38

3.3K 503 20
                                    

Mension Earl Gray disita dan telah berganti kepemilikan dan wilayah tersebut selanjutnya akan diurus oleh Duke Rothesay. Mereka kembali ke ibu kota, Valery telah dilarang menggunakan mana nya dan harus beristirahat selama perjalanan pulang.

Dari luar jendela nya, ia bisa melihat perubahan saat pertama kali ia datang kemari. Anak-anak mulai berlarian bermain, sementara orangtua mereka berdagang.

"Semua kembali normal kan?" Ujar Edric diiyakan oleh Valery. "Ya, seharusnya seperti ini kehidupan semuanya orang.

Dua orang lain di dalam kereta masih saling mendiamkan, entah bagaimana ceritanya ketiga pria dalam hidup Valery memaksa untuk naik di kereta yang sama. Tubuh mereka yang besar dan menjulang membuat bagian dalam kereta terasa agak sempit. Jika dibandingkan dengan Valery maka mereka adalah raksasa yang hampir setinggi dua meter.

Lalu Nixie masih berwujud bayi manusia, walaupun ia agak khawatir dengan reaksi orang-orang di duchy nanti. Sepertinya ia harus menebalkan telinga nya saat mendengar gosip yang mungkin saja tersebar.

Peri itu bermain-main dengan ikan terbentuk dari sihir air, mahluk magis itu bergerak di udara dan menghilang saat Nixie jatuh terlelap.

Valery sendiri merasakan lelah ditubuhnya, ia terbuai oleh gerakan kereta dan tanpa sadar terlelap.

"Lihat bajingan ini kelihatannya senang sekali." Sinis Vincent saat melihat telinga Javier yang memerah hanya karena Valery bersandar pada nya.

Edric mengomentari pemandangan tersebut. Dia sengaja merekam nya dalam batuan sihir, siapa tahu suatu saat ia bisa menyogok seseorang dengan itu. "Terlihat seperti keluarga kecil yang harmonis. Nixie juga sangat mirip dengan Valery jadi tidak akan ada yang sadar jika dia adalah peri."

Walaupun demikian Vincent masih tidak rela jika adik nya bersama bajingan yang telah menjadi sahabat nya selama bertahun-tahun ini. "Betapa piawai nya kau memanfaatkan kepolosan adikku. Katakan dengan jujur Javier perasaan seperti apa yang kau miliki? Cintakah atau sekedar obsesi?" Vincent berbicara menggunakan bahasa yang hanya akan dimengerti diantara dirinya dan Javier. Karena itulah yang mereka gunakan saat berada di wilayah perang untuk merancang strategi tanpa diketahui oleh pihak lain.

"Tapi jika itu cinta ... Aku tidak bisa mempercayai seseorang yang bahkan tidak berkedip sama sekali saat membunuh setiap laki-laki yang mencoba mendekati Valery." Vincent memakai nada santai sehingga jika Valery mendengarnya pun akan mengira jika mereka tengah membicarakan tentang cuaca hari ini. "Caramu dalam mencintainya itu terlalu mengerikan untuk dikatakan tulus."

"Kau beruntung karena pada dasarnya Valery adalah orang yang lebih suka menarik diri dari lingkungan sosialnya. Tapi sebaliknya berapa banyak lagi orang yang kau bunuh agar dia tidak terganggu?"

"Kau bahkan mengincar Lady Sephia dan Lady Uriel karena membuat Valery pingsan waktu itu. Untuk Lady Sephia kau mungkin sudah melepaskannya karena Valery lumayan menyukainya. Namun, untuk Uriel kau membuat kecelakaan kereta untuk nya."

Javier bertopang dagu sambil menahan tubuh Valery agar tidak merosot jatuh. Senyuman nya terlihat tulus tetapi tatapan mata nya tajam kearah Vincent.

"Kau selalu mengatakan kalimat tajam padaku Vincent."

****

Ketika terbangun Valery telah berada ditempat tidur bersama Nixie, bayi ini terlihat sangat lucu dengan baju tidur biru nya. Dia melekat pada Valery bersandar di pelukan nya.

"Valery kenapa kau tidak memberitahu jika kau akan pergi ke desa itu? Aku sangat khawatir apa lagi mendengar jika kau diculik-" Margaretha datang dengan langkah terburu-buru, dia menyingkap selimut Valery lalu ternganga melihat pemandangan dihadapannya.

Lullaby Of The Sorrow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang