12

7.7K 1K 6
                                    

Pesta yang dinantikan itu akhirnya tiba. Walaupun dilaksanakan saat sore menjelang malam, Valery sudah harus bersiap-siap sejak pagi karena ia adalah tuan rumah dari pesta. Tapi kali ini Valery tidak dilayani oleh Margaretha yang juga tengah bersiap-siap untuk debutante nya.

"Aku benar-benar malas sekali, bisa aku tidur 2 jam saja? Persiapan ini sangat melelahkan. Atau berikan saja aku cemilan agar tidak mengantuk ... Apa? Aku dilarang makan? Diet? Kau pasti bergurau." Karena bukan Margaretha Valery bertingkah semaunya tidak ada yang dapat mengendalikannya.

Valery benar-benar ngambek, dia menolak untuk bangun dan mencoba gaun-gaun yang dipersiapkan. Setelah mandi dan melakukan perawatan panjang itu ia benar-benar lelah dan sangat ingin tidur.

Dua jam sudah lewat dan Valery masih juga belum bangun dari tidur nya meskipun para pelayan sudah silih berganti membangunkan nya.

Margareth datang secara mendadak, membuat hening ruangan itu. Tatapan nya tertuju pada buntalan didalam selimut ini sudah pukul 4 sore dan gadis itu masih tidur.

"Lady Valery Of Rothesay. Bangun sekarang juga!" Teriak Margaretha yang telah siap dengan gaun dan riasan debutante nya.

"Hah? Oke." Valery benar-benar terbangun dengan panik. "Ho, kau cantik sekali. kenapa kau disini Margaretha? Seharusnya kau sudah ada di ballroom sekarang."

"Aku tahu, tapi sahabatku lebih mencintai waktu tidur nya dibandingkan acara spesial ini."

"Ini baru jam 4." Sahut Valery ketika melihat jam besar di sudut kamar nya.

"Baru? Seret Lady dari kasur." Atas perintah dari Margaretha para pelayan itu mengangkat tubuh Valery, mendudukkan nya di depan meja rias. Semua orang sibuk mendandani nya, mulai dari perhiasan hingga gaun dijejalkan paksa.

Semua niat protes Valery dibungkam oleh buah potong yang dijejalkan oleh Margaretha. Dia tahu Valery paling susah diatur saat lapar.

Mereka hampir terlambat saat Valery selesai. Semua orang menghela napas lega karena berhasil menjadi Lady yang berantakan menjadi seanggun ini.

"Aku benar-benar bangga dengan pencapaian hidupku ini."

"Ini membuatku ingin menangis karena terharu."

"Tidak ada kesia-siaan. Rasa nya baru kemarin aku melihat lady belajar merangkak."

Oh, mengapa semua orang bersikap sangat melodramatis hari ini? Dia kan bukan ingin pergi menikah?

Rambut Valery diikat kebelakang dengan sebuah pita yang bertaburan berlian. Gaun nya berwarna putih selaras dengan dengan rambut yang berwarna perak, kecantikan nya terlalu berkilauan.

Tidak ada kesan urakan dan pemberontak disana hanya ada keanggunan seorang bangsawan. Margaretha juga sampai harus menahan air mata nya karena terharu.

"KAU JUGA JANGAN MULAI MARGARETHA!" Omel Valery yang kesal.

"Sssttt lebih baik jangan bersuara, jangan rusak ekspektasi semua orang dengan teriakanmu. Dengar?" Setelah Valery diam Margaretha kembali melanjutkan melodrama nya.

***

Valery dan Margaretha dijemput oleh Vincent. Kedua nya terlihat menarik dengan pesona masing-masing.

"Kalian cantik sekali malam ini." Puji Vincent saat mereka keluar dari mansion.

"Lady Rothesay seperti nya setelah malam ini ruang penyimpanan surat akan penuh dengan lamaran."

"Kenapa kau diam saja?" Vincent memperhatikan bahwa Valery tidak bersuara walaupun dia menggoda nya beberapa kali.

Memutar bola mata nya malas. "Margareth memintaku untuk tidak berbicara dan menghancurkan ekspektasi kalian." Valery berkata ketus.

Lullaby Of The Sorrow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang