Selesai dengan Koma : Episode Pertama

94 10 0
                                    

Disukai oleh irham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disukai oleh irham.pranadaya dan 192 lainnya

kania_dachrial

"Orang sering menyepelekan penyakit gigi. Padahal karies gigi bisa memicu penyakit lain ...."

Perbincangan petang yang serasa kuliah kedokteran gigi 3 SKS.

****

Malam temaram. Di balik jendela kaca sisa-sisa hujan berjatuhan. Luruh satu per satu membentuk genangan di balkon sebuah restoran.

Sepasang mata saling bersitatap. Menyusuri lagi sobekan kenangan dalam ingatan empat setengah tahun silam. Ia sadar nyaris tak ada yang sama. Sosok hening berubah menjadi pencerita ulung. Kelakarnya terasa menghangatkan percakapan di tengah gigilnya malam bulan Februari.

"Orang sering menyepelekan penyakit gigi. Padahal karies gigi bisa memicu penyakit lain, salah satunya Henoch-Schonlein-Purpura (HSP) atau biasa disebut radang pembuluh darah yang dialami anak ini," beritahunya seraya menunjuk layar ponsel yang berada di tengah meja. Potret seorang anak perempuan dengan tubuh penuh ruam merah di sana.

Belum sempat penjelasan berlanjut, layar ponsel menyala lebih terang. Pop up pesan menjeda percakapan. Raut lelaki itu berubah dengan kentara. Tatapannya mengiba.

"Kamu masih lama?" Ia mengangsur tanya. Perempuan di depannya menatap jendela kaca. Gerimis kembali berubah hujan lebat. Diberinya anggukan sebagai jawaban.

"Aku pergi sekarang nggak papa? Perawat bilang pasienku sudah menunggu di klinik."

"Nggak papa. Ada bawa jas hujan 'kan?"

"Ada. Aku bawa. Kamu ada?"

"Ada," sahut perempuan itu disertai seulas senyum tipis. "Silakan jalan. Take care, hujannya agak lebat."

Ia meraih tas punggung dengan tergesa. Bergegas melangkah menuju tangga. Baru turun beberapa anak tangga, ia kemudian berbalik badan, bersuara agak lantang mengalihkan perhatian sebagian orang.

"Aku pergi ya. Kalau ada apa-apa telepon, kabari!"

---
Jakarta, 30 Januari 2022

Homeopati SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang