Bedeng

9.6K 200 17
                                    

AUTHOR POV

Saat masuk ke dalam bedeng Reza tampak kaget melihat seorang bapak-bapak yang tengah telanjang dan sedang mengocok batang kemaluannya sambil mendesah. Reza memandangi bapak-bapak itu dari atas hingga bawah. Bapak-bapak itu mempunyai badan yang bagus, terlihat dari dadanya yang bidang, otot tangan yang besar serta perut rata dengan garis six abs yang terlihat samar. Kontol bapak-bapak itu juga panjang dan tebal seperti milik Pak Ridwan. Reza suka dengan pemandangan di depannya.

Saat bapak itu membuka matanya, ia terkejut melihat Bagus dan seorang pemuda seksi yang tengah telanjang dengan kontol ngaceng. Bapak itu dengan cepat menghentikan aksinya dan mulai memakai pakaiannya kembali.

"Kalau masuk sini bilang dong, jangan bikin kaget saya," ucap bapak itu kesal serta malu ke Bagus yang melihat aksinya.

"Maaf pak," balas Bagus yang merasa biasa saja.

"Itu siapa di samping kamu, kenapa telanjang?" tanya bapak itu yang mengamati Reza dari atas hingga bawah yang sedang telanjang di hadapannya.

Bagus pun mendekati Pak Heru dan membisikkan bagaimana ia bertemu Reza yang berenang disungai sambil telanjang. Ia juga memberitahu alasan membawa Reza ke sini dan rencana rahasianya. Reza tidak mengetahui rencana rahasia Bagus karena tidak bisa mendengarnya. Setelah itu bapak-bapak di samping Bagus mengangguk-anggukkan kepala serta tersenyum licik menandakan ia sudah paham dengan situasi.

"Salam kenal mas, saya Heru kepala kuli di sini," ucap perkenalan bapak-bapak itu ke Reza sambil mengulurkan tangannya.

"Iya pak, nama saya Reza," balas Reza sambil menjabat tangan pak Heru.

Saat menatap mata pak Heru, Reza bisa merasakan sesuatu yang tidak beres. Pak Heru tampak senyum-senyum melihat Reza yang seksi yang sedang telanjang di dalam bedeng. Semoga tidak ada yang aneh, pikir Reza.

"Mas Reza kehilangan pakaian saat berenang di sungai ya?" tanya pak Heru ke Reza.

"Iya pak, saya kesini ditawari pakaian sama Bagus," balas Reza.

"Ok, saya bakal kasih kamu pakaian, dengan syarat kamu mau mengikuti semua perintah saya," ucap pak Heru memberi syarat.

"Mak..maksudnya bagaimana ya pak?" tanya Reza yang terkejut, kebingungan, serta merasakan kejanggalan.

"Simpel saja mas, apa pun yang saya ucapkan mas jalankan tanpa terkecuali," jawab pak Heru tersenyum.

"Apa pun, pak?" tanya Reza lagi.

"Iya!" jawab Pak Heru tegas.

Reza terdiam memikirkan ucapan Pak Heru kepadanya. Apakah dia harus mengikuti perintahnya untuk mendapatkan pakaian. Apakah mengikuti semua perintah Pak Heru sebanding dengan pakaian yang ia dapatkan. Dalam kondisi seperti ini, Reza sangat membutuhkan pakaian untuk menutupi tubuh telanjangnya. Reza juga ragu karena ia tidak tahu apa perintah Pak Heru kepadanya. Reza khawatir jika itu hanya permainan untuk mempermalukan dirinya.

Akhirnya Reza memilih untuk kabur saja dari bedeng. Hari semakin gelap membuatnya merasa sedikit aman untuk pulang dalam keadaan telanjang. Dia bisa menjelaskan keadaannya ke Pak Faisal nanti. Reza juga tidak ingin dipermalukan lagi oleh orang-orang yang suka melihatnya telanjang. Dalam hitungan detik Reza memutar badannya dan mulai melangkahkan kakinya menuju pintu. Tiba-tiba datang seorang kuli dari luar bedeng.

"Ihsan, jangan biarkan dia kabur!" teriak Pak Heru kepada Ihsan yang berada di depan pintu.

"Hah?" balas Ihsan yang kaget melihat cowok telanjang di depannya.

Walaupun Ihsan terkejut, tapi ia sigap dan berhasil menahan Reza yang mau kabur.

"Bawa dia kemari!" perintah Pak Heru lagi.

Pengalaman Baru RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang