Resensi Senja : Sang Alkemis - Paulo Coelho

178 19 5
                                    

Apa kabar pembaca yang baik hati?
Semoga selalu sehat dan bahagia ya. Aamiin

Beberapa waktu belakangan kesibukan saya memang cukup padat. Dalam seminggu bisa tiga kali ke luar kota. Terkadang akhir pekan pun masih ada agenda. Itu sebabnya beberapa waktu ini lebih banyak diisi dengan membaca, sesekali nonton film tapi kebanyakan kartun. Urusan ini Mas Cakra pun sering tertawa. Karena ketika di pesawat yang saya tonton justru film Coco atau ketika di rumah nonton ulang The Good Dinosaur. Nggak tahu, mood saya sedang begitu.

Kebalikan dengan film, buku-buku yang saya baca belakangan justru terbilang agak berat. Antaranya seperti karya Mira W. FYI beliau seorang dokter yang telah berkarier sebagai penulis selama lebih dari 40 tahun. Novel-novelnya kebanyakan bergenre chicklit. Selain Mira W, saya menghabiskan bacaan karya Paulo Coelho. Penulis satu ini memang banyak membuat novel dengan nilai filosofis kehidupan. Salah satunya Sang Alkemis.

Novel ini dibuka dengan cerita seorang gembala domba yang mengalami mimpi berulang. Dari seorang tukang tafsir, ia diberitahu mimpi itu perihal harta karun yang berada nun jauh dari negeri mereka. Di Mesir sana. Di bawah piramida, dekat makam para raja.

Selama beberapa waktu arti mimpi itu diabaikan Si Gembala. Ia memilih menjalani hidup sebagaimana biasa : mengarak kawanan domba ke padang rumput, mencukur bulu-bulu mamalia ini untuk ditukar dengan makanan dan buku, mengunjungi pengepul bulu domba dan menceritakan dongeng-dongeng pada anak sang pengepul. Begitulah rutinitasnya bertahun-tahun.

Sampai suatu ketika Si Gembala bertemu dengan seorang lelaki dengan pelindung dada berbahan emas. Lelaki ini mengaku dirinya adalah raja. Ia mengingatkan kembali Si Gembala akan mimpi berulang tentang harta karun di negeri Fir'aun.

Meski begitu Sang Raja enggan memberi petunjuk sebelum Si Gembala mau menukar dengan enam puluh ekor domba yang ia punya. Singkat cerita, sesudah semalam penuh dilanda kebimbangan, Si Gembala setuju menukar dombanya dengan petunjuk harta karun dari Sang Raja. Raja ini pula yang membekalinya dengan dua batu kristal yang "bisa meramal".

Perjalanan Si Gembala tidaklah mudah. Ia sempat dirampok hingga seluruh hartanya habis. Lalu setahun penuh bekerja di toko kristal milik seorang muslim tua yang bermimpi berangkat haji namun tidak pernah mau mewujudkannya. Lelaki tua ini mengatakan mimpi adalah hasrat yang terus membuatnya hidup. Maka ketika mimpi itu terwujud ia merasa mungkin tidak memiliki keinginan lagi untuk hidup.

Cerita terus berlanjut dengan petualangan Si Gembala mengarungi padang pasir bersama peneliti dari Inggris yang bercita-cita bertemu Sang Alkemis. Konon Sang Alkemis ini mampu mengubah logam apa pun menjadi emas. Sang Alkemis pula pemilik segala kebajikan dan kesembuhan.

Di tengah perjalanan, kelompok karavan Si Gembala dihadang perang antarsuku sehingga membuat mereka tertahan di kemah penduduk oasis: areal netral di padang pasir. Saat inilah Si Gembala bertemu dengan seorang gadis gurun bernama Fatimah. Kebersamaan membuat mereka saling mencintai. Cinta pula yang membuat goyah Si Gembala apakah memilih hidup sebagai penasihat oasis dan menikah dengan Fatimah atau tetap mengejar mimpinya tentang harta karun di negeri Fir'aun?

Udah ya? Kelanjutannya teman-teman baca sendiri aja kalau penasaran 😊
Novelnya seru kok. Saya menyelesaikan 200-an halaman hanya sekitar 2 hari.

Sepanjang membaca novel ini ada beberapa kutipan menarik yang sempat saya catat.

"Kalau aku memang bagian dari mimpimu, suatu hari nanti kau pasti kembali."

"Cinta tidak pernah menghalangi orang mengejar takdirnya. Kalau dia melepaskan impiannya, itu karena cintanya bukan cinta sejati."

Sebenarnya banyak yang saya catat, tapi segitu dulu aja ya? Selamat membaca sendiri kalau mau lebih 😊
Kapan waktu mungkin saya akan share novel legendaris yang akan segera diadaptasi ke dalam medium film. Karya sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Udah nebak judulnya apa?

Ah ya, kalau ada saran buku yang menarik untuk saya baca silakan tulis pada kolom komentar ya 😊

Salam hangat,
Senja.

Homeopati SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang