Flavia-tiga puluh satu

165 8 0
                                    

night everyone! have a good day

happy reading

Jarum dinding sudah menunjuk kan angka 09.30 di kelas Flavia dan Chelsie. Bel sekolah sudah di bunyikan oleh pak bambang yang bertugas menjadi penjaga sekolah

Flavia memasuk kan buku nya ke dalam tas ransel dia, begitu pun dengan Chelsie. Terlihat dari dalam kelas Alsa yang sudah di menunggu Chelsie untuk makan ke kantin bareng

Chelsie keluar duluan di susul oleh Flavia di belakang nya yang sambil mengetik pesan untuk di kirim ke seseorang

daren syaithon

ren

naon siah monyed

anying nge gas, lagi puasa jancog

iya ya, astaghfirullah. yaudah cepetan apa??

kantin yu

lah, lo ngga puasa?

gue lagi pms, Chelsie juga. tadi dia udah ke kantin duluan sama Alsa, gue ditinggalin di kelas sendiri. makanya gue chat lo, ayo ke kantin nyed!!

ngga ah, gue lagi puasa. nanti malah tergoda sama jin tomang kayak lo

anjirt, udah ayo. banyak cencong lo bencong

yaudah bentar, gue siap siap dulu

sok sok an siap siap, tetep jelek lo

kamu belum kena sinar matahari ya deck ya

najiss ren, udah cepetan anjir. gue laper

gue udah di depan kelas lo nyed

anjir, cepet banget

kan lo suruh cepet cepet bangcad

iya iya, gue keluar sekarang

"Lama banget lo" kata Daren

"Ya sabar anjir, gue tadi cuci tangan dulu di dalam" balas Flavia dengan sinis nya

Mereka jalan ke kantin berdua, hanya ada mereka berdua di lorong sekolah yang sepi. Samar samar terdengar suara orang meminta tolong dengan lirih nya

Flavia yang mendengar suara itu pun bergidik ngeri, karna Flavia memang orang yang penakut. Daren yang melihat Flavia memepetkan tubuh nya ke dia pun langsung tersenyum

Ingat!! Senyum yang Daren beri bukan senyum kemenangan, tetapi senyum kejahilan yang akan ia lakukan pada Flavia

"Itu suara siapa ren??" Kata Flavia dengan lirih nya

"Kunti kali" dengan gampang nya kata kata itu terlontar dari mulut Daren

Flavia yang mendengar itu pun langsung berteriak dan menarik tangan Daren agar lebih cepat jalan nya. Daren yang merasa berhasil menjahili Flavia pun menahan tawa nya, ia masih pada posisi nya. Yaitu tidak berjalan cepat dan hanya menyuek an Flavia yang sudah teriak teriak ketakutan

"Jalan nya cepetan apa ren, gue takut" kata Flavia dengan tangan yang terus menarik baju Daren

"Santai aja kali, emang lo takut?" Kata Daren yang jelas jelas mendapat anggukan dari Flavia. Sudah terbukti dari raut wajah Flavia bahwa dia sangat ketakutan sekarang

Kembali terdengar oleh Flavia suara seseorang yang meminta tolong tadi, seperti seseorang yang benar benar meminta tolong dan sedang kesakitan? Sungguh kasihan bukan? Tapi berbeda dengan Flavia yang semakin ketakutan, tangan yang sudah gemeteran dan basah karna diri nya ketakutan

Daren mendengar suara itu, dan dia kembali berfikiran untuk berbuat jahat kepada teman nya lagi. Memang sungguh teman yang lacknat

1

2

3

"DAREENNN, JANGAN TINGGALIN GUEEE!!!" teriak Flavia dengan sangat nyaring di lorong sekolah nya. Flavia yang semakin ketakutan pun memutuskan untuk terus berlari ke arah kantin sendirian, karna diri nya sudah di tinggal kan oleh Daren

Daren yang sudah capek lari lari pun akhirnya berhenti dan mematikan handphone nya yang dari tadi nyala untuk menyetel musik seram itu

Ya, suara itu berasal dari handphone Daren yang berada di saku celana nya, ia sengaja melakukan hal itu karna Flavia yang selalu saja membuat nya kesal dengan perilaku perilaku gadis itu

Ia melihat Flavia yang sudah ada di belakang nya dengan keringat yang ngucur dari dahi hingga ke dagu nya

Daren yang melihat Flavia kecapean itu pun merasa bersalah, apakah bercanda yang di lakukan oleh Daren sangat keterlaluan? Apalagi Flavia mempunyai phobia terhadap hal menyeramkan dan suasana yang gelap

"KOK LO JAHAT BANGET SIH NINGGALIN GUE SENDIRIAN???" Marah Flavia ke Daren yang masih mematung beridiri di tempat nya

Flavia yang kesal karna tak mendapatkan respon sedikit pun dari Daren langsung memukul dada Daren dengan sangat kencang. Bunyi yang di timbulkan oleh Flavia bisa terdengar oleh siapapun yang berada di sana

Daren tak membalas pukulan dari Flavia, dia juga tak marah karna Flavia memukul dada nya begitu keras yang menyebabkan dada nya sedikit sesak

"Ayo ke kantin" kata Daren dengan tangan yang menarik tangan Flavia untuk ke kantin

Di sepanjang jalan menuju kantin Flavia terus saja menyerucutkan bibir nya karna dia masih ada rasa kesal terhadap teman nya ini

wajib vote ¿!

FlaviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang