Flavia-dua puluh sembilan

189 34 43
                                    

night everyone!  have a good day

happy reading

"Tapi si ketua sambal lado gak ada tuh minta maaf sama gue. Lewat depan gue aja tadi malah sombong, gak bangett ih" kata Flavia dengan nada mengejek nya yang di tuju untuk Zaskia

"Dih lo ngarep dia minta maaf sama lo?"

"Iya lah, kan dia salah sama gue. Harus minta maaf"

"Gak guna juga minta maaf sama lo, yang nyelesain masalah gue masa gue gak dikasih apa apa. Jahad kalian" kata Daren dengan ekspresi yang dibuat sedrastis nya

"Apaan sih lo, banyak drama banget. Kayak ku menangis sinetron ke sukaan Slaska" kata Flavia yang mengundah tawa Daren

Tawa Daren pecah, teman nya yang satu ini memang sangat mood di waktu yang tepat

Tapi juga menyusahkan, selalu menjadikan nya korban dari semua masalah nya. Bahkan dijadikan korban mood nya

Tidak berakhlak memang

Namun Daren sangat menyayangi teman nya ini. Karna kalau tidak ada teman nya ini ia tak mungkin bisa tertawa lepas sekarang

Tujuan nya sekarang adalah membahagiakan Flavia dan terus membuat sang teman tertawa bahkan saat masalah datang ke diri nya bertubi tubi

Sudah setengah jam mereka di dalam markas

Fyi: selesai jam istirahat tidak ada kelas karna ada rapat penting, jadi semua siswa dibebaskan

Bahkan sampai bel pulang sekolah berbunyi mereka masih di dalam markas MONSTERWAR milik Daren

"HEII NGAPAIN AJA KALIAN BERDUAAN" teriak Slaska saat memasuki markas

Flavia dan Daren di buat kaget berbarengan saat mereka asik tertawa

"ANJING! Jangan ngagetin curut" kata Flavia dengan nada tinggi di awal kalimat nya

"Ya lagian ngapain u sama my boss dia dalam markas. Berduaan lagi, kayak gak ada dosa aja. Inget doa hei, malah mau berbuat dosa lagi" kata Slaska yang mendapat lemparan bantal dari Daren

"Enak aja kalau ngomong, gue itu lagi ngejelasin ke nih anak kalau si ketua sambal lado dalang di balik semua ini" kata Daren

"Oh, bilang dong" kata Slaska dengan santai nya ia menuju dapur untuk mengambil minuman kaleng yang dingin di dalam lemari es

Tanpa Daren dan Slaska sadari ternyata selama perdebatan mereka, Flavia tertidur di atas soda dengan bantal yang ia peluk

Daren mulai berjalan ke dekat nakas untuk mengambil remot ac dan menaikkan suhu nya agar Flavia tidak kegerahan saat tertidur

Daren kembali meletakkan remot ac dan langsung masuk ke kamar di dalam markas untuk mengambil selimut buat Flavia agar Flavia tidak terlalu dingin

Jadi konsep nya author pun tak tahu bagaimana

•••

Karna hari sudah sore Flavia pulang di antar oleh Daren menggunakan motor nya

Flavia tidak ingin naik mobil. Karna kata nya dia sedang mual jika mencium pengharum

Jadi Daren menuruti saja  permintaan Flavia agar sang teman tidak marah

Mereka menempuh waktu 30 menit untuk sampai di rumah Flavia. Karna waktu yang sudah sore menyebabkan jalanan macet dengan kendaraan para pekerja yang pulang kerumah nya masing masing

Flavia turun dari motor Daren dengan tangan nya di pundak Daren agar ia tak jatuh saat oleng

"Makasih ya" kata Flavia kepada Daren yang sedang melepaskan helm fullface nya

"Hm. Yaudah sekarang masuk, besok harus sekolah. Jangan lupa mandi dan makan, tidur nya jangan malam malam" peringat Daren kepada Flavia

"Sip, yaudah lo pulang sana. Udah sore banget, nanti dicariin Mamah"

"Iya, gue pulang ya"

"Hati hati"

Daren mengangguk dan langsung memakai helm nya dan pergi dari hadapan Flavia untuk pulang kerumah nya

Flavia tersenyum menatap Daren yang mulai menjauh. Dia masuk ke dalam rumah dan langsung naik ke lantai atas untuk masuk ke kamarnya agar ia bisa cepat cepat mandi dan istirahat

•••

Sudah pukul 19.45, Flavia turun ke bawah untuk makan malam bersama keluarga nya

Dibawah sudah ada Heaven dan Arga yang sedang memegang handphone masing masing

Tidak terlihat Bunda dan Ayah nya

"Bunda sama Ayah gak ada lagi, kemana emang nya ar?" kata Flavia kepada Arga yang sedang menaruh handphone nya di meja

"Tadi sih nelfon Arga. Kata nya gak bisa pulang soal nya mendadak ada projek di luar negri, Bunda juga ikut biar bisa bantuin Ayah"

"Berapa lama mereka di luar negri?"

"Kata nya sebulan, gak tau juga deh. Tergantung projek nya disana udah selesai atau belum"

"Kalau belum selesai ya palingan di undur lagi tanggal pulang nya" jelas Arga kepada sang kaka

"Heh lo diem aja udah kayak batu" kata Flavia ke Heaven yang mendapat pelototan dari sang empu

Wajib vote
🪐🪐

FlaviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang