19: Backstreet

10.2K 639 24
                                    

First, Maaf kemaren skip update karena aku tepar dan sorenya kumpul keluarga, ga ada waktu megang hp lama". 😭🙏

Sebagai permintaan maaf, aku kasih kode voucher KaryaKarsa untuk semua judul ya..

Pakai kode "janganlupafollownoismela" buat dapetin diskon 2000, berlaku untuk semua judul secret part dan oneshot.

***
Part ini saya dedikasikan untuk..

1. Mawarmerah
2. Hehe
3. Nurul Pratiwi S.
4. Yenny Andriani
5. Nur Maya Sari
6. Andienna Aulia
7. Eprillia Nur L.
8. Rini Wahyuni
9. Yodayodi
10. Ramadhani

Terima kasih banyak 😍
Kalian semua dapat salam ketcup basah dari Mas Rimba dan Violetta 😘😘😘

Terima kasih banyak 😍Kalian semua dapat salam ketcup basah dari Mas Rimba dan Violetta 😘😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di kamar Aurora aku langsung berganti celana dalam. Rasa basah di bawah sana membuatku tak nyaman sekaligus malu. Tak lupa aku juga membersihkan diri dan mencuci mukaku. Aku melihat pantulan diriku sendiri di cermin.

"Kamu mau saya ajarin?"  Ingatanku melayang, mengingat bagaimana Mas Rimba memergokiku sedang melihatnya dan menawarkan diri untuk mengajariku tentang...

Duh, malu banget rasanya. Masih bagaikan mimpi, aku bisa berinteraksi dengan Mas Rimba sedekat itu. Cukup. Aku harus tidur sekarang karena besok Senin.

Namun saat akan membuka pintu toilet, aku melihat sebuah gambar aneh di pergelangan tanganku. Namun saat aku berkedip lagi, gambar itu sudah hilang tak berbekas.

Aku memijat kening. Sepertinya aku harus tidur sekarang.

Pagi harinya Aurora mencak-mencak karena lupa aku bangunkan semalam, dan sheet masknya masih menempel sampai pagi.

"Gara-gara kamu nih.. mukaku jadi kaku gini." Aurora mencubiti pipinya di depan cermin. Aku tertawa kecil melihatnya.

"Sorry... Aku bener-bener lupa semalem." Kataku dengan ekspresi pura-pura memelas.

"Semalem kamu ngapain sih? Lama banget ngambil aer doang, sampe ketiduran kan aku jadinya." Omel Aurora lagi. Kini gadis itu sedang memakaikan pelembab ke wajahnya.

"O-oh... Itu, aku tiba-tiba sakit perut, jadi aku langsung aja make toilet bawah deh, biar cepet." Jawabku cepat. Aurora memicingkan matanya di pantulan cermin.

"Bener?"

"Ya bener dong."

"Ya udah sih, kalau bener nggak usah ngegas." Aurora tersenyum miring, lalu kembali dengan kesibukannya memakai make up.

Aku menghela nafas lega, untungnya Aurora tidak mengorek lebih jauh. Beberapa menit kemudian Aurora sudah siap dan kami segera turun untuk sarapan.

"Loh.. Mas Rimba tumben banget jam segini udah nongkrong di meja makan." Sapa Aurora. Berjalan ke arah Mas Rimba lalu mendaratkan kecupan di pipi. Duh, jadi pengen. Astaga... kenapa aku jadi genit begini sih?

Terdampar (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang