiri!
Kak Azka melakukan hal ini?
Aiza sempat meragukan hal ini, dan memutuskan untuk membuktikan bahwa ia baik-baik saja. Tetapi sebelum bahkan kakinya menyentuh lantai lelaki itu segera menggendongnya kembali keranjang.
"Kak Azka, Aiza baik-baik saja."
"Baik? Apa semua ini dianggap baik?" Ujar Azka ketus seraya menunjuk luka di tubuhnya satu persatu.
"Tapi kan cuma lecet."
"Tidak!"
Aiza menghela nafas. Jika sebelumnya Aiza akan merasa sangat tersentuh dan bahagia maka itu memang benar. Tetapi sekarang ia bahkan tidak bisa turun dari kasur!
Bahkan untuk ke kamar mandi, Azka pun sampai menggendongnya dan menunggunya didepan pintu. Dan Aiza harus menggunakan kursi roda jika ingin berjalan-jalan dan tidak boleh jalan kaki. Itupun tidak lebih dari 15 menit!
Perhatian berlebihan mulai dari hal kecil seperti makan sendiri pun tidak boleh ia lakukan.
"Tangan Aiza nggak apa-apa kak cuma lecet doang."
"Tidak bisa! Nanti lukanya tidak cepat sembuh."
"Beneran, lihat nih." Aiza mengepalkan tangannya dan mengangkat kan keatas dan kebawah.
"Kenapa kau begitu keras kepala? Atau mau saya beri makan pakai mulut, hm?" Ancamnya.
Mendengar itu Aiza melototkan matanya dan refleks menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menggeleng kuat dengan wajah memerah. Ciuman Azka waktu itu yang seperti binatang buas itu tidak pernah ia lupakan.
Azka diam-diam tersenyum, melihat wajah gadis itu yang memerah namun terus menggelengkan kepalanya dengan kuat membuatnya meras lucu.
'Sepertinya lain kali aku harus lebih lembut.'
"Ahem."
Daniel yang baru masuk ruangan mendengar kalimat barusan langsung tercekik ludahnya sendiri, dan berusaha mengingatkan dirinya untuk tidak tertawa.
Diinterupsi Daniel, wajah Azka seketika menjadi hitam. Lelaki itu menatap tajam Daniel. Daniel yang peka segera meninggalkan ruangan dan tidak lupa menutup pintu.
"Menolak perintah suami adalah dosa Aiza." Tegasnya.
Mau bagaimana lagi jika Azka sudah berkata begitu? Akhirnya Aiza dengan patuh menerima suapan demi suapan yang diberikan suaminya.
Azka tersenyum ketika melihat piring yang bersih dan menepuk kepala Aiza sebelum keluar ruangan sambil membawa peralatan makan itu. Aiza masih terpesona dengan senyuman Azka yang jarang terlihat namun begitu indah saat ia merasakan tepukan di kepalnya.
Blussh
Tok tok
Dan saat ini terdengar suara ketukan. Aiza segera menyesuaikan raut wajahnya sementara menyuruh masuk.
Disana Daniel memasuki ruangan dengan senyum ambigu terpampang di wajahnya.
"Ahem, apa tadi saya mengganggu?" Tanyanya.
"Ah, tidak-tidak." Ujar Aiza canggung.
Daniel pun tertawa. "Haha bagaimana kabarmu Aiza?"
"Mmn, seperti yang kamu lihat aku sudah merasa baik. Apa tidak bisa aku pulang sekarang?" Tanya Aiza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Aiza Humaira
Romance[Jangan lupa tinggalkan jejak ygy ^^ Vote ⭐, Komen, & Follow Thankyou :) ] 📍HATI-HATI CHAPTER ACAK :')📍 Mencintaimu itu sebuah kebahagiaan sekaligus sakit terbesar bagiku. Takdir.... adalah sesuatu yang tidak bisa kita prediksi. Ada suatu saat ia...