Chapter 10

1.3K 20 0
                                    

AUTHOR POV

"To..tolong saya!" ucap Reza memberanikan diri meminta tolong.

Orang asing ini berdiri beberapa saat di depan Reza. Ia tidak berkomentar dan seakan mengabaikan permintaan tolong Reza. Reza salah paham saat orang ini mulai jongkok di depannya. Reza berpikir orang ini jongkok untuk membantu dirinya, tetapi orang ini malah menonjok dengan kuat pipi kanan Reza hingga tersungkur ke tanah. Beberapa detik kemudian Reza menyadari dirinya tersungkur ke tanah dengan rasa sakit di pipinya. Reza berusaha bangun dengan bantuan kakinya karena tangannya terikat. Saat Reza berusaha bangun dengan cepat orang ini kembali berdiri dan menendang perut Reza berkali-kali. Dengan sepatu yang dipakainya orang ini menendang perut Reza sangat kuat. Reza teriak kesakitan menerima tendangan tepat di perutnya. Tangannya yang terikat membuat dirinya mengencangkan otot perut untuk menahan tendangan. Air mata keluar dari mata Reza karena rasa sakit yang dirasakan. Reza mengatur nafasnya setelah orang ini berhenti menendangnya. Kemudian Orang ini terdiam memandangi Reza yang terlihat kesakitan karena tendangannya. Reza tetap berusaha tetap sadar meskipun menahan rasa sakit diperutnya. Setelah mengumpulkan tenaganya Reza kembali berusaha berdiri. Namun, orang ini kembali menendang perut Reza.

"APA MAKSUDNYA INI?!" ucap Reza penuh rasa emosi.

Orang ini masih saja diam membisu. Lalu ia menarik rambut Reza ke atas untuk membuatnya berdiri. Reza berusaha melawan dengan menendang ke arah bayangan orang itu. Sulit bagi Reza untuk menendang orang asing ini karena hanya mengandalkan bayangan samar-samar orang ini. Akhirnya Reza berhasil menendang orang itu hingga mundur ke belakang. Namun, serangan Reza tidak ada apa-apanya serta tidak sebanding dengan serangan orang ini ke Reza tadi.

Kemudian Reza memasang sikap kuda-kuda untuk bersiap serangan balasan. Orang itu kembali maju ke depan, tetapi tidak mengincar Reza. Orang ini berpikir cerdas dengan mematikan sumber cahaya di sekitar tempat ini. Dengan begitu pandangan Reza menjadi sangat gelap dan tidak bisa melihat bayang-bayang orang ini lagi. Reza menjadi kebingungan dan muncul rasa takut dalam dirinya. Posisinya seperti mangsa yang terpojok dan hanya pasrah menunggu waktu sebelum pemangsa datang melahapnya. Tangannya yang terikat, matanya yang tertutup serta rantai yang mengikat leher Reza membuat Reza tidak bisa apa-apa lagi. Ini adalah pertama kali Reza merasakan rasa ketakutan yang begitu besar. Bingung, panik, takut, dan cemas bercampur aduk dalam diri Reza. Keringat keluar dari wajah dan leher Reza karena rasa takut dalam dirinya. Kemudian orang ini kembali memukul pipi kanan Reza hingga terjatuh. Reza kembali jatuh ke tanah karena tidak bisa menahan serangan dan kehilangan keseimbangannya. Keluar sedikit darah di sudut mulut Reza. Reza tak mampu berdiri lagi karena tak kuat. Namun, dirinya tetap berusaha sadar dengan semua rasa sakit yang dirasakannya sekarang. Reza tak mau pingsan karena ingin mengetahui apa rencana orang ini kepadanya.

Setelah menyaksikan Reza yang tak berdaya, orang ini melepas celana panjangnya dan celana dalamnya. Lalu orang ini menarik rambut Reza dan membuka paksa mulut Reza hingga lebar. Orang ini menggumpalkan celana dalamnya lalu memasukkannya ke dalam mulut Reza secara kasar hingga terasa penuh. Lalu Mulut Reza diikat dengan tali agar tidak bisa mengeluarkan celana dalam itu dalam mulutnya. Reza bereaksi menolak dengan berteriak. Namun, suara Reza tidak jelas karena terhalang celana dalam. Lidahnya dapat merasakan celana dalam bekas yang berada di mulutnya. Reza merasa jijik dengan apa yang berada di dalam mulutnya. Tak pernah terbayang dalam dirinya akan ada celana dalam bekas dalam mulutnya.

Kemudian orang itu menarik rantai di leher Reza hingga memaksanya berdiri. Badan Reza diputar balik lalu punggungnya didorong hingga posisi berlutut. Badan Reza menghantam papan kayu yang dingin. Rupanya Reza dibawa oleh Pak Faisal ke sebuah gubuk kayu di dekat perkebunan. Rantai di leher Reza di ikat di salah satu kaki gubuk kayu ini. Matanya yang tertutup oleh kain membuat tidak mengetahui dimana dirinya. Reza masih mencoba memberontak dengan menggoyangkan kedua tangan dan badannya. Lalu kaki Reza ditendang ke kanan kiri hingga terbuka lebar oleh orang itu. Agar tidak banyak gerak orang itu menginjak punggung Reza dengan kaki kirinya. Tekanan kaki orang itu sangat kuat membuat tubuh Reza tak berkutik.

Pengalaman Baru RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang