Sekolah

11.5K 283 11
                                    

BARI POV

Setelah puas bermain voli di lapangan, aku pulang ke rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Saat aku masuk rumah, tidak ada siapa pun di dalam. Saat aku cek ke depan rumah, sandal yang biasa ayah pakai juga tidak ada. Oh ayah pergi ya, pikirku. Aku kembali ke dalam untuk mencari mas Reza. Mas Reza juga tidak ada di dalam rumah. Akhirnya aku pergi ke dapur karena haus setelah bermain voli di lapangan.

Saat aku mengambil air di dapur, aku mendengar suara orang mandi di kamar mandi belakang. Saat aku intip dari jendela dapur, aku melihat ada handuk yang digantung di gagang pintu. Langsung saja aku jalan mengendap-endap ke kamar mandi. Setelah berhasil mengambil handuk, aku langsung kembali ke dapur dan mengunci pintu dapur. Ini pasti handuk milik mas Reza, pikirku dalam hati.

"Hahaha, pas sekali aku datang saat mas Reza sedang mandi, sekarang tinggal reaksi mas Reza saja," ucapku.

Tak lupa aku juga mengunci pintu depan agar mas Reza tidak bisa masuk ke dalam. Setelah itu aku kembali untuk mengamati dari dapur. Aku mengamati melalui jendela dekat pintu dapur. Jendela ini bisa melihat keluar dengan jelas, tapi dari luar tidak bisa melihat ke dalam. Tidak menunggu lama, aku melihat pintu kamar mandi terbuka. Dari sini aku bisa melihat mas Reza yang kebingungan karena handuknya yang hilang.

"Mas Reza kok bisa ya pantatnya bulat seperti itu?" ucapku yang melihat mas Reza sedang telanjang.

Dari sini aku bisa melihat mas Reza seperti orang yang kebingungan. Dia melihat kanan dan kiri lalu berlari menuju pintu dapur. Aku tersenyum ketika melihat mas Reza berusaha membuka pintu dapur yang terkunci. Aku lihat semakin panik saja Mas Reza. Dari sini aku bisa melihat tubuh mas Reza yang telanjang. Dada mas Reza sangat montok.

Lalu mas Reza terlihat berjalan ke depan rumah sambil memperhatikan sekitar. Aku langsung mengikutinya ke depan rumah. Di jalanan depan aku melihat segerombolan anak muda yang ingin lewat. Mas Reza langsung saja panik dan bersembunyi dibalik tembok teras. Lalu ia berusaha membuka pintu depan yang terkunci juga. Setelah itu dia kembali ke belakang rumah lagi.

Aku kaget karena ada pak Ridwan atau kepala desa yang sedang melewati jalanan kecil samping rumah.

"Sepertinya bakal seru ini," ucapku.

...

Aku kaget dengan apa yang kulihat sekarang. Aku menyaksikan pak Ridwan memasukkan kontolnya ke pantat mas Ridwan yang bulat itu. Aku juga kagum melihat kontol pak Ridwan yang tebal dan panjang. Entah kenapa kontolku ikut ereksi menyaksikan ini. Aku terus melihat pak Ridwan dan mas Reza. Saat pak Ridwan mengeluarkan kontol dari pantat mas Reza, aku melihat cairan putih kental yang keluar dari pantat mas Reza.

"Wow, itu peju ya?" tanyaku polos.

Setelah itu pak Ridwan pergi meninggalkan mas Reza yang terlihat lemas. Aku kembali ke ruang tengah untuk berpikir tentang kejadian tadi.

"Kenapa tadi pak Ridwan terlihat sangat menikmati pantat mas Reza ya, aku jadi penasaran," tanyaku pada diri sendiri.

Tiba-tiba ada mengetok pintu rumah. Aku lupa kalau aku mengunci pintu depan. Aku langsung membuka pintu depan dan muncul ayah yang baru saja pulang.

"Kenapa pintunya dikunci, dimana mas Reza?" tanya ayah kepadaku.

"Enggak tahu yah," balasku sambil sedikit tersenyum.

"Kamu gak nakal kan?" tanyanya lagi.

"Enggak kok," jawabku sedikit ragu.

Lalu ayah berjalan ke dapur. Sepertinya ayah ingin ke kamar mandi lalu membuka pintu belakang dapur. Saat pintu terbuka, ayah terlihat kaget saat menemukan mas Reza yang tengah telanjang di luar. Ayah langsung membawa mas Reza duduk ke ruang tengah. Ayah membiarkan mas Reza tetap telanjang diruang keluarga untuk di tanya-tanya. Paniknya diriku karena mas Reza menceritakan semuanya. Mas Reza memberitahu semuanya kecuali bagian dia bertemu pak Ridwan. Mas Reza disuruh untuk kembali ke kamarnya dan aku di panggil tegas oleh ayah. Aku sadar apa yang akan terjadi padaku. Lalu aku menerima hukuman dari ayah dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Tentu saja aku berbohong karena aku masih penasaran dengan pantat bulat mas Reza, hehe.

Pengalaman Baru RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang