Chapter 12

1K 17 0
                                    

AUTHOR POV

Cahaya matahari masuk melalui kaca jendela dan menerangi sebuah kamar. Terangnya cahaya membuat seseorang terbangun dari tidurnya. Seseorang itu adalah Reza yang tengah mengangkat kedua tangannya dan meregangkan tubuhnya di atas kasur yang empuk. Saat membuka matanya, Reza dikejutkan dengan dirinya berada di kamar yang berbeda. Reza refleks mengangkat badannya di atas kasur dan melihat sekeliling. Ini bukan kamar tidur Reza di rumah Pak Faisal, melainkan lebih seperti kamar hotel. Reza kebingungan serta bertanya-tanya kenapa dirinya bisa berakhir di kamar hotel ini. Lalu Reza merasa ada yang aneh dan membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Reza kembali dikejutkan dengan dirinya yang tidak memakai apa-apa atau telanjang dibalik selimut ini. Kemudian Reza langsung turun dari kasur untuk mencari baju dan celananya. Reza mengacak-acak kasur untuk mencari pakaiannya. Lalu Reza membuka setiap lemari dan laci yang berada di kamar ini. Reza bahkan mengecek ke kamar mandi, tetapi hasilnya nihil. Reza tidak dapat menemukan baju dan celananya dimana pun. Di kamar mandi tadi juga kosong, bahkan tidak ada handuk dan perlengkapan mandi. Kemudian Reza mencoba mencari telepon pintar miliknya, tetapi hasilnya sama seperti pakaiannya. Lalu Reza berjalan ke jendela kamar dan melihat pemandangan luar. Saat ini Reza sedang berada di lantai atas sebuah hotel. Pemandangan kota dan aktivitas lalu lintas bisa terlihat dari atas sini. Namun, Reza tidak mengenali pemandangan kota yang sedang dilihatnya. Reza merasa belum pernah kota ini, benar-benar berbeda dengan asal kotanya. Lalu Reza berjalan ke pintu masuk kamar ini. Reza berniat untuk mengintip keluar sambil mencari informasi dimana dirinya sekarang. Sebelum membuka pintu Reza melihat lubang intip untuk memastikan tidak ada orang. Reza membuka pintu secara pelan dan mengeluarkan kepalanya. Reza menengok ke kanan dan kiri. Lalu tiba-tiba Reza melihat dua pria besar serba hitam berjalan dari ujung lorong hotel. Reza langsung masuk ke dalam dan mengunci pintu kamarnya. Beberapa detik kemudian terdengar suara ketukan dari pintu kamar Reza. Reza menduga yang mengetuk pintunya adalah dua pria besar tadi. Lalu Reza mengintip dari balik lubang pintu dan melihat dua pria besar dari berdiri tepat di depan pintu kamarnya. Reza memilih mengabaikan dan tidak membuka pintu kamarnya. Reza agak khawatir karena dua orang pria ini terlihat mencurigakan dan berbahaya. Apalagi ditambah Reza yang telanjang di kamarnya. Kemudian Reza mendengar suara pria tadi yang teriak memanggil namanya. "Bagaimana bisa orang itu mengetahui namaku?" ucap Reza kebingungan.

Kedua pria itu masih saja mengetuk pintu dan memanggil Reza. Mereka mencoba membuka pintu itu, tetapi dikunci sama Reza. Setelah beberapa menit, pria tersebut baru ingat kalau membawa kunci cadangan untuk pintu. Langsung saja ia membuka pintu ini dengan kunci yang dibawanya. Saat pintu terbuka, mereka berdua langsung masuk ke dalam untuk mencari Reza. "Kayaknya Reza bersembunyi," ucap salah satu pria ke rekannya setelah melihat kamar yang kosong. Saat ini Reza tengah bersembunyi di kamar mandi yang dekat dengan pintu kamarnya. Melihat pintu kamar yang terbuka setengah, Reza langsung berlari keluar tanpa memikirkan dirinya yang telanjang. Reza lebih memprioritaskan untuk mencari tempat aman daripada memikirkan dirinya yang telanjang. Reza asal memilih jalan kabur dan belok kanan dari pintu kamarnya. Dua pria yang menyadari hal itu langsung menyusul Reza keluar kamar. Reza berlari terus di lorong hotel yang panjang. Reza deg-degan dan khawatir, takut ada tamu hotel dikamar lain yang keluar dan melihatnya berlari sambil telanjang. Untung saja lorongnya sepi dan belum ada tamu yang keluar kamar. Reza yang sadar dikejar oleh dua pria misterius terus berlari tanpa henti. Reza seperti olahraga lari di pagi hari. Sementara kontol Reza terayun ke kanan dan ke kiri saat berlari. Namun, lama kelamaan Reza merasa ada yang aneh dengan lorong hotel ini. Reza sudah berlari selama beberapa menit di lorong hotel ini tapi tidak menemukan ujung lorong ini. Di kanan dan kiri lorong ini hanya ada pintu kamar hotel dengan desain yang sama semua. Rasanya seperti tidak ada ujungnya. Dua pria di belakang Reza juga masih mengejarnya. Keringat juga mulai keluar dari wajah dan tubuh Reza karena terus berlari.

Beberapa menit kemudian Reza tak sengaja tersandung oleh kakinya sendiri saat menengok ke belakang. Lalu Reza terjatuh dengan posisi tengkurap. Kepala Reza langsung terasa pusing sesaat setelah menghantam lantai lorong. Dua pria di belakang Reza akhirnya berhasil menyusul dan berdiri di samping kanan dan kiri Reza. Mereka langsung menarik tangan kanan dan kiri Reza untuk membuatnya berdiri. Reza berusaha memberontak saat diangkat oleh kedua pria misterius ini. Genggaman tangan kedua pria ini cukup kuat membuat Reza tak bisa lepas dan kabur. Reza berteriak menanyakan apa urusan mereka dengan dirinya. Namun, kedua pria ini hanya terdiam dan mengabaikan pertanyaan Reza.

Pengalaman Baru RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang