Umur nya saat ini adalah 7 tahun masih ada 10 tahun lagi sampai ia bertunangan dengan Pangeran, dan mengalami kemalangan karena cinta sepihak.
Memikirkannya membuat Valery muak. Sebagai protagonis wanita didalam buku Valery banyak membuang-buang waktu nya dengan mencintai pria yang salah. Membuang cinta orangtuanya hanya untuk obsesi gila.
Setengah hidup nya digunakan untuk mengejar seorang pria yang bahkan sama sekali tidak tertarik pada nya. Sebenarnya ia cukup berpikir jika sebelumnya karakter Valery dibentuk mirip seperti seorang yandere dibandingkan villain.
Luar biasa Valery, siapa yang sangka jika kau akan bertindak sebodoh itu. Haruskah ia menyalahkan Q karena menulis alur yang ceroboh? Sekarang dia pasti tengah menyalahkan diri atau melakukan hal gila lain karena merasa bersalah. Valery berharap akan ada orang lain yang datang untuk memeluknya.
Dia adalah sahabat nya yang berharga serta Valery tak menyimpan amarah apapun, kematian nya adalah takdir.
"Kuharap kau baik-baik saja Q."
Ia bersembunyi disekitar taman karena ibunya bersikeras untuk memperkenalkan nya dengan para Putri dari bangsawan lain. Semua itu dilakukan agar ia memiliki teman, mengingat Valery selalu menyendiri jadi Ibunya berpikir jika ia kesepian.
Yang jadi masalah adalah dikehidupan sebelumnya Valery adalah orang nomor 1 yang selalu menghindar dari anak kecil. Ia tidak terbiasa mendengar suara rengekan dari mereka ataupun tangisan tantrum. Itu sebabnya Valery memilih untuk bersembunyi.
Walaupun sekarang wujud fisik nya adalah anak-anak mental nya adalah perempuan dewasa yang asosial.
Gaun putih yang kontras dengan taman bunga Ester yang berwarna serupa membuat nya berkamuflase. Terdengar suara para ksatria ataupun pelayan yang mencari-cari nya kesana kemari.
Valery duduk disana sendirian sambil merangkai susunan bunga menjadi mahkota. Ia menikmati waktu sendiri nya dengan baik, dan merasa nyaman dengan keadaan itu.
"Apa ini boneka?" Suara seseorang lalu tubuh nya terangkat di udara. Valery mengedipkan mata nya bingung.
"Uh?" Ia menoleh kebelakang bertatapan dengan sepasang mata abu-abu yang cantik dan rambut hitam yang pekat.
Laki-laki itu tertegun melihat sepasang mata merah itu, rambut perak dengan kulit putih pucat. Mirip dengan kelinci.
"Kau seorang anak kecil ternyata?" Laki-laki itu membalik tubuh Valery, merasa tertarik melihat sosok mungil yang lucu. Sedangkan Valery masih menatap orang dihadapannya dengan bingung, "Kamu siapa?"
Dari sini Valery baru bisa memperhatikan dengan jelas laki-laki kurang ajar ini. Kulit nya berwarna kecoklatan yang membuat nya terlihat memikat, senyuman nya mungkin saja akan membuat para gadis histeris. Dan pahatan wajah nya terlalu sempurna hingga terlihat sangat tampan.
Bisa dibilang laki-laki ini memiliki aura yang kuat yang akan menarik para gadis untuk jatuh cinta pada nya. Kecuali Valery ia tidak suka dengan laki-laki tampan, sebab ia hanya tertarik dengan laki-laki kaya raya.
Wajah tidak akan membuatmu kenyang ataupun tenang dalam mengarungi kehidupan yang keras.
"Aku Javier dan siapa namamu kelinci kecil?" Sepertinya anak laki-laki ini seumuran dengan kakak nya Vincent.
"Kakak bilang jangan mau bicara dengan orang aneh." Sahut Valery lugu.
"Siapa kakakmu? Ah kau mirip dengan Vincent jadi kau adiknya, Valery?"
"Kau kenal kakak?" Kedua mata bulat Valery membentuk bayangan wajah Javier, membuat laki-laki itu tertegun.
"Kami memiliki guru yang sama." Kata nya tanpa berniat menurunkan tubuh Valery, laki-laki ini tersenyum miring saat Valery menunduk untuk melihat kedua kaki nya yang menggantung di udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby Of The Sorrow
Romance(Hiatus) "Sepertinya saya harus mengatakan nya sekarang jika Lady Rothesay akan bertunangan dengan saya setelah debutante nya di masa depan." Pengumuman tidak langsung itu mengegerkan seisi ballroom, para tuan bangsawan yang sebelum nya mendekati Du...