O4. Trip

771 117 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Berbekal sebuah kalung yang sempat dipakainya saat bertandang ke Serang, Jemita menggantungkan harapan. Memang hanya kalung dan cincin yang masih ia miliki dan bernilai jual sedang sepasang antingnya merupakan hasil karya salah satu mahasiswa Jemita. Tentu ia tak sampai hati menjual anting serta cincin yang mana pasangannya dipakai oleh Vano, sang suami.

Setelah turun dari motor kemudian memasuki toko perhiasan, Jemita dikejutkan dengan suara melengking seorang gadis yang tidak dikenalnya, "AJIII..." seru si gadis. Jemita menebak bahwa gadis itu mungkin kenalan Aji di sekolah.

"Aduh Ce jangan teriak atuh neng*, pengang telinga teteh*," ujar salah satu pegawai toko yang berdiri di samping si gadis.

*Eneng = Panggilan untuk gadis dalam Bahasa Sunda
*Teteh = Kakak perempuan atau perempuan yang lebih tua

"Ya maaf teh ga sengaja. Hehehe"

Jemita luluh, senyumnya langsung terukir. Gadis itu manis sekali dan juga tingkahnya yang lucu membuat Jemita ingin mencubit pipi tembam nan kemerahan itu.

"Aji mau beli perhiasan? Buat siapa? Ihh punya doi kok ga bilang Cece sih, nyebelin." Gadis dengan kaos kuning cerah kini mencebikkan bibir, terlihat kesal.

Remaja laki-laki yang menjadi subjek refleks menyentil kening si gadis, "Apaan sih, cuma nganter Tante Jemita jual kalung jangan mikir aneh-aneh deh."

"Ishh... sakit lo Ji."

Melihat objek kegemasannya kesakitan Jemita memberikan pelototan tajam yang ia miliki pada Aji. Hey gadis imut nan menggemaskan harus dilindungi dengan sepenuh hati. "Jangan kasar gitu Ji, minta maaf."

"Sorry ya."

"Yang tulus dong, 'Cece yang cantik imut lucu menggemaskan Aji yang jelek kasar dan bodoh ini minta maaf ya!' ngomong gitu coba," kata Cece meminta.

Aji terhenyak, sejenak melupakan fakta jika Chelsea─aka Cece, teman sekolahnya─ bisa berubah menjadi manusia paling jahil segalaksi.

Dengan enggan Aji memaksakan senyum, raut mukanya menampakkan ekspresi tertekan yang begitu kentara. "Cece yang cantik imut lucu menggemaskan Aji yang jelek kasar dan bodoh ini minta maaf yaaaa!"

Jemita yang sejak tadi mengamati interaksi keduanya tak kuasa menyembunyikan tawa yang ia tahan sedari awal. Dari cerita oma, Aji termasuk pendiam, sukar dekat dengan orang lain, dan sulit mengekspresikan diri. Akan tetapi saat berada dekat dengan gadis yang menyebut dirinya Cece itu Aji terlihat lebih santai dan rileks.

Astray || nomin ft jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang